Hampir satu dekade sudah
Benak mengunci sepenggal sejarah
Jiwa memendam rindu, resah, dan buncah
Harap enggan luntur merangkai kisah
Skenario reuni denganmu, ayahSegenap sabar dan tabah
Yang tertanam kini merekah
Membuahkan sukacita dan berkah
Menggiringku tanpa henti bermadah
Mengucap syukur tanpa lelahKini kumenemukanmu menemukanku
Terpaku dalam tatap ria nan haru
Kau raih aku dengan kedua lenganmu
Lantas mengunci erat tubuhku
Bersama kita melebur rindu di tempat ituBinar di netramu mengurung lelah yang membelenggu
Tak henti menatapku masih dengan penuh rindu
Memandangi tiap jengkal dari padaku
Pun bibir berbingkai cambang rimbunmu
Membingkai romanmu dengan senyuman yang meneduhkanku— lex
KAMU SEDANG MEMBACA
Him
PoetryKumpulan sajak berirama Yang terinspirasi dari mereka Yang tanpa disadari Menyumbang deretan kisah penuh arti Dalam perjalanan waktu Aku dengan diriku