Sapaan dari Dewa Surya kembali menyambutku
Di tengah bentangan laut luas yang biru
Kemilau cahanya yang menyilaukan
Namun tetap terasa menhangatkanTerhanyut aku dalam lamunan
Kala menatap indahnya lautan
Tenggelam dalam samudera penuh memori
Tiga tahun lalu kala menapaki pulau iniTerik mentari menghujam
Panasnya begitu terasa
Menyulut pikiranku yang akan kenangan kelam
Panasnya menggulirkan air mataku tanpa terasaHari berganti kini tak panas lagi
Tergantikan dengan guyuran hujan
Tekukan bibirku tak tampak lagi
Berganti senyum kecil mengenang sisa manis yang masih terpancarkanAku masih mengingat satu rahasia kecil
Yang sampai saat ini selalu berhasil
Menarik lekukan bibirku untuk unjuk gigi
Tiap kali aku mengingatnya lagiBiar kukuburkan di Bali
Puing-puing kenangan yang kerap datang kembali
Dalam benakku tanpa kenal waktu
Bergentayangan dalam bangun dan tidurku— lex
KAMU SEDANG MEMBACA
Him
PoetryKumpulan sajak berirama Yang terinspirasi dari mereka Yang tanpa disadari Menyumbang deretan kisah penuh arti Dalam perjalanan waktu Aku dengan diriku