(40) Rules

22K 833 27
                                    

New Rules - Dua Lipa

Annona memasuki gedung hotel kembali setelah dirinya berbincang dengan Alberto itu. Annona tidak tahu ke mana ia harus pergi, pikirannya kalang kabut, memikirkan perkataan Alberto. Annona juga merutuki sikap Alberto yang meminta dirinya untuk menjadi pacarnya di saat situasi seperti ini? Di saat dirinya sedang emosi terhadap sikap Alberto karena berlaku kurang ajar dengan Weje, sahabatnya? Oh, tidak ada kesan romantis seperti di film-film di mana seorang cowok menyatakan perasaannya dengan cara yang romantis, seperti membawakan perempuannya bunga dan mengatakan, "will you be my girlfriend?" di taman bunga yang indah, ataupun di kafe dengan suasana romantis dengan iringan musik-musik klasik. Ah, Annona sangat ingin jika ada cowok yang menyatakan cintanya kepada Annona dengan cara seperti itu. Seharusnya, Alberto menyatakan jika dirinya jatuh cinta dengan cara seperti itu.

Wait? Ada apa dengan dirinya sekarang? Kenapa Annona berpikir seakan-akan dirinya  ingin menjadi pacar Alberto, asalkan Alberto melamarnya dengan cara romantis seperti pangeran melamar putrinya di film disney? Tidak! Annona tidak mau!

Annona memijat pelipisnya, frustasi dengan apa yang terjadi sekarang. Kenapa Alberto bisa membuat dirinya frustasi dengan ucapan cowok itu? Apakah Annona mencintai Alberto? Tentu saja tidak, Annona tidak akan pernah mengakui kalau dirinya jatuh cinta dengan cowok itu. Anonna tidak mau dirinya jatuh cinta dengan seorang player. Mungkin sekarang, dirinya memang cantik dan memiliki kelebihan dibandingkan cewek lainnya, tetapi, bagaimana kalau ada cewek yang lebih cantik darinya? Pasti dirinya akan dibuang dan ditinggalkan begitu saja, meninggalkan bekas luka di hati yang sulit untuk disembukan! Annona tidak mau!

Annona berjalan menuju ballroom, ingin menemui keluarganya dan tentu saja bercanda dan berbincang-bincang dengan kakaknya, ibunya, atau ayahnya, berusaha untuk melupakan Alberto.

Sayangnya, baru saja Annona membuka pintu ballroom, Annona melihat orang-orang sedang membicarakan sesuatu. Mereka membicarakannya secara serius, walau terkesan santai. Annona yakin, sekarang ini ayahnya dan para koleganya sedang melakukan rapat. Dirinya membuka pintu ballroom membuat Annona menjadi pusat perhatian di rapat itu.

Annona melihat ayahnya yang menatapnya dengan tatapan, "pergi kau dari sini! Jangan menganggu."

Agar tidak ingin menganggu jalannya rapat, Annona segera menutup kembali pintu ballroom itu. Ia ingin menikmati waktu sendirinya. Annona ingin kembali ke kamarnya. Toh, kamarnya adalah kamar yang sangat mewah. Semua bangunan ikonik, seperti Menara Eiffel dan Arch de Triumph terlihat dari balkon kamarnya.

Saat Annona ingin berjalan menuju lift, ia berpapasan dengan orang yang paling dibenci oleh dirinya, Gabriella. Tampaknya, Gabriella tidak sendiri, ia membawa followers bodohnya itu yang benar-benar menyebalkan.

Gabriella and the gangs menatap sinis Annona yang berjalan sendiri. Gabriella menyeringai sinis. Tentu saja, karena sangatlah mudah melawan Annona, apalagi Annona tidak bersama anggota gangs-nya, jadi mungkin saja malam ini akan menjadi malam balas dendam bagi Gabriella kepada Annona.

Ditatap sinis oleh Gabriella? Siapa takut? Annona juga menatap sinis Gabriella. Bagi Annona, Gabriella hanyalah domba malang yang kehilangan gembalanya, sehingga harus bersama kawanannya agar aman dari masalah.

"Hey Bitch!" seru Gabriella sinis.

"Bitch ngomong bitch, haram hukumnya!" balas Annona yang juga menatap Gabriella sinis.

Gabriella mengeraskan rahangnya, kesal dengan cewek yang ada di hadapannya ini.

"Lo hari ini sangatlah beruntung! Lo bertemu dengan kita-kita," ujar Gabriella menyeringai. "Kali ini gue ingin mengajak lo ke tempat paling hits di Paris, mau ikut?"

The Other Side Of Nerdy Girl (Complete) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang