RANDY tengah berdiri di barisan sambil mendengarkan guru yang tengah berada di barisan depan.
"Randy Pangestu,"
Randy langsung pergi ke depan untuk mengambil kertas yang menjadi hasil kerja kerasnya selama 3 tahun di masa sekolah terakhirnya ini.
Ia membuka dan ia sangat bergembira, ia sangat gembira yang bisa ia luapkan di dalam hatinya.
Keterangan LULUS itu membuat Randy sangat bahagia. Akhirnya masa menggunakan pakaian putih abu-abu, masa-masa sekolah yang penuh kenangan indah, masa-masa pembelajaran di dalam kelas dan luar kelas telah usai.
Saatnya mereka menjadi seseorang yang dewasa, dalam wujud fisik maupun nonfisik. Beberapa murid yang mendapatkan surat keterangan Lulus itu menangis bahagia.
Semuanya tampak menyadari, masanya telah usai. Saatnya mereka harus pamit dan pergi ke rumah mereka masing-masing untuk menentukan masa depan mereka masing-masing
Begitupula dengan Randy yang menyadarinya, setelah pengumuman kelulusan itu. Seperti biasa Randy mengajak Selly untuk pergi ke danau itu.
Setelah turun dari motor tersebut, mereka berdua menuju bangku di tepi.
"Lo lulus kan Ran?" tanya Selly
Randy hanya mengganguk pelan tanpa menatap ke arah Selly
"Berapa nem lo?" tanya Selly
Percaya atau tidak, ini adalah hasil Randy yang sangat-sangat bagus. Padahalan biasanya Randy selalu mendapatkan nilai di berkepala 5.
Tetapi usaha tak pernah mengkhianati hasilnya, seperti sekarang
"34,"
"Hah? 34? Gila lo tinggi banget, gue aja cuma 31. Pintar lo sekarang Ran," ujar Selly tak percaya.
Randy aja tak percaya dengan hasilnya sendiri, masa iya dengan Olivia dan Rina yang bernotabene sebagai anak cerdas sama hasilnya?
Dirinya dan Olivia memiliki nemnya yang sama hanya saja berbeda komanya, nilai Olivia masih di atasnya.
Dan Rina memiliki nem yang sangat tinggi, yaitu 35.
"Selamat Ran, lo tambah cerdas sekarang gue bangga," ujar Selly sambil menyalami Randy.
Randy hanya tersenyum kecil.
**
"Agak sana nah,"
"Sempit cuk sudah,"
"Diam bah ntar kita gagal,"
"Lihat nah si Yoyon nih, malah ndesel-ndesel,"
"Diam lo yang baru ditinggali!"
"Bacot kamu yah,"
"Lah kenyataan lok kamu baru ditinggali sama Devan ke Australia?"
"Kalau emangnya iya kenapa? Nggak suka lo?"
"Suka dong, kan jadinya lo galau terus hehe,"
"Dasar sahabat laknat!"
"Lo juga laknat!"
"Lo dong!"
"Lo lah!"
"Lo-"
"DIAM ANJENG! NANTI KITA KETAHUAN SAMA MEREKA ANJENG! DASAR MAKHLUK TERZOLIM!"
**
Randy melirik Selly yang sedang asyik dengan handphonenya. Ia menghela nafasnya perlahan-lahan.
"Sel," panggil Randy
"Kenapa Ran?" tanya Selly menatap Randy
"Sebenarnya Sel..." ujar Randy tergagap
"Sebenarnya apa Ran?" tanya Selly
"Sebenarnya... gue cinta sama lo. Lo mau jadi pacar gue nggak?" ujar Randy menatap ke arah lain dan menyodorkan setangkai mawar putih kepada Selly.
Selly tak percaya melihat ini, ia mengambil setangkai mawar putih itu. Randy menatapnya secara perlahan-lahan.
"Yes, i do."
Tiga kalimat itu terdengar mengema di telinga Randy, ia masih tak percaya dengan hal ini.
Tiga tahun memendam perasaan sendirian, tiga tahun mencintai dalam diam, tiga tahun ia selalu menatapnya dari kejauhan.
Sekarang, ia resmi telah menjadi kekasihnya.
Tanpa aba-aba, Randy langsung memeluk Selly penuh kebahagiaan. Selly membalas pelukan hangat dari Randy.
Cekrek...
Suara kamera itu membuat mereka kaget, mereka langsung melepaskan pelukan mereka dan melihat ke arah belakang.
"CIE YANG SUDAH JADIAN! PBJNYA DONG!"
Teriakan tiga orang itu membuat Randy dan Selly menjadi malu. Randy dan Selly saling menatap dan melihat 3 sahabatnya.
"Happy Happy Happy Happy Jadiann!" teriak Olivia sambil mengambil fotonya kembali
"CIE SUDAH JADIAN! ENAK YA RAN SEKARANG SUDAH RESMI, MAKAN-MAKAN DITUNGGU!" teriak Rina penuh bahagia
"AKHIRNYA TEMANKU SUDAH RESMI YA TUHAN. NGGAK ADA LAGI YANG NGAJAK AKU COLI DI WC LAGI!" teriak Yohanes.
"Dasar goblok!" ujar Rina dan Olivia.
Randy dan Selly tertawa melihat tingkah ketiga sahabatnya yang hadir secara tiba-tiba
"Kalian ngapai ke sini?" tanya Randy membuat mereka terdiam seketika.
"Ngeabadikan moment inilah," ujar Yohanes
"Kok kamu bisa sehat?" tanya Randy kepada Yohanes
"Masa orang harus sakit-sakit terus sih Ran? Gue juga masih ikut terapi-terapi kok, jadi 95 persen gue bisa sehat lah," ujar Yohanes
"Iya nih lo, masa teman sendiri sehat lo nggak suka?" ujar Olivia
"Daripada berantem mending kita cekrek-cekrek dulu," ujar Rina sambil mengambil kamera yang di tangan Olivia dan menaruh di dekat bangku taman.
Mereka berbaris ke samping, dari ujung ialah Randy, setelah itu Selly, Rina, Olivia dan terakhir adalah Yohanes.
Cekrek...
Foto itu telah diabadikan, mereka sangat bahagia walaupun mereka sudah tahu. Kalau masanya telah usai.
**
A/n : VOTE!!
![](https://img.wattpad.com/cover/111662899-288-k232727.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cool Boy【✓】
Ficção AdolescenteBuku Kedua dari series 𝑴𝒆𝒔𝒓𝒂 𝑯𝒊𝒈𝒉 𝑺𝒄𝒉𝒐𝒐𝒍✔ (2018/09/30) Dingin, itulah sifatnya kepada semua orang terkecuali orang yang benar-benar dekat dengannya. Randy Pangestu yang memiliki tampang seperti seorang pangeran yang menjadikannya seba...