9. flashback

35 2 0
                                    

Aku senang bisa melihat adam tertawa bersama teman temannya. Aku dan dia sudah berada di rumah dio sekitar 4 sampai 5 jam an, dan ya kurasa aku ingin pulang sekarang.

Aku mendekati adam lalu berbisik padanya "adam.. aku mau pulang" bukannya menjawab ucapanku dia malah mengelus kepalaku.

"Gadis kecilku sudah meminta pulang, jadi kami pulang dulu ya" ucap adam kepada teman temannya.

Lucas tertawa geli saat adam berkata seperti itu.

"Tingginya saja bahkan hampir sama denganku, lalu kau masih memanggilnya gadis kecil? Oh yatuhan yang benar saja" kata lucas sambil terus tertawa. Sungguh ini sangat memalukan.

Drrttt... drrttt...

Ponsel milik adam bergetar, ternyata ada telepon masuk, lalu adam mengangkat teleponnya.

"Iya bu aku dan cecil akan pulang sekarang"

"Iya ibu tenang saja, aku dan cecil sudah makan kok"

"Baiklah, dah ibuu"

Oh ternyata itu ibu. Adam menatapku, namun aku tidak mengerti apa maksud dadi tatapan itu.

Aku berjalan menuju lily dan juga lena. "Aku pulang dulu ya, aku senang sekali bisa bertemu dengan kalian, btw kalian mirip hahaha"

"Kau orang kesekian yang mengatakan hal seperti itu cecil, aku dan lena memang sering dikatakan mirip, namun kami bukan kembar" ujar lily, lalu lena mengangguk sambil tertawa.

"Waktu kalian sudah habis nona nona, aku harus membawa gadis kecilku untuk pulang sekarang"

Seketika seisi rumah itu dipenuhi oleh tawa kami. Sungguh sejujurnya itu terdengar sangat berlebihan, tapi entah kenapa aku lebih suka adam yang seperti itu daripada menjadi pria dingin yang tidak peduli terhadap orang lain.

Adam ber-high five lalu berpelukan ala pria dengan dio, nathan, lucas, dan jake. Lalu aku juga berpelukan pada lily dan lena.

"Kita harus bermain bersama lagi, hal yang lebih seru dibanding menonton bersama"

"Yap benar sekali, bagaimana kita mengobrol cantik di kafe dengan kampus lusa nanti? Ku rasa sebagai wanita pasti banyak topik pembicaraan yang menarik bukan?"

Lily mengangguk menyetujui usulan lena, yaastaga.. mengobrol dengan sesama wanita bahkan bisa menghabiskan waktu seharian penuh, apa saja yang dibicarakan? Ya pastinya tentang cinta, fashion, atau artis idola hahaha.

Adam menarik tanganku dengan lembut. "Kalau kau tidak ditarik maka kau tidak akan pulang pulang" ujar adam lalu aku pun membalasnya dengan senyuman lebar.

Aku melambaikan kepada mereka.
"Dadah... sampai berjumpa lagiii!!!" Teriakku dari dalam mobil.

"Dadah cecil, dadah adam" teriak mereka.

Adam mulai menjalankan mobilnya, aku terus memperhatikannya, rambutnya yang tertata rapih, mata manik cokelat yang indah, hidung yang mancung, bibir yang tipis, dan rahangnya... duh yatuhan, indah sekali ciptaanmu ini.

"Sudah puas memandangi wajahku nona? Aku tau aku tampan, tidak usah sampai segitunya"

Sialan, ini memalukan. Sudah berapa kali kau mempermalukan dirimu sendiri cecilia???

"Hmm aku.. aku.. ah tidak, siapa yang memandangimu huh" kataku sambil memandangi jalanan.

Adam terkekeh sambil mengacak acak rambutku. Aku tersenyum, dan dia pun ikut tersenyum.

Yatuhan aku harap ini hanya sebuah ketertarikan biasa, hanya sekedar mengagumi, bukan lah hal yang lebih, aku belum siap untuk jatuh cinta lagi.

***

Roses,Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang