12. hari pertama

30 2 0
                                    

Ini adalah hari pertamaku pergi ke kampus, semoga tidak akan terjadi hal buruk padaku.

Aku melihat pantulan diriku di cermin, aku memakai kaos putih polos dengan kemeja yang tidak dikancing, jeans panjang, dan sepatu boots cokelat. Aku menguncir satu rambutku lalu memakai bedak tipis dan juga pelembab bibir. Huh kurasa itu sudah cukup.

Aku kembali mengecek isi tasku, memastikan bahwa semuanya sudah ku bawa. Setelah itu aku berjalan kebawah untuk sarapan bersama.

"Selamat pagiii"

"Pagiii" ucap ayah dan adam secara bersamaan.

Aku langsung duduk dikursi yang berhadapan dengan adam. Dia memperhatikanku dari atas sampai ujung kaki. "Kenapa?" Tanyaku sambil memakan sandwich yang telah ibu buat.

"Kau akan berangkat setelah ini?" Lalu aku mengangguk. "Tapi ini masih pagi sekali" aku diam dan melirik jam tanganku. "Tapi aku berangkat naik kereta jadi ya kurasa waktunya akan pas" kataku sambil memakan lagi sandwhich nya.

"Untuk apa naik kereta? Kau bisa berangkat bersamaku nanti" aku menggeleng. "Biarkan aku berangkat sendiri untuk kali ini" ucapku padanya. Dia ingin protes tapi ibu sudah setuju dengan kemauanku. "Nanti hati hati ya cecil, kalau ada apa apa segera telepon" aku mengangguk mengiyakan kata kata ibu.

Aku segera menghabiskan susuku dan beranjak dari kursi. Aku mecium pipi ayah dan juga ibu "ayah ibu ku berangkat dulu ya" ucapku sambil tersenyum dan mereka mengangguk lalu ibu mengelus kepalaku.

Aku berjalan kearah adam "aku akan baik baik saja" adam masih saja menekuk wajahnya, memang dasar keras kepala. Aku mencium pipinya "aku berangkat ya" kataku sambil tersenyum lalu berjalan keluar. "Dadahhh" ucapku sambil melambaikan tangan.

***

Ini pagi yang menyenangkan, sudah sekitar 10 orang aku sapa pagi ini, aku berjalan ke stasiun dan menunggu kereta disana.

Aku sangat suka naik kereta, entah kenapa terdapat kesenangan tersendiri bagiku.

Aku menaiki kereta dan duduk disalah satu kursinya. Memasang earphone di telingaku dan mulai menyalakan lagu di ponselku.

Kereta ini melesat sangat cepat, hanya membutuhkan waktu sekitar 45 menit untuk sampai ke leiden.

Aku turun dari kereta dan kembali berjalan menuju kampus. Yeay akhirnya aku akan menjadi mahasiswi yang sebenarnya.

Jarak dari stasiun menuju kampus tidak begitu jauh, kakiku sudah melangkah masuk ke pekarangan kampus ini.

Leiden university, universitas tertua di belanda, terlihat jelas dari bangunannya yang didesain sangat kuno.

"Aww.." aku tidak sengaja menabrak seseorang sehingga dia terjatuh.

"Kau ini bisa ja... CECILLLL" ternyata lelaki yang kutabrak tadi itu adalah andrew. Dia memelukku sangat erat.

"Kurasa kita memang berjodoh, buktinya kita bertemu kembali tanpa disengaja, terimakasih ya tuhannn" ucapnya dengan senyuman dibibirnya itu. Aku hanya tertawa memperhatikannya yang loncat loncat seperti orang salah minum obat.

"Andrew cukup, kau memang memalukan yaastaga" kataku sambil terkekeh.

"Okay baiklah, jadi kita satu kampus, satu jurusan juga, dan kuharap kita akan satu kelas" ucapnya dengan tangan yang seperti sedang berdoa.

Aku menggelengkan kepalaku lalu berjalan melewatinya sambil tertawa. Andrew berjalan mengejarku lalu menyeimbangkan langkahnya disampingku.

"Kau sudah sarapan?"

"Tentu saja sudah"

"Kau kesini naik apa?"

"Naik kereta"

"Bagus sekali.. kalau begitu nanti kau pulang bersamaku ya, aku antar"

"Lihat nanti saja ya" aku tertawa karena tingkah anehnya itu. Aku melihat dio dan juga jake.

Aku berjalan mendekati mereka dan meninggalkan andrew. "Hai dio, hai jake" aku menyapanya. Mereka berdua tersenyum lalu memelukku singkat.

"Kau kesini sendiri? Dimana adam?" Tanya dio. "Iya sendiri, aku naik kereta tadi. Saat aku berangkat adam masih dirumah" lalu mereka mengangguk mengerti. Setelah itu dio menyuruhku untuk menunggu dan ikut berkumpul dengan mahasiswa/i baru lainnya.

Roses,Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang