The Other Side Of Nerdy Girl (Complete) ✅

(57) Never Be The Same

Namun, di balik kerumunan tersebut, ada satu orang yang menatap kepergian Annona dan Alberto dengan tatapan cemburu dan tak suka. Dia adalah Weje.

"Sial! Kenapa Toby ada di sini? Dan kenapa hubungan mereka membaik? Pake acara pelukan segala lagi! Ini bahaya! Gue gak bisa biarin!" seru Weje dalam hati sambil berjalan menuju parkiran mobil bersamaan dengan bubarnya kerumunan.

Weje berencana datang ke sekolah Annona untuk menjemputnya pulang dan mengajak ketemuan. Weje datang dengan penuh pengharapan dan kepastian. Weje optimis, dengan adanya skandal di antara hubungan Annona dan Alberto ia bisa mencuri kesempatan untuk merebut Annona dari Alberto.

Ya, Weje sangat senang dengan rusaknya hubungan Alberto dan Annona. Weje sudah memikirkan dan berlatih cara mengajak Annona untuk ikut pergi bersamanya tanpa menyinggung hati Annona yang Weje yakin pasti sedang sakit hati karena telah mengetahui bahwa Alberto kembali berdekatan dengan mantannya. 

Weje juga sudah memikirkan dan mencari tempat makan atau cafe yang romantis di sekitar Jakarta sebagai usahanya untuk mencari perhatian Annona, semakin mendekatkan diri dengan Annona, serta menghibur Annona yang sedang patah hati dan membujuk Annona untuk berusaha melupakan Alberto dan memilih dirinya sebagai kekasih Annona selanjutnya. Weje akan membujuk dan berusaha meyakinkan Annona bahwa dirinyalah yang pantas menjadi cowok Annona. Dirinyalah yang pantas untuk berada di sisi Annona, menghibur cewek itu di manapun kesedihan melanda.

Setelah jam pulang sekolah sudah dekat, Weje pun segera berangkat menuju sekolah Annona dengan pikiran optimis dan suasana hati yang begitu bahagia. Weje yakin, Annona mau menerima tawarannya untuk pergi bersama untuk menghilangkan rasa sakit hatinya itu.

Sesampainya di sekolah, ia pun keherenan begitu melihat banyaknya orang yang membentuk kerumunan di lobi sekolah.

Weje pun keheranan dan bingung. Siapa orang yang dikerumunkan itu?

Weje penasaran. Jadi, ia pun menyelinap ke dalam kerumunan, menyenggol beberapa orang, menuburuk dan berusaha menggerakkan badannya ke sana ke mari demi mendapatkan penglihatan yang nyaman sekaligus untuk menghapus rasa penasarannya, siapa orang yang dikerumunkan itu. Weje yakin orang itu merupakan orang penting.

Setelah berusaha menerobos kerumunan demi melihat siapa orang yang dikerumunkan, akhirnya Weje pun mengetahui siapa orang yang dikerumunkan dan apa yang terjadi.

Optimisme yang membuat senyum indah mengukir di bibir Weje langsung pudar seketika. Tak ada lagi rasa optimis. Tak ada lagi secercah harapan untuk mengajak Annona ketemuan. Upayanya untuk merebut Annona dari Alberto kandas sudah.

Di depan matanya, ia bisa melihat Alberto dan Annona yang asyik berpelukan. Kelihatan sekali mereka berpelukan dengan penuh rasa rindu dan cinta yang mendalam. Dan, yang paling Weje benci adalah teriakan orang-orang yang menyebut mereka romantis.

Ingin sekali Weje menerobos kerumunan dan menghajar Alberto di depan murid sekolahnya. Cowok yang sudah membuat Annona sedih. Cowok playboy yang tak pantas berada di samping Annona. Kenapa cowok itu harus datang kembali dan berusaha memperbaiki segalanya?

Jujur saja, Weje merasa sakit hati, kesal, iri, dan ingin sekali menghajar Alberto. Weje takut bila Annona kembali termakan oleh rayuan cowok playboy yang tak punya hati itu. Weje takut bila Annona menerima Alberto kembali menjadi pacarnya dan menolak rasa cinta dari dirinya. Yang terburuk, Weje takut bila Annona hanya menganggap Weje sebagai teman, alias dirinya dianggap friendzone. Weje tidak mau hal itu terjadi.

Weje cemburu! Weje benar-benar cemburu dan iri! Ia merasa terancam. Dengan Alberto yang pulang-pulang tiba-tiba dari Paris ke Indonesia, ini adalah ancaman terbesar. Weje tidak boleh menyerah. Ia tidak mau kalah dengan cowok brengsek yang sialnya tampan dan terkenal itu. Ia tidak boleh menyerah. Weje tahu cowok tipe apa yang Annona incar, dan Weje yakin, ia memenuhi kriteria dibanding Alberto yang terkenal bad boy dan playboy.