Sasuke menggeram, saat mendapat kenyataan bahwa Naruto koma benar-benar membuatnya murka.
"Jadi, Naruto koma, dok?" tanya Kyuubi yang kemudian merosot jatuh begitu dokter mengangguk.
"Prediksi saya, Naruto-san tidak akan sadar sampai satu bulan ke depan. Tapi tergantung kondisinya, bisa saja beliau sadar lebih cepat, atau malah—" Sang dokter tak melanjutkan ucapannya, namun Sasuke dan yang lainnya tahu apa yang di maksud. Kepalan tangan Sasuke terlihat begitu amat menyakitkan saat bayangan mengerikan terlintas di benaknya.Sepuluh tahun lamanya ia terpisah dari pendamping hidupnya itu, dan setelah Kami-sama mempertemukan mereka lagi, orang-orang bajingan itu berusaha merenggut kembali kebahagiaannya.
Sasuke membalikkan badan, tanpa kata ia meninggalkan dokter dan anak dan menantunya yang tenggelam dalam kesedihan.
"SIAL!!!" —BRAK!
Pukulan keras Sasuke layangkan pada pintu toilet yang tertutup. Kebencian dalam hatinya yang dulu sempat padam kini kembali tersulut dan menyebar dengan cepat seakan membakar setiap jengkal tubuhnya.
'Ck, Naruto tidak akan suka ini,' batinnya. Dulu, saat mengetahui Menma di culik oleh Sai dan di jadikan alat untuk menghancurkan dirinya serta kepolisian, saat itu pula rasa bencinya pada Sai meluap. Sasuke tahu, ada yang tidak beres dengan lelaki itu saat pertama kali ia mengenalnya.
Sasuke bahkan tahu, bahwa lelaki itu tidak suka padanya yang dengan mudahnya menarik perhatian Naruto dan Sakura. Perasaan cinta Sai pada keduanya jelas menimbulkan dendam yang sedikit demi sedikit mengerogoti hatinya. Hingga akhirnya lelaki itu tak lagi memiliki hati sampai tega melibatkan seseorang tak berdosa dalam usahanya membalas dendam.
'Mungkin ini memang salahku.' Sasuke menjambak rambut hitamnya yang telah terselipi warna putih dengan frustasi. Kalau saja ia tidak bersikap masa bodoh dengan kebencian Sai padanya, mungkin hal ini tidak akan terjadi. Penolakan tegas pada Sakura juga mungkin akan lebih baik bagi mereka berempat ketimbang mengajak Naruto menjalin hubungan diam-diam.
'Harusnya aku bersikap dingin saja pada Sakura agar gadis itu membenciku. Dengan begitu dia tidak akan mengorbankan diri demi kami.' Sesalnya.
Sasuke terdiam beberapa saat sebelum keluar dari bilik toilet dan berjalan menuju wastafel. Pria itu menampung air dengan tangannya kemudian membasuh wajah dengan air tersebut. Dan ketika ia mengangkat kepalanya, saat itulah ia menyadari sesuatu tertempel di rambut dekat telinganya.
Sejak kapan benda itu menempel di sana? Sasuke meraih sebuah jepit rambut yang salah satu ujungnya tertempel manik berbentuk kotak kecil.
'Bukankah ini jepit rambut milik Naruto?' pikirnya.Sasuke kenal betul dengan jepit rambut itu. Naruto selalu mengenakan jepit itu setiap saat, bukan karena Naruto suka memakainya. Tapi karena jepit itu bukan jepit rambut biasa. Manik berbentuk kotak di jepit rambut itu merupakan sebuah temuan Sasori beberapa belas tahun lalu. Benda itu adalah kamera pengintai berukuran kecil yang memiliki daya jangkau yang lebih luas dari pada kamera biasa.
Sasuke menekan sisi kanan dan kiri manik itu hingga bagian atasnya terbuka. Jemarinya mengambil sebuah chip seukuran satu buku jari bagian ujung. Setelahnya, Sasuke meraih sebuah alat menyerupai ponsel dan memasukkan chip itu ke sana. Jemari Sasuke menekan tompol on dan sedetik kemudian sebuah rekaman berbentuk hologram terpampang di depan Sasuke.
Rekaman itu menunjukkan suasana dapur sesaat sebelum ledakan terjadi. Sasuke dapat dengan jelas mendengar jika Naruto menanyakan penyimpanan gula pada Shion. Posisi Naruto Sasuke perkirakan tengah menyamping saat Shion keluar dari dapur karena kamera mini itu dapat dengan jelas menangkap tampilan Shion yang membuka pintu dan akhirnya keluar. Sasuke bahkan dapat melihat dengan jelas seringai kemenangan terukir di bibir Shion sesaat sebelum wanita itu menutup pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
missing child 2: the chain hate
Fanfictionkebencian adalah sesuatu yang misterius. kebencian membuat seseorang menjadi buta dan tuli. bagai sebuah rantai, kebencian itu terus terhubung, dari satu orang ke orang yang lain. terus menerus, tanpa ujung bagai sebuah lingkaran. Sasuke, merasa di...