Semua tidak akan bertahan lama. Roda berputar, waktu berjalan. Siapa yang tahu masa depan, masa lalu saja tidak terduga!
-XxX-
Lima menit lagi bel akan berbunyi. Dikarenakan Arkan yang terlambat bangun menyebabkan Keira ikutan hampir terlambat pagi ini.
Hari ini adalah hari ketiga Keira bersekolah disini, namun karena sikap dinginnya, gadis itu belum mempunyai satu pun teman dekat. Padahal sebenarnya, sudah banyak yang ingin berteman dengannya tapi sayang, semua ditolak mentah-mentah.
Keira sedikit berlari melewati lapangan sekolah yang sudah ramai. Setelah tiba di koridor lantai dua, gadis itu berjalan lebih santai. Di depan sana suasana sangat ramai, terlihat segerombolan siswi yang sedang mengerumuni sesuatu.
Tidak ingin ikut campur untuk hal yang tidak berguna, Keira memutuskan menerobos kerumunan siswi-siswi yang menurutnya lebay itu. Berhubung kelasnya berada di gedung B, mau tidak mau Keira harus melewati mereka yang berkumpul di koridor gedung A ini. Dan alhasil tubuhnya terdorong-dorong meskipun dia sudah berjalan mepet ke dinding.
Keira dapat mendengar teriakan siswi-siswi itu memanggil sebuah nama. Daniel, Daniel. Entahlah, Keira tidak tau makhluk sejenis apa dia sampai-sampai membuat para siswi-siswi ini bertingkah seperti ini.
Tidak ingin peduli apa yang terjadi, Keira melanjutkan langkahnya. Namun ketika sudah ingin berbelok ke gedung B, tiba-tiba tangannya dicekal oleh seseorang.
"Hai." sapa seseorang itu diiringi dengan senyuman.
"Siap-mphh-"
'Shit, siapa sih?' Keira mengumpat dalam hati saat orang itu membekap mulutnya.
"Aku antar kekelas kamu ya, sayang." ucap lelaki itu sambil beralih menggenggam tangan kecil Keira.
'Ni orang, gila?'
Lelaki itu menggenggam tangan Keira dengan erat melewati siswi-siswi yang menjerit histeris tadi. Tentu saja hal itu mengundang banyak hujatan untuknya. Tapi seperti biasa, Keira hanya memasang wajah datar dan tidak perdulinya.
'Dasar cewek ga tau malu.'
'Itu bukannya cewek yang sama Arkan waktu itu?'
'Sok cantik banget, masih cantikan juga gue.'
-XxX-
'Kak Daniel pakai pelet apasih?'
'Daniel ganteng banget makin hari sumpah!'
Masih sangat banyak pujian yang dilontarkan untuk lelaki tampan ini. Siapa sih yang tidak tergila-gila dengannya? Lelaki itu ganteng, kaya, fashionable dan pacarable banget. Tapi dari itu semua, yang paling penting dia adalah pendiri Geng Dynamite. Geng gagah yang sangat terkenal dikota ini.
Setiap hari disuguhkan hal seperti ini membuat lelaki bernama Daniel itu lama-lama semakin risih. Sekarang hanya satu pertanyaan yang ada diotaknya.
'Gimana caranya gue bisa pergi dari sini woi?!' dia membatin.
Seakan dewi fortuna memberi jalan padanya, tiba-tiba seorang gadis cantik lewat dengan santainya tanpa melirik Daniel sedikit pun. Oke! Ini sungguh ajaib!
KAMU SEDANG MEMBACA
KEIDAN
Teen FictionKeirania Guinevere Alexa, dijuluki sebagai gadis batu oleh hampir semua orang karena sifatnya yang dingin, minim ekspresi dan juga minim kalimat. Keira tidak pernah ingin tahu ataupun berniat kenal dengan lelaki pendiri Geng Dynamite yang bernama D...