Chanyeol menghela napasnya dengan kasar. Sedari tadi mulutnya ingin sekali memuntahkan kekesalannya pada Eunji, tapi nyalinya tidaklah cukup besar untuk melakukannya. Wanita itu sedang terlihat senang, mati saja dia, kalau sampai mengganggu kesenangan kekasihnya.
Bosan duduk sambil menopang dagu, Chanyeol akhirnya bangun dari duduknya. Namun, baru satu kali melangkah, suara Eunji sudah menyapa telinganya.
"Mau kemana?" Chanyeol menghentikan langkahnya seraya menolehkan kepalanya ke arah Eunji.
"Ke kamar, aku mengantuk."
"No, no, no, kau harus tetap di sini menemaniku!" Eunji menarik tangan Chanyeol, agar duduk kembali ke posisi awal.
"Lihatlah! Drama ini seru sekali, Chan. Demi Tuhan, andai aku bisa bertukar posisi dengan Eun Tak, hidupku pasti bahagia sekali. Hidup dikelilingi para lelaki tampan, hihihi."
"Paman Goblin, ya ampun! Kenapa Gong Yoo Oppa sangat memikat di drama ini? Tsk, apa-apaan dia? Menjunjung tinggi sekali rasa gengsinya di depan Eun Tak! Bilang risih tapi, cari perhatian. Dan, sejak kapan ada orang yang bisa membaca buku terbalik seperti itu? Ditambah ia berdiri bukan duduk, hahaha."
"Aaaaa, Grim Reaper bodohku! Meskipun bodoh, tapi karakter Dong Wook Oppa itu bikin senyum-senyum sendiri, Chan. Malaikat pencabut nyawaku yang bodoh sekaligus membuat orang lain gemas, ingin berkenalan dengan wanita yang disukainya, tapi terlalu kaku. Ditambah tingkat kepekaan yang rendah. Astaga!"
"Ya ampun, Yook Sungjae! Mau diletakkan di mana wajahmu? Rencana mau kencan dengan wanita can ...."
Chanyeol hanya memutar malas kedua bola matanya. Ia tidak ingin mendengar lagi kalimat yang keluar dari mulut kekasihnya. Makanya, sekarang ia sibuk menimpali ucapan Eunji dengan cibiran halusnya, tentu saja suaranya itu tidak sampai ke telinga Eunji. Tangannya ia gunakan untuk menopang dagu kembali, tatapan matanya ia alihkan dari benda elektronik yang sedang menyala di hadapannya itu. Jika saja ia tahu kalau jadinya akan seperti ini, dirinya tidak akan mau menyanggupi permintaan Eunji. Ia sama sekali tidak peduli apa yang dilakukan kekasihnya saat ini. Yang dirinya tahu, matanya mulai terasa berat, hingga salah satu alunan lagu original soundtrack dari drama yang ditonton Eunji berhasil menuntunnya ke alam mimpi.
*
"Sayang, bangun. Kenapa tertidur saat kita menonton dramanya, eoh?"
Eunji menepuk pelan kedua sisi pipi Chanyeol. Lelaki itu tertidur dengan kepala yang bertumpu pada tangan sofa, membiarkan tubuhnya tertekuk di sofa miliknya dalam waktu hampir satu jam. Seperti biasa, Eunji masih berusaha membangunkan Chanyeol yang teramat susah untuk dibangunkan.
"Ngghhh."
"Chanyeol-ah, aku ingin memiliki daun maple!" Eunji sangat bersemangat mengutarakan keinginannya.
"Aku masih mengantuk, Sayang. Nanti saja jalan-jalan keluarnya."
Heol! Apa tadi katanya? Nanti saja? Jalan-jalan? Hah, sepertinya Tiang Listrik ini mengiggau!
"Aku ingin daun maple kering, Chan! Carikan aku daun maple kering!"
Permintaan Eunji yang tidak lazim itu akhirnya membawa sedikit kesadaran Chanyeol. Dirinya mulai memperlihatkan respon dari tubuhnya.
"Apa?" tanya Chanyeol yang masih berusaha mengumpulkan nyawanya.
"Aku ingin daun maple kering."
"Iya iya, kau ingin daun ma ...."
"APA?"
*
Siang hari yang harusnya terang karena sinar matahari, kini tak terlihat. Sepertinya, matahari sedang bersembunyi di balik awan yang sedang menangis. Sekarang ini, hujan dengan derasnya membasahi Seoul, tak terkecuali di daerah sekitar tempat tinggal Chanyeol. Waktu menunjukkan pukul dua siang, saat Eunji dan Chanyeol menikmati makan siang mereka di restoran yang tidak jauh dari apartemen Chanyeol.
KAMU SEDANG MEMBACA
La Nostra Storia D'amore (ChanJi)
FanfictionRepublish [Title In Bahasa; Kisah Cinta Kita] Bukan hanya sehari atau dua hari Eunji mengenal Chanyeol, keduanya sudah saling mengenal sejak beberapa tahun lalu. Memutuskan untuk saling terbuka, mencurahkan segala perasaan yang mereka alami satu sa...