My Rival, My Mate (1-28 End)

Part 1

Selamat pagi semuanya, nama saya Attila Kenza Arifin. Saya siswa akselarisasi, semoga sampai kelulusan nanti teman-teman semua mau menerima kehadiran saya. Senang bertemu dengan kalian semua.

Attila silahkan duduk di bangku kosong itu.

Iya bu.
Bu, saya duduk sendirian ya bu?

Nggak kok, kamu duduk sama Aira. Ketua kelas, Aira mana?

Sakit bu.
________________

Keesokkan Harinya...

Siapa loe?
Kenapa loe duduk di sebelah gue?

Kenalin kak, nama aku Attila Kenza Arifin. Mulai kemarin aku duduk di sebelah kakak. Nama kakak Aira Keysa Buwono kan?

Iya, nama gue Aira Keysa Buwono.
Ucap Aira sambil duduk di bangku nya.

Kak, boleh minta nomor hp nggak?

Loe kenapa panggil gue kakak terus sih? Loe siswa baru pindahan dari mana sih?

Aku kan adik kelas kak Aira dulu waktu di SMP dan di SMU ini juga aku adik kelas kak Aira.

SMP?

Iya waktu aku kelas 1 SMP kak Aira kelas 3 SMP.

Apa?
Jadi loe 2 tahun di bawah gue?

Nggak kok kak, bukan 2 tahun tapi 3 tahun.

What?
Sekarang umur loe berapa?

14 tahun jalan 15 tahun.

Loe siswa akselarisasi?

Iya kak, aku siswa akselarisasi dari SD.

Oh...
Loe buat apaan nomor hp gue?
Ucap Aira ketus.

Buat telepon kakak, mau tanya pelajaran yang mungkin nggak aku ngerti.

Oh...
Ini nomor hp gue, nomor hp loe berapa?

Ucap Aira menulis nomor hp nya di buku pelajaran Kimia milik Attila yang ada di atas meja. Attila pun langsung menyimpan nomor hp Aira di hp nya kemudian Attila misscall nomor Aira.

Itu nomor hp aku kak, di save ya kak?

Iya.
Loe bisa nggak sih nggak panggil gue kakak? Panggil gue Aira aja...

Aku lebih suka panggil kakak, nggak apa-apa kan kak?

Terserah loe deh...
Ucap Aira kesal.

Semoga aja dia bukan rival gue di kelas 3 ini, semoga aja gue tetap dapat peringkat pertama.
Ucap Aira berbicara sendiri di dalam hati.
________________

2 Bulan Kemudian...

Nilai ujian Matematika di kelas ini sempurna. Yang dapat nilai 100 adalah...

Aira Keysa Buwono...
Ucap teman-teman Aira di kelas. Amira pun senyum-senyum.

Yang dapat nilai sempurna adalah Attila Kenza Arifin.

What?
Kenapa dia sih?
Ucap Aira sambil menoleh ke samping kirinya dan menatap tajam ke arah Attila.

Attila ini kertas ujian kamu.

Iya bu.
Attila pun ke depan meja guru mengambil kertas ujiannya.

Beri tepuk tangan pada Attila, kalian semua harus banyak belajar dengan Attila.

Iya bu.

Prok...prok...prok...
Semua teman-teman di kelas Aira bertepuk tangan untuk Attila. Aira ogah-ogahan bertepuk tangan untuk Attila.

Aira Keysa Buwono nilai ujian Matematika kamu dapat 90.

90?
Kok 90 sih, kenapa nggak 100 sih?
Ucap Aira kesal. Aira pun ke depan meja guru mengambil kertas ujiannya. Aira segera melihat kertas ulangannya.

Kenapa jawaban ini bisa salah sih?
Jawaban ini kan benar...
Ucap Aira berbicara sendiri di dalam hati.