14 tahun kemudian

5.4K 200 15
                                    

14 tahun kemudian

Rain Pov

Pagi yang cerah, aku seneng kalau setiap pagi secerah ini. Pasti semua warga akan pergi mengawali pagi dengan senyum.

"pagi mah..." aku menyapa mama yang ada di dapur.

"Pagi sayang... ayo makan," ajak mama.

"Gak mah, aku makan di sekolah aja, lagi males makan di rumah," jelas ku.

"Ya udah..."kata mama.

"Aku pergi dulu mah..." pamitku pada mama.

"Hati-hati di jalan yah?" Pesan mama kepada ku. Yang hampir setiap hari ku dengar.

Aku berjalan menuju halte bus yang ada di dekat rumah ku. Memang aku bisa membawa motor kesekolah, tapi aku lebih memilih menaiki bus. Biar uang bengsinnya bisa buat jajan. Hheheh...

Aku udah nunggu bus dari jam 06.20. Dan sekarang jam 06.30. Biasanya busnya sudah datang dari tadi...

"Mana sih ni bus, lama benget deh, biasanya udah dateng. Liat aja, kalau gue terlambat, gue kutuk tu sopir." Kata ku kesal mulai menunggu.

"Percuma loe nunggu, besok pagi paling datengnya." Aku mendengar suara seseorang. Aku mengangkat kepalaku. Dan terkejut saat tau itu ada Biru.

"Biru.. kok loe... udah lupain... loe tau dari mana busnya besok baru datang?"tanya ku ragu.

"Jelaslah gue tau, busnya kan udah lewat dari tadi, dari jam 06.30 tadi." Jawabnya jutek.

"Jutek banget sih... tapi Biru... ini baru jam 06.30... paling bentar lagi busnya lewat." Kata aku yakin.

"Jam berapa loe bilang? 06.30? mana jam loe, gue liat," Biru menarik tanganku. Dia melihat jam itu dan tertawa. "Hahaha, pantas saja masih jam 06.30. Rain... jam tangan kamu rusak... hahaha." Tawanya sangat keras.

Aku jadi malu sendiri karna dia menertawaiku, aku menundukkan kepala dalam-dalam.

"Sudahlah, jangan malu, ayo berangkat sekolah sama gue, atau loe mau pulang lagi? 10menit lagi masuk kelas loh," katanya membujuk aku.

Aku tidak berani menjawab, aku sudah terlanjut malu. Kalau aku bilang iya, dia bilang aku tidak tau malu, dasar menyebalkan.

"Loe lama banget sih. Yaudah kalau nggak mau, gue tinggal,"katanya menaiki motornya.

"Yaudah kalau loe maksa, gue ikut,"kataku menaiki motor.

"Siapa juga yang maksa," katanya pelan. "Dasar aneh," hampir berbisik, tapi masih bisa ku dengar. Dasar orang ini. Ihklas nggak sih.

"Ihklas apa gak nih?" Tanyaku memastikan.

"Iya... Dasar bawel... ayo..." ajaknya.

Yeah... tumpangan gratis... hahaha...

☔☔☔

Sorry gaje...
Jangan lupa vote and coment yah?
Maaf kalau jelek...
Ini cerita pertamaku...
P.s: Untuk pov nya Rain di atas, pakek aku-kamu, soalnya author lagi pusing mau pakek apa. Tapi di pov berikutnya, pakek loe-gue lagi. Mohon di maklumi.

  Hujan&Basket||•Tahap Revisi (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang