MEREKA meninggalkan perkarangan rumah Randy. Selama perjalanan menuju sekolah, Selly dan Randy sama sekali tidak berani membuka percakapan.
Setelah sesampai di sekolah, Selly turun dan menyodorkan helm kepada Randy
"Makasih ya Ran, gue ke kelas dulu ya," ucap Selly dan berjalan ke arah kelasnya.
Ia menelusuri beberapa lorong dan mendapati beberapa pria melirik ke arahnya.
"Sel," panggil Julian sambil menarik tangannya dengan kasar.
"Julian? Kenapa?" tanya Selly
"Kamu tadi berangkat naik apa? Sama siapa?" tanya Julian penuh curiga
"Aku tadi naik motor—" ujar Selly
"Kan sudah kubilang naik mobil aja kalau nggak sama aku, kenapa malah naik motor?" tanya Julian penuh amarah
"Terus tadi kamu berangkat sama siapa?" tanya Julian kembali
"Dengarin dulu penjelasanku, aku ke sekolah tadi bareng Randy. Itu bukan kemauanku dan itu aku terpaksa karena orangtua Randy," ujar Selly memberikan penjelasan.
"Emang hubungan kamu sama mapa Randy apaan?" tanya Julian
"Aku tinggal di rumah Randy selama 3 bulan, itu rumahnya sahabat mama aku," ujar Selly
"Kamu di sana nggak ngapa-ngapain kan sama Randy? Nggak genit-genit kan sama Randy?" tanya Julian mengintimidasi.
"Nggak sayang, aku juga bukan cewek penggoda kok. Aku kan sudah punya pacar dan aku tahu diri," ujar Selly
"Terus Randy nggak dekat-dekat sama kamu kan? Nggak genit-genit sama kamu kan? Nggak ngapa-ngapain kamu kan?" tanya Julian
"Nggak sayang, nggak. Randy juga cuek kok sama aku, dia aja nggak terlalu dekat sama aku kok, tenang sayang, tenang," ujar Selly
"Kamu jangan dekat-dekat Randy lagi, kamu tinggal aja di rumah aku!" ujar Julian
"Tapi kan aku nggak bisa, aku sudah diperintahkan mamaku di rumah Randy, aku nggak enak ngomong sama mama kalau aku nanti tinggal di rumahmu," ujar Selly
"Yaudah aku ngerti, tapi kamu jangan sampai dekat-dekat sama Randy. Intinya kamu jangan dekat-dekat sama cowok lain selain aku, mengerti?" ujar Julian
"Iya aku ngerti sayang," ujar Selly sedikit mendengus kesal.
Ini adalah sifat Julian yang Selly tidak suka.
Terlalu protektif dan memaksa.
**
Selly duduk dan membolak-balikkan lembar kertas buku rumus kimianya. Sesekali ia menulis beberapa angka di kertas.
Sedari tadi, ia belum juga mendapatkan jawaban untuk soal kimia satu ini. Ia menyerah dan menyenderkan tubuhnya di bangku miliknya.
"ASTAGA INI RUMUS APAAN TAIK?"
Terdengar suara perempuan yang melelegar di ruangan tersebut, untung saja guru yang mengajar sedang izin pergi ke toilet.
Selly menoleh ke arah perempuan tersebut, ia melihat perempuan tersebut tengah mengacak-acak kertas yang digunakannya.
"Gue sudah selesai nih, mau pinjam nggak?" ucap seorang gadis dengan nada dingin.
Beberapa murid mengacungkan tangannya, begitupula dengan Selly agar ia bisa mendapatkan jawaban secara cuma-cuma.
"Sebentar, gue dulu. Gue teman dekat Oliv," ujar Rina, gadis yang berteriak tadi dan langsung mengerjakan tugas itu secepat kilat.
"Sel, mau pinjam?" tanya Rina kepada Selly yang berada di belakangnya. Selly mengganguk dan Rina memberikan buku tugasnya kepada Selly
Selly langsung menyalinnya begitu cepat secepat kilat, selesai menyalinnya ia memberikan kembali kepada Rina
"Thanks ya Rin," ujar Selly sambil tersenyum
"You're welcome," balas Rina
Akhirnya dapat jawaban, ini yang baru namanya surga dunia.
**
A/n : VOTE!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cool Boy【✓】
Ficção AdolescenteBuku Kedua dari series 𝑴𝒆𝒔𝒓𝒂 𝑯𝒊𝒈𝒉 𝑺𝒄𝒉𝒐𝒐𝒍✔ (2018/09/30) Dingin, itulah sifatnya kepada semua orang terkecuali orang yang benar-benar dekat dengannya. Randy Pangestu yang memiliki tampang seperti seorang pangeran yang menjadikannya seba...