Aku pernah bermimpi
Menjadi tokoh wanita utama
Yang mewarnai kisah cintamu
Memiliki porsi paling tinggi
Melebihi porsi wanita lainnya
Walau tak lebih tinggi dari ibumuAku pernah berfantasi
Hanya ada aku saja di sana
Terpatri dalam bait demi bait puisimu
Namaku akan mendominasi
Lembar demi lembar kertas yang rapi tertata
Di sudut meja kamarmuOh tidak
Biar kuralat semua pernyataanku tadi
Aku tidak sedang berandai-andai belaka
Apa yang baru saja kunyatakan tidaklah semu
Benar aku lah yang menjadi tokoh wanita utama di sini
Setidaknya begitulah perlakuanmu kepadaku yang kuterima
Seakan-akan memanglah aku yang nomor satuNamun ironisnya
Tanpa sadar aku telah dibodohi
Aku terperangkap dalam buaian afeksi dan kata
Yang begitu manis layaknya madu
Tak kusangka selama ini
Aku hanyalah figuran wanita
Kala tokoh utama sedang tak bersandar di bahumuSemua tersingkap kini
Tirai yang menyelubungi pahit nya fakta
Yang selama ini kau tutup rapat dariku
Semua terkuak kini
Bila kau t'lah menjalin kasih dengannya
Cukup lama, tanpa sepengetahuankuAir mata bergulir pelan tapi pasti
Seiring dengan lantunan tembang-tembang sarat lara
Tiap kali membaca ulang pengakuanmu
Yang kupercayai
Kamu tulis tanpa ada bumbu-bumpu kebohongan lagi di dalamnya
Karena ku yakin, itu tertuang jauh dari lubuk hatimuPantaskah aku menangisi semua ini
Berlagak seolah-olah menjadi yang paling terluka
Saat kusadari bahwa selama ini memang tak ada kepastian hubungan antara aku dan kamu?
Salahkah diri ini
Bila mengartikan ini sebagai bentuk pengkhianatan yang kentara
Padahal tak ada ikatan pasti antara aku dengan kamu?Entah aku batu, atau berpura-pura tidak terlalu peduli
Walau begitu perih luka yang menganga
Tak kan luntur rasa sayang yang kuberikan padamu
Entah aku batu, atau berpura-pura tidak terlalu peduli
Walau begitu pahit fakta yang kuterima
Rasa yang kupendam tak kan lekang oleh waktuTerhitung dari detik ini
Mulai dari hari ini juga
Akan kucoba bangkit dari keterpurukanku
Pelan-pelan mempelajari
Untuk mulai terbiasa
Berperan sebagai figuran dalam kisahmu— lex
KAMU SEDANG MEMBACA
Him
PoetryKumpulan sajak berirama Yang terinspirasi dari mereka Yang tanpa disadari Menyumbang deretan kisah penuh arti Dalam perjalanan waktu Aku dengan diriku