Chara

1.1K 50 0
                                    

"Mich belajar dimana ++1 hasilnya dua?" tanya Justin membawa Michelio di pangkuannya.

"Benel uncle. Mich tau dali gulu Mich. Katanya pas Mich beldili di luangan gulu, Mich gak sengaja dengel bu gulu bilang kayak gini. 'Ditambah-tambah satu aja, nanti jadi dua.' Gitu kata gulu Mich disekolah." kata Mich menatap mata Justin, seakan berkata bahwa ia jujur.

"Guru ngajarin gitu didepan kelas?" kata Rain penasaran.

"Gak aunty, Mich dengel diam-diam... Ihh kan udah dibilangin gak sengaja dengel pas Mich lewat luangan gulu." kata Mich nampak gemas.

"Ohh iya... Hehehe... Kok gue bego sih?" kata Rain menggaruk tengkuk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal.

"Ehh... Gue balik aja yah... Mau anter pakean kotor dulu." kata Zayn pamit.

"Pulang lah kau pulanglah..." kata Ralia alay+lebay.

"Ya udah, gue balik." kata Zayn, dan keluar rumah.

"Uncle, Mich lapel, uncle kenapa gak nafkahin Mich sih?" kata Mich memegang perut kecilnya.

Ehh ni anak di ajarin siapa lagi?- Justin

"Hahahaha, nafkahin tu anak." kata Ralia dan berbarengan sambil tertawa.

"Ohh ayolah, uncle akan menafkahi mu, ayo kita pulang kerumah dan memasak." kata Justin mulai menggendong Mich.

"Ehh, bang, kita makan diluar aja yuk, disini udah gak ada makanan lagi, males masak." kata Ralia berdiri dari posisi duduk nya.

"Kuyla" kata Rain dan Justin.

"Satu kalimat, kalian jodoh." kata Ralia, dan pergi dengan masa bodoh.

Skip KFC

"Uncle, Mich mau ketoilel." kata Mich menarik-narik tangan Justin.

"Yuk, uncle temenin, tapi diluar yah unclenya?"

"Uncle gak selu, kan Mich atut, au." kata Mich kemudian mempoutkan bibirnya.

"Terus? Uncle mesti masuk ikut Mich kedalam? Uncle males ahh!" kata Justin melanjutkan makannya.

"Ohh Mich tau, uncle pasti mau dilual aja kalna uncle mau liat tante genit kan? Ihh, uncle kayak papinya Davina sama Davino aja sih!" kata Mich menggoda Justin, dan Justin hanya membulatkan mata, Ralia geleng-geleng dan, Rain?

"JUSTIN LEONARD, JAHAT LO.!?" sudah terjawabkan? Rain teriak kek orang kesurupan, untung mereka berada di meja paling pojok belakang, tapi tetap saja, malu itu datang.

"Gak kok, ayo Mich, kita ke toilet." kata Justin untuk menghindar dari amukan monster. Setelah Justin berlalu, ada sekelompok anak SMA yang melihat Rain, Rain menatap mereka marah.

"Liat deh, anak kecil tadi, kayaknya mereka hamil di usia muda." kata seorang remaja tadi yang melihat Rain mulai bergosip.

"Iya, kelihatannya masih SMA kayak kita juga." temannya jug ikut menilai.

"Emang dasar anak zaman sekarang." katanya dan kembali menatap Rain.

"Eehh, kalian, bisa diem ngak?" kata Rain menunjuk anak remaja yang bergosip tadi, mereka langsung diam seketika.

"Gue mah emang anak zaman sekarang, anak gaul, tapi gue gak mungkin mau berhubungan sama pacar sampe ada anak. Emang salah yah? Kalau makan sama pacar, terus ngajak keponakan? Dasar..." kata Rain seperti berbicara sendiri. Tapi sudah pasti untuk para remaja alay itu. "Cabe." lanjutnya lagi. Sementara anak remaja tadi hanya diam seribu bahasa.

"Kak, lo mau nambah?" tanya Ralia saat melihat keadaan sudah sedikit tenang. Dan Rain sudah kembali normal, mereka bahkan sudah melanjutkan makan.

Toilet

  Hujan&Basket||•Tahap Revisi (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang