chapter 1

4.1K 309 51
                                    

Sasuke terkesiap, jantungnya serasa berhenti berdetak saat mendapati sesuatu yang ia kenal. Perlahan sasuke melangkahkan kakinya mendekat pada benda tersebut. Di raihnya benda tersebut, tatapan sasuke kosong menatapnya. Air mata perlahan mengalir di pipinya. "Aku bersumpah akan membunuh siapapun yang berani menyakiti keluargaku.." geramnya.

Sasuke mengepalkan tangannya kesal, dengan sebuah tekad yang ia miliki, beserta sebuah janji yang terbentuk dalam hatinya. Janji bahwa ia akan mendapatkan kembali keluarganya. Seperti saat ia kembali mendapatkan anaknya, sepuluh tahun yang lalu.

-----

Masih di tempat yang sama, tepat di bawah kaki sasuke, lebih kedalam bawah tanah. Ada sebuah lorong pembuangan air yang cukup luas, dua orang tengah terduduk sembari terengah - engah. "Kita,, berhasil lolos dari ledakan.." salah seorang berambut raven berujar di sela napasnya yang memburu. Seseorang yang lain, yang memiliki rambut pirang mengangguk, "beruntung saat ledakan itu terjadi kita tanpa sengaja terperosok ke selokan raksasa ini.. Kalau tidak, kita mungkin sudah mati" balas si rambut pirang. "Lalu sekarang, apa yang harus kita lakukan, kaachan?" tanya si raven. "Mungkin ini akan terasa berat. Aku minta maaf menma, kau tidak bisa melihat kelahiran anakmu.." lirih si pirang pada pemuda raven yang ia panggil menma. Menma terdiam, "aku merasa dendam yang menjadi penyebab kekacauan sepuluh tahun yang lalu masih ada,," tambah si pirang yang kita kenali sebagai naruto "Kalau benar begitu, berarti sasarannya adalah kita yang terlibat dalam peristiwa sepuluh tahun itu.." sambung menma mengerutkan keningnya, "berarti, 'istri' dan calon anakku, serta yang lainnya pun dalam bahaya" naruto mengangguk, "karena itu, kita akan melindungi mereka sebagai orang mati. Dengan anggapan bahwa kita sudah mati dalam ledakan itu, kita akan lebih leluasa melindungi mereka serta mencari tahu siapa yang berniat meneruskan dendam sai.." menma mengangguk mantap, "baik, kaachan"

=========😵😵😵😵😵=========

Desc: naruto © masashi kishimoto

Pair: sasunaru, mitsuboru and other

Rated: T

========happy reading=======

Sepuluh tahun berlalu...

"Hei, boruto. Touchan memanggil kita untuk makan" seorang anak berumur sepuluh tahun yang memiliki rambut pirang menoleh pada pemuda berumur dua puluh tahun berambut putih yang tadi memanggilnya. "Baiklah, mitsuki-niichan" boruto berlari menghampiri mitsuki dan masuk ke dalam rumah sedarhana. "Oh iya, nanti siang kau temani aku ke pasar ya?" pinta mitsuki. "Ah,,, palingan niichan mengajakku cuma untuk memamerkan aku sebagai pacarmu supaya para penggemarmu tidak mengganggumu.." gerutu boruto. "Kau tidak mau pergi?" boruto menggeleng menjawab pertanyaan mitsuki. "Ah,,, sayang sekali ya,, padahal, kalau kau ikut aku berniat mentraktirmu hamburger kesukaanmu itu.."

"Ah~ baiklah baiklah,, aku mau" mitsuki tertawa.

------------

Naruto dan menma yang memakai hoodie di kepalanya serta memakai kacamata berjalan menyusuri pasar untuk membeli keperluan sehari - hari, serta membeli pakaian yang bisa menyamarkan diri mereka. Sudah sepuluh tahun lamanya mereka menyamar, dan mengawasi keluarga mereka secara diam - diam. "Sampai saat ini, belum ada pergerakan berarti dari orang - orang yang dulu mengejar kita." ujar naruto sembari memilih pakaian. "Benar, yang mereka lakukan hanya melakukan serangan - serangan ringan yang dapat di atasi bahkan oleh naruko sekalipun." menma meraih sepasang sepatu berwarna hitam-biru. "Mungkin mereka menunggu keluarga kita lengah, setelah itu mereka akan menyerang secara besar - besaran." balas naruto.

Naruto menghela napas, "tapi, selama sepuluh tahun ini, aku tidak melihat boruto sekalipun.. Kemana dia pergi?" keluh naruto. "Mungkin, saat kita meninggalkannya di gubuk itu, ada yang datang kesana sebelum touchan dan membawanya" balas menma. "Yang aku takutkan, ia di bawa oleh orang yang salah dan memanfaatkannya sepertimu dulu.. Aku tidak mau melawan anakku lagi.." menma mengelus punggung ibunya itu lembut, mencoba memberikan ketenangan pada sang ibu. "Boruto akan baik - baik saja, aku merasa sekarang ia hidup damai sebagai orang biasa." menma dan naruto melangkah meninggalkan pasar. "Semoga" lirih naruto.

missing child 2: the chain hateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang