#4 : Begin

196 26 8
                                    

 "Baiklah anak-anak, perkenalkan namaku adalah Go Hera. Aku akan menjadi guru umum kalian selama kelas 1 sekolah dasar ini, kita akn bersam-sama dalam kurun waktu satu tahun ke depan. Jadi ibu harap, kalian bisa berteman dan menjalin hubungan yang baik satu sama lain. Mohon kerja samanya, semua~" Kata Go ssaem kemudian dia menunduk sampai punggungnya terlihat lurus.

Songsaengnim / Songsaenim <Lupa tulisannya gimana :v>/ -ssaem : Guru.

"Mohon kerja samanya~" jawab kami yang ada di kelas ini membalas bungkukan Go-ssaem. Aku melakukan hal yang sama, berusaha agar punggungku terlihat lurus.

Kemudian Go-ssaem menuju meja guru yang ada di paling depan bagian tengah. Beliau berdiri di sana dan memandang kami. Aku memperhatikannya. Dia punya senyum dan wajah yang indah. hidungnya sedikit pesek, tubuhnya setinggi Bu Raeha, wajahnya terlihat lebih segar dari Bu Raeha, serta kacamata bingkai hitam yang menggantung di hidungnya.

Aku pikir beliau adalah guru yang hebat. Meski aku belum tahu guru hebat itu seperti apa.

"Nah, karena ini adalah hari pertama bagi kalian, tentu kalian belum mengenal satu sama lain, kan?" Tanya Go-ssaem.

Tiba-tiba ada yang menyahut. "Aku sudah berkenalan dengan Jisung, Go-ssaem! Dia anak yang baik dan asik!" itu berasal dari dua bangku belakangku. Dia punya mata yang lebih lebar dari kami semua, wajahnya putih dan aku tidak yakin kalau dia berasal dari ras yang sama dengan kami.

"Benarkah? Siapa namamu?" Go-ssaem kembali bicara.

"Na Alex!" jawabnya antusias.

"Nama yang indah. kalau begitu kalian akan memperkenalkan diri kalian masing-masing. Satu persatu kalian akan maju ke samping Go-ssaem. Dan kalian harus mengatakan nama lengkap kalian, nama panggilan, hobi, dan apa yang kalian inginkan saat kalian sudah besar. Bagaimana?" tawar Go-ssaem. Tapi kupikir itu bukan suatu penawaran, tapi suatu keharusan.

"Baik~" siswa di kelas ini selain aku bersorak setuju.

"Nah kita mulai dari pojok depan ini, kemudian mengular ke samping, ya? Baiklah, kamu, ayo maju." Go-ssaem memulai dari pojok kanan depan.

Gadis itu maju dan mulai bicara dengan suara halusnya. "Na-Namaku Yoon Jisoo. Aku biasa dipanggil Yonji. Hobiku adalah membaca buku cerita dan ketika aku sudah besar aku ingin menjadi seperti eomma! Menjadi seorang novelis! Ada banyak hal yang ingin aku ceritakan dalam bukuku!" wajahnya Nampak berseri-seri.

Eomma? Novelis? Haha... apa yang bisa dilakukan seorang ibu sih? Lebih hebat ayahkan? Huh... tapi... aku juga penasaran tentang kehebatan seorang ibu.

Jika dipikir lagi, Bu Raeha adalah seorang ibu. Dan dia terlihat mengagumkan. Mungkin itu yang disebut kekuatan seorang ibu, haha...

Aku kembali terdiam. Ya, selalu terdiam. Aku teringat lagi, teringat tentang apa yang susah payah ingin kubuang.

"Wah itu sangat bagus, Yonji. Jangan menyerah dalam meraih mimpimu, ya? Silakan kembali. Nah kamu yang di sebelah Yonji, ayo maju." Go-ssaem melanjutkan hingga membangunkanku dari lamunan yang tak berarti itu.

Satu persatu murid di kelas ini maju dan memperkenalkan diri mereka. Mereka semua memiliki hobi yang beragam dan unik. Ada yang suka menonton dan melakukan parody pada anime, menggambar, melukis, menulis, panjat tebing... wow aku penasaran tebing apa yang ia panjat. Tebing neraka? Kejam sekali. Kalau begitu tebing di sisi kolam bola? Aku sering terjatuh di sana saat kecil, jadi kupikir itu menantang.

Tentang apa yang ingin dilakukan oleh mereka ketika sudah besar juga unik. Ada yang ingin pergi ke sungai Amazon hanya agar bisa dimakan Anaconda, setauku itu adalah ular terbesar. Lalu ada yang ingin menjadi seorang idol di negeri ini, aku juga dengar kalau perindustrian musik akhir-akhir ini sedang bagus. Itu bukan hal yang biasa.

Where's My WINGS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang