chapter 15

1.8K 185 31
                                    

Desc : Naruto © Masashi Kishimoto
Yuri on Ice © Mitsuro Kubo

Pair : SasuNaru, MitsuBoru, Itakyuu, Victuuri, dll.

Rated : M

======= Happy Reading =======

Sasuke kembali ke ruang tamu dengan ekspresi datar seperti biasa. Salah satu tangan menarik koper miliknya. Enam pasang mata tertumpu padanya saat Sasuke menghentikan langkah tepat di samping sang ayah.

"Kau mau ke mana, Sasuke?" Minato bertanya, salah satu alisnya terangkat heran.

"Kembali ke Jepang." Lelaki itu meraih jas yang tadi ia sampirkan di sofa single untuk kemudian memakainya.

"Secepat ini? Kenapa?" Fugaku menatap pada sang anak sama herannya.

Sasuke terdiam beberapa saat, ia melirik pada Victor yang sedari tadi memperhatikannya. Jelas lelaki itu tahu betul bagaimana keadaan dari seorang Uchiha Sasuke saat ini. Bersahabat sejak di sekolah dasar hingga SMP tentu membuat keduanya saling memahami walau tanpa berkata.

".... Hanya merindukan istriku," jawab Sasuke, kembali memokuskan atensi pada ayah dan mertuanya.

Fugaku mendengkus mendapati jawaban dari Sasuke, ia bangkit dan memberikan sebuah pistol khusus yang selama ini menemani karirnya. Sasuke menatap pada sang ayah dengan kening berkerut, cukup terkejut ayahnya itu menyerahkan pistol kebanggaannya pada Sasuke.


"Bawalah itu, untuk jaga-jaga. Entah kenapa perasaanku tidak enak."

Sasuke mencelos, perasaan tidak enak dari sang ayah jelas mengenai kakaknya. Ingin rasanya ia mengatakan apa yang terjadi pada Itachi. Namun, sayangnya ia tidak bisa. Ayahnya pasti akan sangat terpukul mengetahui kenyataannya. Pada akhirnya, Sasuke mengangguk dan menerima pistol itu.

Sasuke menatap pada Victor yang tengah duduk di sofa single lain dengan Yuuri yang duduk di lengan sofa. Tanpa kata, ia meminta tolong pada sahabat lamanya itu untuk menjaga kedua ayah dan adik angkatnya. Victor mengangguk singkat, mengerti apa yang Sasuke inginkan darinya.

Sebagai sahabat lama, tentu ia akan dengan senang hati membantu Sasuke. Selain itu, baik Sasuke maupun Victor sudah mengetahui bahwa sebentar lagi akan ada tamu tidak diundang.

"Baiklah, aku pergi sekarang."

                          ****

Menma memeluk erat Yuuki yang terdiam tanpa kata sejak beberapa jam lalu. Pendamping hidupnya itu sempat menangis saat mengetahui kondisi ayahnya. Tangis itu tidak bertahan lama. Hanya saja, Yuuki terus diam, tatapannya kosong bagai tidak ada kehidupan. Karena selama ini, ayahnyalah sosok yang paling dekat dengan dirinya.

Di sisi lain ruangan, Boruto diam memandangi sosok Shin yang berbaring di ranjang rumah sakit. Anak itu tidak sempat melarikan diri saat tiba-tiba bom itu meledak. Padahal saat itu, Itachi dan Shin hampir berhasil menjinakkan bom tersebut. Waktu yang tersisa juga masih cukup lama sampai bom itu meledak. Kemungkinan, bom waktu itu juga merupakan bom yang bisa diledakkan dari jarak jauh.

Tidak jauh dari tempat Boruto, Naruko terbaring di sofa dengan wajah penuh air mata. Gadis itu jatuh pingsan karena tidak kuasa menahan kesedihan. Semetara Kyuubi sama sekali tidak terlihat di mana pun.


missing child 2: the chain hateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang