“kapten, lihat itu orangnya!”
“apa?”
Yuta menoleh ke arah lapangan dan melihat beberapa murid berjalan mendekati mereka. Yang tampak menarik perhatian Yuta adalah anak yang berjalan paling depan yang memandang mereka dengan tatapan liciknya.
“siapa dia? Yang paling depan” tanya Yuta.
“dia Lee Howon, kabarnya dia yang memukul Jaemin kita” jawab Doyoung.
“apa??!” Yuta langsung beranjak maju namun ditahan Doyoung.
“ingat, kapten. Jangan memakai kekerasan” tegur Doyoung.
“iya, iya” emosi Yuta mulai mengendur.
Mereka pun berhadap-hadapan di depan gerbang. Suasananya mirip dengan yang saat di lapangan SMA Chungdam itu.
“kita ketemu lagi, bodoh” ujar Howon.
“oh jadi kamu Howon, yang merebut posisi kapten dari Myungsoo?” tanya Taeyong dengan nada menantang.
“apa? Merebut? Dia sendiri yang menyerahkannya padaku! Memangnya kamu siapa?!” seru Howon.
“aku kembaran Myungsoo” ujar Taeyong.
“dan kau telah menyebar fitnah kalau Myungsoo itu berkhianat dengan sengaja kalah pada pertandingan kemarin... kau memang tidak sportif ya, ck” ujar Taeyong.
“apa?” siswa Seoul Internasional yang ada disitu mulai gaduh.
“diamlah!” seru Howon.
“dari mana kau dapat cerita konyol itu, eoh? Memangnya kami percaya denganmu yang jelas-jelas musuh kami?” seru Howon.
“lagipula kau belum tentu kembaran Myungsoo! Aku kenal Myungsoo, dia anak tunggal dari pebisnis kaya raya. Tidak mungkin dia punya saudara kembar anak miskin sepertimu” ujar Howon.
“aku memang miskin tapi setidaknya mulutku berpendidikan. Kalau kau tidak percaya, tanyakan saja pada Nam Woohyun. Kudengar dia sahabat Myungsoo sewaktu dia masih sekolah disini” Taeyong memandang ke arah Woohyun.
“ah... aku?? Iya, itu benar!! Myungsoo cerita padaku bahwa keluarganya sebenarnya telah berpisah. Kedua orang tuanya itu berpisah, Myungsoo tinggal bersama appanya dan Taeyong tinggal bersama eommanya” ujar Woohyun panjang lebar.
“apa?” anak-anak Seoul Internasional mulai gaduh lagi, terdengar bisikan-bisikan dari mereka.
“kau yakin? Lalu kenapa Myungsoo tidak pernah mengatakannya?!” seru Howon.
“aigo, kau seperti tidak tahu Kim Myungsoo saja. Dia kan orangnya tertutup” ujar Woohyun.
“dan aku akan memberi tahu kalian alasan mengapa Myungsoo keluar pertandingan waktu itu. Sebenarnya Myungsoo punya sakit parah. Dia punya penyakit jantung. Tentu kalian tidak pernah tahu karena Myungsoo selalu menutupinya” ujar Taeyong.
"Saat itu hyungku sudah dilarang bertanding oleh dokter, tapi ia memaksakan dirinya bertanding karena waktu yang terlalu sempit untuk mengganti kapten. Ia sudah berusaha semampunya bahkan hingga penyakitnya kambuh dan harus di opname beberapa hari, tapi kalian malah menyebarkan cerita bohong tentang Myungsoo!” seru Taeyong.
“kenapa kau suka sekali mengarang cerita bohong, eoh?! Kami tidak akan percaya padamu!” seru Howon.
“tapi yang dikatakan itu benar” tiba-tiba terdengar seseorang bicara dari kerumunan murid Seoul Internasional.
“Sungjong??”
“Myungsoo adalah teman satu sekolahku saat SD. Dia memang terkenal sakit-sakitan sehingga dia jarang ikut pelajaran olah raga karena punya penyakit jantung. Saat kami masuk SMP, kudengar dia sudah sembuh dan bahkan ia mengikuti ekskul basket” ujar Sungjong panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry I'm too Introvert
General FictionTaeyong adalah siswa pintar di sekolahnya yang punya prestasi gemilang di bidang akademik terutama matematika. Selain itu Taeyong juga berwajah tampan. Namun sayang, Taeyong tidak memiliki banyak teman karena dia yang memiliki sifat introvert. Hany...