RANDY tengah berada di sebuah pusat perbelanjaan menemai sahabatnya tengah berbelanja barang-barang diskon.
"Ran, lo mau nggak? Lagi diskon nih," ujar Olivia sambil menunjukkan baju kepada Randy
"Ngutang nggak?" tanya Randy dengan nada dinginnya
"Nggak lah, gue lagi baik hati neh. Mau kagak lo?" tanyanya sekali lagi kepada sahabatnya itu.
"Mau lah, siapa sih yang nggak mau?" ujar Randy dengan nada sedikit tajam dan Olivia hanya mengelengkan kepalanya
"Manalah Rina nih? Lama banget dia ke sini," ujar Olivia sambil berjalan pelan menuju kasir untuk membayar semua barang-barangnya
Randy sambil melirik arjoli di pergelangan tangannya. Tak biasanya Rina datang telat kali ini,
"Mana cabe satu itu? Lambat banar," ujar Randy pelan
"Heh paprika, nyadar diri dong!" balas Olivia yang mendengar perkataan Randy.
Setelah membayarnya, Olivia dan Randy keluar dari gerai tersebut. Tak lama seorang gadis menghampirinya dengan muka kusut dan muka kelelahan.
"Lama banar lo! Dari mana?" tanya Olivia sarkastik, kesal sekaligus marah.
"Ini nah, si Recya nih pakai acara pinjam motor segala. Sudah tahu mobil di bengkel, motor satu aja," ujar Rina sambil mengendus kesal
"Yaudah, lakas kita ke bioskopnya," ajak Randy sambil berjalan terlebih dahulu.
Mereka bertiga masuk ke dalam bioskop, setiap bulannya mereka punya jadwal untuk hangout bertiga. Dulu jika ada Yohanes, mereka akan hangout berempat tetapi ketika Yohanes sakit akhirnya mereka bertiga saja.
"Nonton genre drama remaja aja," usul Olivia sambil mengacungkan tangannya
"Jangan! Humor aja gin," usul Rina sambil mengelus dagunya
"Nggak! Action aja," ucap Randy dingin.
"Nggak mau!" ujar Olivia dan Rina kepada Randy
"Harus mau!" balas Randy
"Nggak mau!" balas Olivia dan Rina berdua serempak
"Harus-" ujar Randy sambil menahan amarahnya
"Maaf, mbak-mbak sama masnya kalau mau berdebat di luar saja ya. Orang-orang pada terganggu nih," ujar satpam kepada mereka bertiga.
Randy melirik sekelilingnya, benar kata satpam itu. Orang-orang tengah melihat mereka sebagai pusat perhatian. Randy segera menarik tangan kedua sahabatnya itu keluar dengan perasaan malu sekaligus marah.
Punya sahabat kok gini amat ya? Nggak tahu malu memang mereka nih.
**
Suara bel rumah milik Randy berbunyi, Selly yang tengah berada di ruang keluarga berjalan menuju ruang tamu.
Selly membuka pintu rumahnya, ia terkejut ketika melihat kedatangan kedua orangtuanya dengan senyum yang terpancar di wajahnya.
"Mama! Papa!" ujar Selly sambil tersenyum dan memeluk kedua orangtuanya.
"Hendry? Liyana? Ayuk masuk dulu," ajak Clara dan Selly langsung melepaskan pelukannya. Mereka masuk ke dalam ruang tamu milik Clara.
"Makasih ya Ra sudah mau ngejagain Selly selama ini, maaf ya kalau Sellynya ngerepotin," ujar Liyana
"Nggak kok, kita kan sudah kayak keluarga sendiri. Sellynya nggak ngerepotin sama sekali kok, malah kita senang ada Selly di sini," ujar Clara.
"Yaudah, kita mau pulang dulu ya Ra. Habis dari bandara langsung ke sini jemput Selly, besok aku ke sini deh," ujar Liyana
"Oke deh," balas Clara
"Selly, ambil barang-barangmu ya. Kita langsung pulang," ujar Hendry dan Selly langsung pergi ke kamarnya dan membereskan barang-barangnya
Setelah menyiapkan barang-barangnya, Selly dan kedua orangtuanya berpamitan dengan Clara dan masuk ke dalam mobil.
Randy pulang dan melihat mobil berwarna hitam itu pergi meninggalkan kawasan rumahnya, ia segera masuk ke dalam rumahnya dan ingin tahu siapa yang telah datang.
"Nah kamu, habis darimana?" tanya Clara dengan nada penuh amarah.
"Habis jalan sama Oliv Rina, nih ada brownis," ujar Randy sambil menyodorkan sekantong plastik kepada mamanya
"Makasih, yaudah sana masuk ke dalam kamar," ujar Clara
"Siapa tadi yang ke sini?" tanya Randy langsung kepada sang mama
"Orangtua Selly buat jemput Selly, Sellynya sudah balik ke rumahnya," ucap Clara dan membuat Randy mematung seketika.
**
A/n : VOTE!
![](https://img.wattpad.com/cover/111662899-288-k232727.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cool Boy【✓】
Fiksi RemajaBuku Kedua dari series 𝑴𝒆𝒔𝒓𝒂 𝑯𝒊𝒈𝒉 𝑺𝒄𝒉𝒐𝒐𝒍✔ (2018/09/30) Dingin, itulah sifatnya kepada semua orang terkecuali orang yang benar-benar dekat dengannya. Randy Pangestu yang memiliki tampang seperti seorang pangeran yang menjadikannya seba...