Aku tidak tau kapan tuhan akan mengambilku, namun aku percaya, apa yang semua tuhan berikan adalah hal yang terbaik.
Aku membuka mataku perlahan, semua putih, hening, hanya ada suara mesin pendeteksi detak jantung, hidungku sudah terpasang selang oksigen dan tanganku sudah terpasang infusan.
Aku melihat adam sedang tertidur disampingku, aku mengelus kepalanya sambil tersenyum. Tiba tiba dia bangun. "Cecil kau sudah sadar? Ya tuhan terimakasih karena kau telah mengabulkan doa ku" ucapnya sambil mengecup tanganku berkali kali.
"Aku pikir aku sudah meninggal" ucapku lalu dia menggeleng. "Kau tidak bisa meninggalkan ku begitu saja" Aku tersenyum mendengar ucapannya. Adam berlari keluar dan memanggil dokter.
Dokter dan suster itu segera datang dan mengecek keadaanku, dia bilang aku sudah koma selama 13 hari yang tandanya hampir 2 minggu.
Sebuah keajaiban aku bisa sadar kembali, karena sesungguhnya pihak rumah sakit sudah menyerah, ia juga ingin mencabut alat bantu nafasku namun adam melarangnya.
"Sudah merasa lebih baik?" Tanya adam padaku. Aku mengangguk sambil memegang tangannya. "Terimakasih adam, aku tidak tau bagaimana nasibku jika kau tidak datang menyelamatkanku waktu itu"
Adam menggelengkan kepalanya, dia mengelus pipiku dengan lembut. "Aku sudah sering mengatakannya bahwa aku menyayangimu, jadi aku tidak akan pernah membiarkan kau terluka. Jika saja kau benar benar pergi meninggalkan kami semua, maka aku tidak akan memaafkan diriku sendiri" katanya sambil menggenggam tanganku.
"Jangan berkata seperti itu, aku tidak suka mendengarnya" lalu adam pun mengangguk.
***
Adam merawatku dengan sangat baik, dia membopongku jika ingin pergi ketoilet, dia menyuapiku makan dan tidak lupa selalu memberiku obat, dia selalu menggantikan selimut yang aku pakai, dia bilang aku harus segera sembuh. Aku benar benar beruntung bertemu dengannya.
Hari ini aku diperbolehkan untuk pulang, ternyata liburan musim dinginku hanya digunakan untuk terkulai tak berdaya dirumah sakit.
"Adam.. apa besok aku sudah boleh berangkat ke kampus lagi?" Adam menoleh kearahku lalu menggeleng. "Kau tidak boleh kemana mana dulu sampai seminggu, lagi pula aku sudah menceritakan semuanya kepada pihak kampus, mereka bilang kau bisa kembali masuk jika keadaanmu benar benar sudah pulih" dia melipat pakaian dan selimutku lalu dimasukan kedalam tas besar.
"Sudah siap kembali kerumah?" Lalu aku mengangguk cepat. "Sangat siap" adam menggandeng tanganku sambil membawa tas yang berisikan pakaianku.
"Apa semua administrasi sudah diurus?" Ujarku, adam pun menoleh lalu mengangguk.
Aku dan adam langsung masuk kedalam mobilnya, di sepanjang jalan aku terus memandanginya, aku masih tak percaya bahwa aku masih hidup dan sekarang masih bisa bersamanya.
"Yeay kita sampai" ucap adam sambil memarkirkan mobilnya, setelah itu dia turun dari mobil dan membukakan pintu untukku.
Aku turun dari mobil, aku memegangi perutku, rasanya masih sedikit ngilu, bekas tancapan pisau itu masih terbayang dikepalaku.
"Kau tidak apa apa kan?"
"Ya tidak apa apa kok, ayo masuk, aku ingin bertemu ayah dan ibu" kataku sambil menarik tangannya pelan. Adam terkekeh sambil menggandengku untuk masuk kedalam. Saat aku masuk kedalam rumah adam kembali lagi keluar, sia bilang ada yang tertinggal di mobil.
"Selamat datang kembali dirumah cecilll" ucap ibu dan ayah, aku tersenyum dan langsung memeluknya.
Tapi ada yang aneh, kenapa rumah ini dihias seperti ada yang ulangtahun, siapa yang ulangtahun?
"Happy birthday to you, happy birthday to you, happy birthday
, happy birthday, happy birthday to you" tiba tiba adam dan teman temannya datang sambil bernyanyi, adam membawa kue ulangtahun dengan tulisan happy birthday cecilia.Aku lupa tanggal, aku mengeluarkan ponselku dan melihat bahwa sekarang adalah tanggal 28 desember. Mereka tau dengan tanggal ulangtahunku? Aku terkejut tak percaya dengan ini semua.
Adam berjalan menghampiriku sambil membawa kue nya. "Tiup lilinnya cecil, tapi sebelumnya ayo kau make a wish" aku mengangguk sambil tersenyum.
Yatuhan terimakasih karena kau telah memberikan aku kesempatan untuk hidup, semoga aku akan sehat selalu dan bisa membahagiakan orang orang yang kusayang. Aku menyayangimu ibu, ayah, ibu dan ayah anderson dan juga adam, aku menyayangi kalian semua.
Aku meniup lilin itu dan semua orang bertepuk tangan. "Yeayyy selamat ulangtahun yang cecil, semoga panjang umur, dan lekas sembuh" lily memelukku dan tersenyum.
Setelah itu aku adam memintaku untuk memotong kue nya, aku memberikan potongan pertama pada ibu dan ayah, setelah itu aku memberinya keadam. Aku sangat senang karena bisa kembali berkumpul bersama mereka, setidaknya rasa rinduku sekarang bisa terobati.
Kami semua makan bersama, ibu membuatkan sup ercis, waterzooi, dan juga stamppot, makanan itu memang sangat pas dihidangkan saaat musim dingin seperti ini.
Kami berbincang bincang sambil menikmati masakan ibu, aku tertawa saat jake bercerita tentang keanehan tetangganya itu, ditambah lagi dengan nathan yang membuat lelucon namun gagal. Wajahnya sangat lucu.
Yatuhan terimakasih atas semua yang telah kau beri, aku sangat beruntung karena bisa memiliki mereka semua dihidupku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roses,
Fiksi RemajaAku hanyalah senja yang selalu berusaha datang disetiap harinya, walau harus menunggu dengan dinginnya malam, sejuknya pagi, dan panasnya siang, setidaknya aku pernah ada untuk membuatnya senang.