(15) Sadness

25.4K 1.1K 9
                                    

Annona benar-benar sedih. Hatinya begitu sakit karena harus di bully tanpa henti.

Baru saja ia merasa bahagia atas hadiah yang ia dapat dari orangtuanya, sekarang kebahagiaan tersebut seakan-akan pudar, hilang oleh tekanan dan hinaan, serta bully dari Gabriella and the gangs.

Rasa laparnya telah hilang. Tak ada rasa-rasa ingin pergi ke kantin atau apapun, ia hanya ingin menyendiri dan meratapi semuanya.

Jujur saja, Annona kesal terhadap dirinya sendiri. Kesal terhadap sikap dan ketakutannya. Annona benar-benar kesal.

Ia kesal tidak bisa melawan Gabriella and the gangs dan juga tidak bisa menunjukkan kepada dunia bahwa dia adalah seorang cewek yang cukup berharga dan tidak bisa dihina sepuasnya.

Sayangnya, Annona tidak bisa menggambarkan dirinya seperti itu, melainkan hanya seorang nerdy girl yang culun, lemah, suka di bully dan dihina, serta pemalu. Hanya kepintaran dan kekayaan saja yang ia punya.

Gaby yang melihat Annona terus bersedih bingung dan panik. Otaknya terus bekerja untuk menghibur temannya ini, namun nihil, otaknya saat ini tak lebih dari sebuah es batu yang beku dan tidak bisa berpikir.

"Non, kita ke kantin, yuk. Siapa tau lo bisa terhibur dengan makanan kantin yang tersedia," ucap Gaby hati-hati.

Hanya ucapan itu yang bisa keluar dari mulut Gaby. Tak ada ide lain selain sebuah kalimat itu di otak Gaby.

Annona hanya menggelengkan kepala. Tatapannya masih lurus ke depan. Air mata juga masih bercucuran keluar dari mata.

Annona tahu, temannya, Gaby sedang berusaha untuk menghiburnya. Namun, hiburannya yang mengajak jalan ke kantin sangatlah kurang tepat. Annona tidak mau pergi ke kantin, terutama di sana ada Gabriella and the gangs yang pasti akan membuli dirinya lagi.

Lagipula, mau membuli atau tidak, Annona sudah benar-benar muak dengan yang namanya Gabriella and the gangs.

"Maaf, Gab. Gara-gara kejadian tadi, nafsu makan gue hilang. Sekarang gue mau ke kelas aja," ujar Annona sambil menyeka air matanya.

Annona saat ini benar-benar ingin menyendiri saja di kelas.

Ya, kelas-kelas SMA Sekolah Nasional Indonesia sangatlah sepi ketika istirahat. Mungkin, hanya satu sampai tiga orang saja yang berada di dalam kelas ketika istirahat. Bahkan sampai ada yang kosong. Hal itu terjadi, karena siswa-siswa SMA Sekolah Nasional Indonesia lebih suka jajan atau makan di kantin.

"Sekarang gue mau sendiri aja. Siapa tau setelah gue menyendiri, hati dan pikiran gue bisa fresh seakan-akan nggak ada masalah," lanjut Annona..

Gaby yang tahu perasaan Annona hanya mengangguk. Karena dirinya memang sudah terlanjur lapar, jadi mau tidak mau, Gaby tetap akan pergi ke kantin.

"Baiklah kalau begitu. Gue tau kok perasaan lo kayak gimana sekarang. Saran dari gue, lebih baik lo nggak usah dengarkan omongan dan celotehan gak penting dari Gabriella and the gangs. Jangan di ambil hati, biarkan aja mereka kayak begitu. Yang penting prestasi kita tetap mengalahkan mereka," ujar Gaby.

Annona mengangguk mengerti. "Thanks, Gab. Lo emang teman yang paling baik," ujar Annona.

Lalu, mereka pun bangkit dan berjalan. Annona berjalan menuju ke kelas, dan Gaby berjalan menuju kantin.

-------------
Sesampainya di kelas, Annona tidak melihat satu orang pun di dalam, ini berarti kelas dalam keadaan kosong.

"Bagus. Nggak ada orang sama sekali, gue bisa menenangkan hati dan pikiran gue," ujar Annona dalam hati.

The Other Side Of Nerdy Girl (Complete) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang