SEPERTI biasanya, setiap pagi ia menunggu Randy di depan rumahnya. Saat Randy datang ia langsung berjalan ke arah motor Randy.
"Pagi," sapa Selly hangat, Randy hanya tersenyum tipis dan memberikan helmnya kepada Randy.
Setelah memakai helm, Selly langsung naik ke atas kendaraan Randy dan pergi melusur ke sekolah.
Sesampai di sekolah, mereka mendapatkan puluhan bahkan ratusan tatapan. Ini tampak biasa bagi mereka, karena mungkin mereka terkenal di sekolahnya.
"Makasih Ran," ujar Selly sambil memberikan helm tersebut kepada Randy.
Randy mengganguk pelan, Selly memutuskan untuk pergi ke kelas sendirian.
Ia masuk ke dalam kelasnya, menaruh tasnya di bangkunya. Ia berjalan menuju Putri dan Veri yang berada di ujung kelas.
"Pagi Sel," ucap Putri sambil tersenyum
Selly tersenyum, mereka menghabiskan waktu mereka sambil menunggu waktu masukan. Tetapi ketika 15 menit akan masukan, sebuah panggilan alam terdengar di tubuh Selly.
Cepat-cepat Selly pergi ke toilet dengan berlari secepat-cepatnya, hampir saja ia menabrak adik kelasnya.
Ia memasuki bilik toilet, langsung menguncinya dan mulai mengeluarkan panggilan alam tersebut.
"Uh lega..." ujarnya pelan sambil memperbaiki seragamnya.
Ia membuka kuncinya dan mendorong pintu bilik toiletnya.
Kenapa pintu gue nggak bisa dibuka?
Selly mencoba untung mendorongnya lebih kuat, tapi hasilnya nihil. Pintu bilik kamar mandinya tak bisa terbuka.
"Tolong! Tolong!!" teriaknya sedikit keras agar ada orang yang bisa menolongnya
Ia melirik arloji jamnya, 2 menit lagi jam masukan berbunyi. Pasti semua murid sudah berada di dalam kelasnya.
Sial gue.
**
"Oy, temani gue ngaca dong di toilet," ujar gadis yang berada di hadapannya sambil memohon kepadanya
"Nggak ah! Lo sendirian aja," balas gadis tersebut tampak malas
"Ayuk nah Rin, gue pen ngaca. Please," ujar temannya tersebut
"Nggak mau!" balasnya
"Temani nah, gue traktir lo nah ke cafe rose. Sekalian bisa ngehilangi kegalauan lo," ujar temannya kembali.
Ia pun menimbang-nimbangkan, ia mengganguk pelan dan pergi bersama temannya ke toilet untuk sekedar bercermin.
"Rin, sudah rapi nggak?" tanya Olivia
"Sudah Liv, biarpun lo ngaca berkali-kali. Rambut lo tetap sama kayak gitu terus," balas Rina
"Yaudah gue mau ke toilet dulu, mau cuci tangan," ujar Olivia
"Lakas cuk, 5 menit lagi kita mau masukan," ujar Rina
"Ya makanya temani gue pang ke toilet, susah amat lo," balas Olivia
Olivia dan Rina pun berjalan menuju toilet. Olivia memutuskan untuk bercuci tangan.
"Tolong! Siapapun tolong gue!"
Suara teriakan dalam pintu bilik toilet membuat Olivia dan Rina kaget. Olivia takut, dia takut ternyata itu adalah satan.
"Rin, benar lok kata gue. Toilet kita nih berhantu, ayuk lakas pergi," ujar Olivia
"Siapapun tolong gue! Gue terkunci di sini!"
Teriakan itu membuat Rina yakin jika itu ialah manusia, berbeda dengan Olivia yang mempercayai mitos tentang sekolahnya.
"Bodok Liv, itu suara teriakan manusia bah. Lo terlalu percaya sama mitos-mitos belaka," ujar Rina
"Yey mending gue percaya sama mitos-mitos, daripada lo percaya sama harapan palsu," balas Olivia sambil memegang tangan Rina penuh ketakutan.
Rina tak meresponnya, ia maju mendekati 4 pintu bilik yang tertutup.
Pintu bilik pertama, ia buka dan tidak ada orang. Begitupula dengan yang kedua.
Pintu bilik ketiga ia buka, tetapi tidak bisa terbuka. Ia bingung bagaimana cara membukanya.
"Tuh kan Rin, pintunya nggak bisa dibuka. Berarti ada satan di dalamnya," ujar Olivia
"Bukan nggak bisa dibuka bego, ini tuh terkunci. Coba kamu liat nih," ujar Rina sambil menunjukkan sebuah pengait yang terkunci.
Olivia hanya menyengir bagai kuda sedangkan Rina berdecak kesal, Rina membuka pengaitnya.
Pintu tersebut terbuka, seorang gadis berambut pirang dengan muka sedikit pucat terpampang di sana.
"Thanks Rin, Liv," ujar Selly sambil memegang bahu mereka masing-masing.
"Lo kok bisa terkunci di sini?" tanya Olivia sambil memegang kedua bahu Selly
"Gue nggak tahu, makasih ya sudah tolong gue," ujar Selly pucat dan melemas.
"Lo jangan masuk ke kelas, jam masukan sudah bunyi dari 15 menit lalu," ujar Rina
"Muka lo pucet banget, kita antar ke UKS aja gin," ucap Olivia.
Rina mengganguk dan mereka berdua merangkul tubuh Selly untuk membawanya ke Unit Kesehatan Sekolah.
**
A/n : VOTE!!
![](https://img.wattpad.com/cover/111662899-288-k232727.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cool Boy【✓】
Teen FictionBuku Kedua dari series 𝑴𝒆𝒔𝒓𝒂 𝑯𝒊𝒈𝒉 𝑺𝒄𝒉𝒐𝒐𝒍✔ (2018/09/30) Dingin, itulah sifatnya kepada semua orang terkecuali orang yang benar-benar dekat dengannya. Randy Pangestu yang memiliki tampang seperti seorang pangeran yang menjadikannya seba...