+ 25 ; fin +

17K 1.5K 204
                                    

maafkan dulu jika akhir cerita ini ga ngefeel karna sesungguhnya author bingung gimana harus bikin endingnya ataupun kalau mau dilanjutin juga ga punya ide. dan jadilah ending seperti ini. yaudah segitu aja bacot authornya, silahkan membaca~

-Silvstar

3rd person pov.

taeri dipindahkan ke ruang rawat biasa setelah dokter memeriksa dan menyatakan keadaannya membaik. namun jinyoung masih tak habis pikir dengan apa yang taeri katakan ketika baru bangun setelah operasi caesarnya.

flashback

"aduh. kok basah sih. jie, kamu udah bayar bonekanya? yuk pulang, aku kok capek banget ya sumpah."


"ri? kamu udah bangun. ri aku.. aku—" jinyoung tak bisa berkata-kata lagi dan langsung memeluk taeri erat seperti dulu.

"a-akh, jangan kenceng-kenceng meluknya dong, pengap tau! nanti kasian juga dede bayinya," kata taeri sembari mengelus perutnya.

jinyoung melepaskan pelukannya dan tersenyum melihat kelakuan istrinya yang belum sadar kalau ia sudah melahirkan anak mereka.

"LOH? LOH KOK? IH KOK RATA? ANAK AKU MANA? JIE, ANAK KITA KEMANA? IHH," taeri panik dan mau menangis.

melihat istrinya yang sudah sadar itu, jinyoung ingin mengerjai sedikit istrinya itu.

time to get revenge hehe, batin jinyoung. jinyoung masih ingat tentang taeri yang mengerjai dirinya dulu di rumah sakit.

"kemarin kamu jatuh dan...dan.. hiks.. makanya kamu di rumah sakit..," jinyoung mencoba untuk menangis agar dapat meyakini istrinya bahwa hal buruk telah terjadi.

"ga.. ngga..ngga! gamungkin! gamungkin anak kita ga selamat kan jie? jie jawab aku! jangan diem please.

ga, gamungkin! aku harus cari dokter sekarang. aku harus selametin anak aku!" taeri mau melepas infus dari tangannya, namun jinyoung tahan.

taeri memberontak untuk keluar dari ruangan ICU dan mencara anaknya, namun sudah pasti tenaga jinyoung lebih kuat untuk menahannya.

jinyoung yang ga tega karna keadaan istrinya kacau, akhirnya memutuskan untuk menyudahi mengerjai istrinya.

"kamu jangan bangun dulu, kamu belum sembuh ri. kamu baru abis operasi, jangan bangun dulu."

"ga! lepasin aku jie! aku mau cari anak aku!"

"iya iya, nanti aku temenin ke ruangan bayinya ya sayang," ucap jinyoung lembut.

taeri terdiam duduk di kasurnya.

"apa kamu bilang? ruangan bayi?"

"hehe, maaf ya aku iseng dikit. abisnya aku kangen banget ngisengin kamu. aku stress berat waktu kamu kritis kemaren," ucap jinyoung.

"kamu jahat! aku hampir jantungan tau ga! aku kesel sama kamu! aku mau ketemu anak aku aja! jangan deket-deket aku atau anak aku," taeri memukul lengan dan dada jinyoung, namun jinyoung balas dengan senyuman dan pelukan. jinyoung lega istrinya sudah sadar.

"maaf ya sayang. aku kangen banget sama kamu yang begini. i miss you sooo muchh," lalu jinyoung mengecup kening taeri.

flashback, done.

"jie, anak kita yang badannya paling kecil itu ya?" tanya taeri sambil menunjuk ke salah satu inkubator di dalam ruang dikelilingi kaca itu, ruang bayi.

Lo(v/s)ing You ✗ Park Jinyoung [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang