(61) Catched by Them

9.4K 347 13
                                    

Update!!!!!!

-----------
Annona dan orang itu membungkuk untuk mengambil buku yang jatuh tersebut. Tanpa sengaja, saat mereka sedang berusaha untuk mengambil buku yang terjatuh, tangan mereka menyatu membuat Annona menatap orang tersebut yang justru membuat matanya menganga tak percaya.

Mata Annona membesar menatap orang tersebut dan mulutnya melongo. Buru-buru Annona melepaskan tangannya yang bersentuhan dengan tangan orang itu. Annona langsung mengambil sampel novel yang ia baca tadi.

"Sial banget! Pegawai toko aja tampan!" ucap Annona dalam hati.

"Maaf mbak," ujar orang tersebut yang ternyata adalah pegawai toko buku itu sambil tersenyum.

"Iya gak apa-apa," balas Annona masih dengan tatapan terkejutnya.

"Saya permisi dulu," balas pegawai toko itu-yang ternyata seorang cowok- sembari tersenyum tak jelas.

Tertampak jelas dari wajahnya bahwa pegawai itu tampak senang. Lagipula, siapa juga yang tidak senang jika bersentuhan dengan tangan cewek cantik seperti Annona.

Annona pun tak memikirkan kejadian tersebut dan kembali memilih-milih novel untuk dibeli. Ia harus berhati-hati, untung saja orang yang ia tabrak itu adalah pegawai toko bukan Alberto ataupun Weje.

"Hfftt..." Annona menghirup napas dalam-dalam dan kembali menyusuri lorong-lorong yang berisi novel.

Toko buku tersebut dalam keadaan sepi, bisa dibilang hanya ada beberapa pengunjung saja yang mengunjungi toko buku itu.

Saat asyik-asyiknya mengambil novel, membaca sinopsisnya, dan mencari novel yang asyik, tiba-tiba ada yang mengagetkan dirinya.

"Bwhhaa!" ujar orang tersebut yang ada di depan rak Annona, posisi mereka sekarang saling berhadapan. Hal itu tentu saja membuat jantung Annona hampir copot dan berdegup kencang.

"Whhaaa!" balas Annona yang tak kalah terkejutnya.

Orang tersebut adalah Sherlyn.

Sherlyn hanya tertawa melihat Annona yang stress dan sangat terkejut akibat ulahnya. Padahal, itu tidak terlalu menganggetkan karena suaranya tidak kencang melihat kejadiannya berada di toko buku.

Annona langsung menatap tajam Sherlyn. "Kaget tau gue!"

Sherlyn hanya tertawa saja, "slow aja kali, Bu! Lagian juga, gue juga gak kencang kok teriaknya," balas Sherlyn. "Lo aja yang bereaksi berlebihan."

"Pokoknya jangan begitu lagi!" tegas Annona. Ia benar-benar bisa sakit jantung bila dikagetkan dalam kondisi panik seperti ini. "Gue lagi panik juga nih!"

Sherlyn masih merubah raut wajahnya menjadi penasaran. "Kenapa, sih? Ngapain panik, gak ada setan juga."

Annona mendesah pelan, "gue masih panik karena Toby dan Weje masih berkeliaran di mal ini!" ujar Annona sembari matanya tak lepas melihat ke sekitar mereka.

Sherlyn memutar bola matanya mendengar jawaban Annona. "Lebay lo! Tenang aja kali! Lagian, mereka tuh sepertinya memang benar-benar jatuh cinta deh sama lo."

Annona mengernyitkan dahinya, penasaran. "Kenapa lo bisa beranggapan kayak begitu?"

"Karena, udah jelas mereka niat banget buat jalan berduaan sama lo sambil ngejar-ngejar lo sampai ke Bogor kayak begini."

"T-tapi...." ucapan Annona terhenti ketika Sherlyn yang ada di hadapannya hanya melongo dengan tatapan tak percaya. Hal tersebut membuat Annona sangat penasaran.

Sherlyn membalas kebingungan Annona dengan menunjuk ke arah belakang Annona. Annona pun menengok ke belakang dan langsung membelalakan mata sambil mulutnya melongo seperti huruf O.

The Other Side Of Nerdy Girl (Complete) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang