Jam Istirahat...
Attila...?
Iya kak...
Gue lihat kertas ujian Matematika loe tadi donk?
Ini kak.
Aira pun melihat jawaban Matematika nomor 4.
Jawabannya kok gini sih?
Iya kak, jawaban kakak memang salah.
Attila pun menjelaskan kepada Aira. Tetapi Aira tidak terima bahwa jawabannya salah.Gue pinjam kertas ujian loe ya?
Iya kak.
Aira pun pergi ke ruang guru dan mencari guru Matematika. Aira bertanya tentang jawaban soal no 4. Jawaban yang di berikan oleh guru Matematika sama persis seperti dengan semua penjelasan Attila tadi.
_________________1 Bulan Kemudian...
Kak...
Kakak dapat nilai berapa?Mau tahu aja loe...
Loe sendiri ujian Kimia tadi dapat berapa?Aku dapat 100 kak.
Serius loe?
Iya kak, ini kertas ujian Kimia aku tadi.
Ucap Attila sambil memberikan kertas jawabannya kepada Aira. Aira pun cepat-cepat mengambil kertas ujian tersebut dari tangan Attila dan melihat nilai dan semua jawabannya.
Aish...
Ucap Aira kesal sambil memberikan kertas ujian Attila kembali. Aira pun pergi ke luar kelas menuju perpustakaan.
Sial banget sih hidup gue, kenapa nilai gue kalah lagi dari Attila si anak bawang? Kenapa gue salah 1 soal sih? Kenapa nilai gue selalu 90 terus nih? Kalau gini rangking gue bisa turun, gue bisa dapat rangking 2. Nggak bisa, gue nggak mau dapat rangking 2. Sejak kelas 1 SD sampai kelas 2 SMU ini gue selalu dapat peringkat pertama.
Ucap Aira berbicara sendiri di dalam hati. Aira masuk ke dalam perpustakaan dan meminjam banyak buku pelajaran dengan meminjam 4 kartu perpustakaan teman-temannya.
Aira pun kembali masuk ke dalam kelasnya.Kak...
Kakak banyak banget pinjam bukunya?Bukan urusan loe...
Kak...
Kakak belajar jangan terlalu capek, nanti kakak sakit.Loe apaan sih, jangan sok peduli loe sama gue. Lebih baik loe diam, gue mau belajar jangan ganggu gue.
Kak...
Apaan lagi sih...???
Ucap Aira kesal.Ini buat kakak, kakak istirahat tadi nggak ke kantin kan?
Ucap Attila sambil memberikan roti dan air minum buat Aira.Nggak usah makasih, gue nggak laper.
Ucap Aira sambil terus membaca buku.Kriuk...
Tiba-tiba perut Aira berbunyi.Kak...
Kakak makan ya?
Ucap Attila lembut.Iya deh, makasih makanannya.
Ucap Aira sambil mengambil dan membuka bungkus roti. Aira pun langsung makan Roti tersebut dengan sangat cepat sambil tetap membaca buku.
Kak...
Kakak makannya pelan-pelan, jangan buru-buru nanti kakak tersedak.
Ucap Attila.Gue buru-buru, nanti pak Amir ke buru masuk.
Ucap Aira sambil terus makan roti tersebut dengan sangat cepat.Uhuk...uhuk...
Tiba-tiba Aira makan tersedak. Attila cepat-cepat membuka tutup air mineral dan memberikannya pada Aira. Aira pun langsung minum air tersebut.
Kakak nggak apa-apa kan?
Nggak apa-apa, terima kasih...
Tidak lama kemudian pak Amir masuk ke dalam kelas. Aira dengan sangat serius melihat dan mendengar semua penjelasan pak Amir. Sedangkan Attila hanya mendengar semua penjelasan pak Amir dan terus menatap wajah Aira.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Rival, My Mate (1-28 End)
RomansaSelamat ya udah jadi yang terbaik di sekolah kita. Selamat udah dapat rangking pertama lagi. Selamat loe udah menghancurkan mimpi gue untuk mendapatkan rangking pertama di kelas 3 SMU ini. Semoga kita nggak pernah bertemu lagi. Gue nggak mau lagi sa...