Perjodohan 1

1.5K 63 3
                                    

"Kalau aku yang ajak mau gak?" Tanya Rain setelah sampai didepan rumah.

"Maulah, masa nolak sama istri sendiri sih." Kata Justin dengan senyum dan sebelah tangannya dimasukan kedalam saku celana. Sementara sebelah lagi membukakan pintu rumah untuk Rain.

"Yak...."

"Ehh nak Justin, ayo sekarang atau nanti?" Tanya mama Rain memotong ucapan Rain tadi.

"Bisa nunggu 5 menit gak?" Tanya Justin.

"Bisa sih, tapi..."

"Kalau gak bisa gak papa, sekarang langsung aja tante." Kata Justin.

"Naik mobil papa Rain aja yah?" Tawar mama Rain.

"Ok tante. Ayo." Kata Justin berjalan kegarasi rumah Rain. Rain melamun saat melihat Justin tidak menolak ketika diajak ke salon.

Dan tersadar saat melihat mobil Papanya pergi.

"Nak Rain." Panggil seorang ibu.

"Ehh, saya tante?" Tanya Rain pada orang baru tersebut.

"Iya, kamu pacar Justin anak saya kan?" Tanya wanita itu.

"Iya tante saya Rain." Kata Rain menghampiri wanita itu.

"Wahh sekarang udah besar yah. Dulu kalau tante gendong pasti nangis." Kata wanita itu mengelus Rambut Rain.

"Tante ini mama Justin?" Tanya Rain kepo.

"Iya, saya kesini lagi cari k..."

"Justin tante? Aduh tante... Justin lagi pergi sama mama. Emang tante lagi butuh Justin yah?" Tanya Rain dengan mulut cerewetnya.

"Siapa bilang tante cari Justin? Orang tante cari kamu." Kata mama Justin santai.

"Emang mau ngapain tante?" Tanya Rain bingung.

Rain pov.

"Bantuin tante buat kue." Kata camamer gue.

"WHAT? KUE? YA TUHAN, KENAPA INI TERJADI?" Bukan kenapa-kenapa, gue itu gak suka buat kue, dan gue rasa itu ribet banget. Kenapa camamer gue ngajak gue buat kue sih?

"Kenapa? Kalau gak mau gak papa, tante cari mantu lain aja." Kata camamer gue.

"Apa? Mantu? Maksud tante?" Tanya gue yang tadi keknya denger camamer gue bilang mau cari mantu lain.

"Iya mantu." Kata camamer gue dengan santai.

"Jadi Justin dah punya istri?" Tanya gue dengan muka tidak suka.

"Iya." Kata camamer gue santai.
Dan

Deg

Jadi Justin dah punya calon istri? Atau mungkin dia dah nikah?
Gue sangat kecewa.

"Dan itu kamu." Lanjut camamer gue.

"Apa? Maksudnya?" Tanya gue semakin kebingungan.

"Iya, saya bilang kalau mantu saya itu kamu. Jadi panggil saya mama aja yah. Dan kita akan buat kue, ayo. Kita ke toko sekarang!" Ajak camamer gue dan tertawa saat dia liat gue melongo sambil membuka mulut."ayo" lanjutnya.

"Ehh iya tante." Kata gue masih heran.

"Eits... kenapa masih panggil tante? Kan udah dibilangin panggil tante..." kata camamer, ralat, maksudnya mamer. Hahaha....

"Iya ta.. ehh ma..." kata gue dan mengikuti mamer gue dari belakang.

Saat dijalan, gue dibuat bingung, karna ini bukan jalan buat ke supermarket, kok kearah butik?
Ngekslek kali mamer gue.
Eh, aduh kok gue ngomong gitu?
Ya Tuhan, maafin hambamu ini yang telah menghina mertua hamba, meskipun belum sah jadi mertua.

  Hujan&Basket||•Tahap Revisi (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang