part 13

298 31 0
                                    

“Taeyong, sepertinya kau memiliki penggemar baru. Lihat mereka” kata Doyoung menunjuk ke jendela.

Taeyong pun menengok, “ah, jinjja? Tapi kenapa bisa begitu?” tanya Taeyong heran.

“Taeyong oppa, ini cokelat untukmu”

Tiba-tiba seorang yeoja memasuki kelas Taeyong sambil membawa kantong plastik besar berisikan cokelat.

Taeyong pun menerimanya dengan kikuk dan tidak lupa berterima kasih. Terdengar juga sorakan para yeoja di luar kelas Taeyong.

“ahahaha kau baru saja menjadi bintang basket Chungdam. Semua ini berkat karena aksi heroikmu mengalahkan Seoul Internasional dengan three point shootmu itu” ujar Doyoung.

“aigo... itu berlebihan” ujar Taeyong.

“bukan berlebihan, tapi aku berkata yang sebenarnya. Kau itu sebenarnya... menurutku, kau tampan. Kau juga pintar matematika. Seharusnya kau menjadi siswa populer sejak awal masuk SMA. Tapi kau malah memilih menyendiri terus-terusan” ujar Doyoung.

“ah... aku memang tidak suka menjadi pusat perhatian” Taeyong mengakuinya.

“tapi mulai sekarang sepertinya semua akan berubah. Kau bukan lagi Lee Taeyong yang anti sosial dan hobi menyendiri” ujar Doyoung.

“kau menjadi murid populer di Chungdam. Siapa yang tidak mau jadi murid populer di sini?” Doyoung menekankan ucapannya.

“iya kau benar... selama ini aku penasaran bagaimana rasanya jadi murid populer, ternyata begini rasanya” Taeyong tersenyum puas.

. . .

Myungsoo membuka matanya dan mendapati seorang suster sedang berdiri di sisi ranjangnya sambil mencatat sesuatu dan memeriksa keadaan dirinya. Kepala Myungsoo masih pening karena sudah terlalu lama tertidur.

“Tuan Myungsoo, syukurlah anda sudah sadar” ujar suster itu

“ne... berapa lama aku... tidur?” tanya Myungsoo.

“sudah dua hari” jawab suster.

“ah jinjja?” Myungsoo kaget.

Tiba-tiba pintu kamar Myungsoo terbuka, masuklah namja berbaju seragam sekolah. Sudah ia duga bahwa itu adalah Taeyong.

Taeyong terlihat memasuki kamarnya dengan kikuk lalu berjalan mendekat ke arahnya.

“annyeong... hyung” sapa Taeyong kikuk.

“eum, annyeong” balas Myungsoo.

Myungsoo dan Taeyong pun terjebak dalam suasana canggung, padahal sebelumnya mereka sempat dekat.

Sang suster nampaknya memahaminya dan segera meninggalkan kamar rawat Myungsoo setelah ia memeriksa keadaan Myungsoo.

“bagaimana keadaanmu? Sudah lebih baik?” Taeyong memulai pembicaraan.

“aku masih sering sakit tapi sudah lebih baik karena tidak beraktivitas banyak” ujar Myungsoo.

“ngomong-ngomong aku mau minta maaf atas sikapku kemarin... kemarin aku terlalu shock” ujar Taeyong.

“tidak apa-apa, aku juga shock. Tapi mau bagaimanapun kita tetap bersaudara kan?” ucap Myungsoo sambil tersenyum.

I'm Sorry I'm too IntrovertTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang