part 18

272 29 2
                                    

Winwin mengajak Taeyong menuju ruang ganti di gedung olahraga, yang merupakan markas bagi tim basketnya. Terlihat teman-teman satu timnya berkumpul, kecuali Johnny.

“dimana Johnny?” tanya Taeyong yang langsung disambut dengan tatapan aneh para teman-temannya itu.

“duduklah dulu, nanti aku jelaskan” ujar Winwin.

“baiklah” Taeyong pun duduk di sebelah Jaehyun.

“teman-teman, aku akan memberitahukan dua kabar, kabar baik dan buruk. Mana yang mau kalian dengar terlebih dahulu?” tanya Winwin.

“kabar baik”

“oke. Karena kita sudah mengalahkan Seoul Internasional, kita lolos babak selanjutnya. Kita akan melawan SMA Busan Internasional. Pertandingannya sendiri akan dilaksanakan disana” ujar Winwin.

“lalu kabar buruknya?”

Winwin terdiam dan wajahnya jadi datar.

“kapten kita kritis di rumah sakit. Mungkin beberapa dari kalian sudah ada yang tahu. Tiga hari yang lalu kapten kita mengikuti balapan liar seperti biasa. Lalu tiba-tiba ada masalah pada rem motornya, rem motornya tidak berfungsi yang membuat dia menabrak pohon. Ya tabrakannya cukup kencang dan membuatnya koma sampai sekarang” ujar Winwin.

Cerita Winwin itu membuat Taeyong sangat terkejut. Taeyong berpikir pantas saja beberapa hari ini dia tidak melihat Johnny di sekolahnya.

“bagaimana kalau nanti kita menjenguk Johnny? Taeyong, kau ikut aku, Jaehyun dan Jeno nanti siang” usul Winwin.

. . .

Taeyong sudah tiba di rumah sakit bersama teman-temannya. Mereka pun langsung menuju ruang rawat Johnny. Di dalamnya terlihat Johnny terbaring lemah di ranjangnya.

“Johnny, kau sudah sadar!!” ujar Jaehyun.

“kalian datang?” tanya Johnny terkejut.

“tentu saja... kami mengkhawatirkan keadaanmu, kapten” ujar Taeyong.

“Johnny, bagaimana keadaanmu?” tanya Winwin.

“ya begitulah... aku kesulitan bergerak sekarang... kurasa aku tidak bisa ikut pertandingan di Busan nanti...” ujar Johnny.

“jangan begitu, kapten... kau kapten kami...” ujar Jeno.

“tentu saja aku tetap kapten kalian... tapi memang tidak mungkin aku mengikuti pertandingan di Busan...” ujar Johnny.

Tatapan Johnny tertuju pada Taeyong, “Lee Taeyong, kau baru beberapa bulan jadi anggota tim basket tapi kau menunjukkan perkembangan pesat. Bisa dibilang kau adalah member dengan perkembangan paling signifikan” ujar Johnny.

“terima kasih, kapten...” ujar Taeyong.

“selama aku tidak ada, aku serahkan posisi kapten kepadamu” ujar Johnny pada Taeyong.

“kepadaku?? Aku jadi kapten?” tanya Taeyong kaget.

“apa? Kau menolak?” tanya Johnny ketus.

“ti...tidak, kapten... aku merasa terhormat menerima posisi ini” ujar Taeyong tersanjung.

“kapten, kenapa kau menyerahkan posisimu?? Kau pasti sembuh, kapten” protes Winwin.

“apa? Kau juga menolak? Jangan berkecil hati kalian tidak jadi kapten. Jadi kapten justru tidak enak dan aku akan membiarkan Taeyong merasakannya” ujar Johnny enteng.

“Jangan lupa kalian harus menang dalam pertandingan di Busan nanti, lalu kalian perlihatkan trophy itu kepadaku, arra?” lanjut Johnny.

. . .

I'm Sorry I'm too IntrovertTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang