12. Menginap Bagian I

1K 159 32
                                    

Eunji bangun lebih dulu saat waktu mulai menunjukkan pukul tujuh pagi. Netranya masih menyesuaikan dengan cahaya yang memasuki kamarnya. Saat sudah mengumpulkan nyawanya, ia merasakan ada tangan kokoh yang melingkar di pinggangnya, juga wajahnya yang menempel pada dada bidang seseorang. Seseorang ya? Bukankah semalam ia tidur dengan Chanyeol? Lalu mengapa pria itu tidak memakai bajunya?

"Kami melakukannya?" Eunji berteriak dalam hati.

"Tapi, lehernya Chanyeol bersih dari tanda merah yang kau buat. Berarti kalian tidak melakukan apa-apa semalam." Sisi Putih diri Eunji menjawab pertanyaan wanita itu.

"Kau bodoh? Bukankah semalam kalian sudah melakukan setengah perjalanannya? Masih mau mengelak jika kalian tidak melakukan apapun?" Giliran si Hitam yang berkomentar.

Eunji memikirkan jawaban keduanya. Batinnya menggumam lagi, "tapi, aku masih memakai baju lengkap."

"Apa memakai baju lengkap itu jaminan bahwa kalian tidak melakukan apapun? Bisa saja Chanyeol memakaikanmu baju lagi saat kalian sudah selesai berolahraga."

"Bajumu masih lengkap, berarti kalian tidak melakukan apa-apa semalam. Kau tahu bukan, jika Chanyeol akan lebih memilih melihatmu dalam keadaan seksi saat bersamanya?"

Eunji lagi-lagi terdiam saat sisi Hitam dan Putihnya berargumen. Keduanya memang benar. Tapi, lebih masuk akal argumen terakhir si Putih. Chanyeol tidak mungkin memakaikannya baju lagi, yang ada ia terus-menerus diserang oleh kekasihnya yang mesum itu.

Eunji mendongakkan tatapannya ke arah Chanyeol yang masih setia berada di mimpinya. Wanita itu terdiam sesaat, kala kekasihnya itu mengubah posisi tidurnya. Tangan Chanyeol kini tidak lagi berada di pinggang Eunji, ia melepaskan Eunji dari rengkuhannya. Posisi pria itu kini tidur terlentang, dengan wajah yang masih menatap Eunji.

Merasa lebih bebas bergerak, Eunji merangkak menuju dada Chanyeol. Wanita itu menaruh kedua tangannya di atas dada kekasihnya. Memandang lekat wajah Chanyeol dari atasㅡkarena posisi wajah Chanyeol masih menghadap ke samping. Eunji menurunkan kepalanya, mengecup pipi kiri Chanyeol, juga sudut bibir prianya. Lalu, menidurkan kepalanya pada dada Chanyeol. Tangannya aktif mengelus dada sampai perut Chanyeol yang polos tidak tertutup apapun.

(Kurang lebih kayak gini posisi mereka, anggep aja tangan Chanyeol gak megang rambut Eunji:'v)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Kurang lebih kayak gini posisi mereka, anggep aja tangan Chanyeol gak megang rambut Eunji:'v)

"Eunghh."

Leguhan Chanyeol terdengar sampai telinga Eunji. Ia mengangkat kepalanya, dan tersenyum saat Chanyeol sudah menunjukkan tanda-tanda akan bangun. Dikecupnya berkali-kali rahang Chanyeol yang tegas itu.

"Aku masih lelah, Jung. Jangan menggangguku, hm."

Eunji melengekungkan bibirnya ke bawah saat suara berat Chanyeol yang baru bangun tidur itu terdengar. Ia meletakkan lagi kepalanya pada dada Chanyeol, membiarkan rambut panjangnya tercecer hingga bahu juga tangan kanan Chanyeol. Eunji bisa mendengar detak jantung Chanyeol yang masih berdetak normal. Tidak seperti saat lelaki itu bangun, detak jantungnya pasti akan berdetak lebih cepat ketika bersamanya. Terlebih, saat Chanyeol melihat dirinya hanya berbalut handuk jauh dari atas lutut. Mesum sekali kekasihnya itu!

La Nostra Storia D'amore (ChanJi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang