part 22

327 27 1
                                    

Taeyong dan Woohyun memasuki ruang rawat Myungsoo. Mereka melihat Myungsoo yang terbaring lemah di ranjang sambil menonton tv dengan bosan. Sepertinya Myungsoo belum menyadari kedatangan Taeyong dan Woohyun.

“Myungsoo-ya!!” panggil Woohyun yang membuat Myungsoo kaget dan melihat ke arah mereka.

“ya! Kenapa kau mengagetkan hyungku? kalau dia kenapa-kenapa bagaimana?” protes Taeyong.

“diamlah!” ujar Woohyun kesal.

“Taeyong, Woohyun, duduklah” ujar Myungsoo.

“hyung, bagaimana keadaanmu?” tanya Taeyong.

“aku sudah baikkan kok, kau lihat aku bahkan sudah menonton TV, hehehe” ujar Myungsoo.

“Woohyun, kau tahu darimana kalau aku dirawat?? Apa kau tahu dari Taeyong?” tanya Myungsoo.

“tidak mungkin! Aku bahkan tidak punya kontak Taeyong! Untuk apa aku tahu darinya? Aku tahu dari appamu” ujar Woohyun.

Lalu Woohyun mengajak Myungsoo mengobrol bersama dan membuat Taeyong diam karena kesulitan mengajak hyungnya mengobrol. Taeyong sadar Woohyun adalah orang yang banyak bicara, setiap ia ingin memulai bicara pada hyungnya, Woohyun keburu menyerobot. Hal itu tentu membuat Taeyong kesal.

“Taeyong, kau kenapa diam saja? Kau kecapekan?” tanya Myungsoo.

“aku dari tadi mau mengajak hyung mengobrol tapi karena ada orang bawel ini” sindir Taeyong.

“oh, memangnya kenapa kalau aku bawel? Kau saja yang tidak pandai bicara!” protes Woohyun.

“sudahlah, kalian jangan bertengkar begini...” ujar Myungsoo.

“kami tidak bertengkar, hyung. Bertengkar itu kalau kita bermain fisik, kita hanya adu mulut” ujar Taeyong.

“tentu saja kau memang kasar dan urakan, bisanya bermain fisik saja” ujar Woohyun.

“tidak apa-apa, daripada kau dan teman-temanmu yang bermulut kasar dan tidak seperti orang berpendidikan. Dan kalian memilih main belakang” sindir Taeyong.

“apa maksudmu? Oh, jadi kau membawa-bawa masalah lama, eoh? Kau sama saja seperti si pirang itu!” ujar Woohyun.

“pirang? Maksudmu Winwin temanku, eoh? Kau bahkan berani mengejeknya seperti itu!” ujar Taeyong.

“cukup!!” Myungsoo berteriak sehingga membuat Taeyong dan Woohyun diam.

“kenapa kalian bertengkar seperti ini? Apa sekolah kalian terlibat masalah lagi?” tanya Myungsoo.

“ya begitulah. Aku sangat benci dengan teman-teman hyung itu! Berani-beraninya mereka mempermalukan dan mengucilkan hyung sampai seperti ini! Siapa saja yang membully hyung selain Howon?” tanya Taeyong.

“Taeyong... cukup!” ujar Myungsoo.

“Howon, lalu seluruh tim basket. Sepertinya hanya mereka, yang lain hanya ikut-ikutan. Dan tentunya Jiae dan tim cheerleaders. Mereka semua memojokkan Myungsoo dengan gosip-gosip bohong” ujar Woohyun.

“Woohyun!” seru Myungsoo.

“awas saja mereka! Mereka akan habis di tanganku” seru Taeyong.

“Taeyong, apa maksudmu?? Kau tidak akan melakukan yang aneh-aneh kan??” tanya Myungsoo.

“hyung, aku akan menegakkan keadilan untukmu di sekolah lamamu! Aku janji. Aku akan menghajar mereka satu per satu dan membuat mereka menyesal telah membully mu, hyung” ujar Taeyong.

I'm Sorry I'm too IntrovertTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang