Tak ada angin tak ada hujan
Datang tanpa diundang
Kau menyelonong masuk ke ruang pergelaran
Mimpi indah ku saat tidur siangLima botol kaca berbaris di meja
Sebuah gelas kecil tersedia di depan mata
Mengerling padaku dengan gaya menggoda
Untuk mencicipi kelima macam cairan yang tak ku tahu apa namanyaBunyi denting yang elegan tak dapat terelakkan
Dari gesekan lembut antara dua benda mudah rapuh itu
Masing-masing cairan berhasil tertelan dalam sekali tegukan
Memberikan sensasi hangat dan ketenangan pada tubuhkuTiba-tiba sengatan kesombongan mempengaruhi jiwaku
Kukirimkan jepretan kelima botol yang isinya hampir kandas
Kepadamu yang tiba-tiba terngiang di benakku
Memamerkan betapa aku mampu meminum mereka tanpa perlu perasaan was-wasSekejap setelah pesanku terbaca
Diriku terserang kantuk yang tak bisa kuhindari
Tak mampu lagi aku menahan kelopak mata yang memberat seketika
Terhanyut aku dalam mimpi di dalam mimpi yang tengah menari-nariKuceritakan kronologi mimpi nan absurd yang bagian akhir nya tak kuingat lagi
Detail dari awal secara singkat dan padat
Dengan percaya diri kau menyombongkan diri
Berspekulasi, mengajukan teori yang membuatku tercekat"Kau pasti memikirkan aku
Sampai-sampai terbawa di tidurmu
Tak usah mengelak dariku
Aku tahu bahwa hatimu mengatakan kau memang memikirkan aku,"Mendadak pipiku bersemu lagi
Membaca tiap-tiap kalimatmu
Entah apa yang harus kukatakan kini
Haruskah aku berpegang pada gengsiku, atau berkata jujur padamu—lex
KAMU SEDANG MEMBACA
Him
PoetryKumpulan sajak berirama Yang terinspirasi dari mereka Yang tanpa disadari Menyumbang deretan kisah penuh arti Dalam perjalanan waktu Aku dengan diriku