Hari sudah malam dan Taeyong bersiap pulang bersama eommanya. Setelah pertandingan dan perkelahian bodoh itu usai, mereka langsung menjalani kegiatan belajar seperti biasa.
Sejak berpisah di UKS, Taeyong tidak bertemu lagi dengan Myungsoo dan temannya. Barangkali Myungsoo sudah pulang.
Taeyong baru saja menaiki mobil eommanya dan mobil baru saja berjalan. Di tengah perjalanan, tiba-tiba ponsel eommanya berbunyi.
"yeoboseyo? Apa? Rumah sakit? Rumah sakit mana? Rumah sakit Seoul? Oke, aku kesana" eommanya menutup telepon.
"eomma, ada apa?" tanya Taeyong.
"Taeyong, kita akan ke rumah sakit. Kita akan... menjenguk seseorang" kata Sooyeon yang terlihat gugup.
"siapa? Siapa yang sakit, eomma?" tanya Taeyong.
"nanti kau lihat saja..." jawab Sooyeon.
Beberapa waktu kemudian, mobil mereka tiba di sebuah rumah sakit. Baru pertama kali Taeyong pergi ke rumah sakit pusat di Seoul. Rumah sakit pusat yang terkenal mahal dan fasilitasnya amat lengkap itu.
Taeyong hanya bisa mengikuti eommanya berjalan di depannya hingga mereka tiba di depan deretan kamar rawat VIP. Taeyong masih tidak tahu siapa orang yang akan ia jenguk. Yang Taeyong yakini bahwa orang yang akan mereka jenguk adalah orang kaya, karena harga kamar VIP tentunya mahal dibanding kamar lainnya.
Saat Taeyong memasuki kamar, ia melihat ahjussi berwajah tampan berdiri menyambut mereka. Ahjussi itu sekilas mengingatkannya pada wajah Myungsoo.
Taeyong mengalihkan pandangannya pada sosok yang terbaring di atas ranjang rumah sakit. Taeyong mengerjapkan matanya beberapa kali untuk memastikan ia tidak salah lihat.
"Myungsoo..." panggil Taeyong.
Sosok yang dipanggil itu menoleh ke arah Taeyong dan tidak kalah terkejutnya. Namun sekejap wajah terkejutnya berubah dengan senyum yang biasa ia lihat.
"Taeyong, kenapa kau bisa disini?" tanya Myungsoo heran.
"entahlah, tiba-tiba aku diajak eommaku..." ujar Taeyong.
"sudah kuduga kalian sudah saling mengenal" ujar ahjussi itu.
Taeyong pun berlari mendekati Myungsoo yang terbaring di ranjang. Ia memegangi tangan Myungsoo yang sedang diinfus.
"apa ini asli? Myungsoo kau sakit apa?? Tadi siang kau sehat-sehat saja bahkan kau sempat bermain basket melawanku" tanya Taeyong.
Myungsoo tertawa lemah, "tentu saja infus ini asli. Aku memang kelihatan sehat... tapi sebenarnya aku sakit" jawab Myungsoo.
"benarkah? Kau sakit apa?" tanya Taeyong.
"jantung. Penyakit jantung bawaan" jawab Myungsoo.
Taeyong terkejut bukan main mendengar jawaban Myungsoo. Ia tidak menyangka bahwa dibalik Myungsoo yang kuat, ia memiliki penyakit yang mematikan.
Taeyong ingat bahwa tadi Myungsoo keluar lapangan. Barangkali karena penyakitnya ini Myungsoo pun keluar lapangan.
Perasaan Taeyong yang menjadi sedih membuatnya lupa mengapa ia bisa disini dan bertemu Myungsoo.
"eomma, bagaimana eomma bisa mengenal Myungsoo? Dan siapa ahjussi ini?" tanya Taeyong.
"ahjumma, bagaimana kau bisa mengenal appaku?" tanya Myungsoo pada eomma Taeyong.
"Taeyong putraku, kukira kau bahkan tidak mengenal namaku. Aku appamu, Kim Jaejoong" kata Jaejoong.
"apa? kau appaku?" tanya Taeyong bingung.
"Myungsoo juga putraku... aku adalah eommamu, Lee Sooyeon. Maafkan eomma yang tidak pernah mengunjungimu setiap kali kau sakit..." ujar Sooyeon.
Myungsoo dan Taeyong sama-sama menatap eomma dan appanya bingung.
"maksud kalian apa sih?" tanya Taeyong yang masih kebingungan.
"anak-anak dengarkan aku. Sebenarnya kami berdua sudah lama bercerai sejak kalian masih sangat kecil, kira-kira saat usia kalian satu tahun" jelas Jaejoong.
"ne, pada 1 Juli delapan belas tahun yang lalu, aku melahirkan sepasang putra kembar non identik yaitu kalian... Myungsoo dan Taeyong" jelas Sooyeon.
"jadi... aku dan Taeyong... kami kembar?" tanya Myungsoo ragu.
Terjawab sudah semua pertanyaan Taeyong selama ini. Mengenai fotonya semasa bayi, siapakah appanya dan siapa namja kecil yang terus muncul di mimpinya dan mengaku sebagai kakaknya Taeyong. Taeyong sadar bahwa orang itu adalah Kim Myungsoo.
"Myungsoo lahir lima menit lebih dahulu daripada Taeyong. Maka Taeyong, kau bisa memanggil Myungsoo dengan sebutan hyung" ujar Sooyeon.
Taeyong dan Myungsoo masih membeku, nampaknya mereka kesulitan memahami semua ini.
"appa pasti bohong! Kalian pasti bercanda!" kata Myungsoo.
"delapan belas tahun aku menjadi anak tunggal dan mendadak memiliki saudara kembar?! Kalian pasti bercanda" ujar Taeyong.
"kami tidak bercanda, anak-anak. Kami serius" tegas Jaejoong.
"kalian adalah saudara sedarah, hiduplah berdampingan dengan baik sama seperti saat kalian saling mengenal pertama kali" ujar Sooyeon.
"eomma jahat!"
"appa jahat!"
Taeyong dan Myungsoo berteriak bersamaan. Taeyong bahkan langsung berlari keluar kamar meninggalkan mereka bertiga.
"Myungsoo..."
Sooyeon berusaha untuk mengelus kepala Myungsoo, namun dengan mudah tangan Sooyeon ditepis oleh Myungsoo. Myungsoo memilih menutup wajahnya dengan selimut.
"Myungsoo, gwaenchana?" tanya Jaejoong.
"maaf appa, eomma, tapi aku butuh waktu sendiri. Pergilah dari sini" ujar Myungsoo menahan emosinya.
"tapi Myungsoo..." sela Sooyeon.
"pergi!!" teriak Myungsoo untuk meluapkan amarahnya.
.
.
TBC
.
.
VOTE AND COMMENT BELOW 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry I'm too Introvert
General FictionTaeyong adalah siswa pintar di sekolahnya yang punya prestasi gemilang di bidang akademik terutama matematika. Selain itu Taeyong juga berwajah tampan. Namun sayang, Taeyong tidak memiliki banyak teman karena dia yang memiliki sifat introvert. Hany...