Part 19

4K 171 0
                                        

Mas Agus, gimana nih kita udah 2 bulan nggak gajian.

Sabar aja Bud, bos bilang kan uangnya belum cair. Uangnya cair bulan depan.

Mas, untung aja gue belum nikah. Kalau gue udah nikah dan belum gajian gini, bisa nggak ngebul asap dapur rumah gue.

Iya Bud, yang ada istri kita marah-marah terus tiap hari. Untung aja mbak Amanda suaminya PNS.
Mudah-mudahan aja uang simpanan gue cukup sampai bulan depan buat beli bensin, makan siang dan rokok.

Iya mas gue juga.
Mas, mas ada niat cari tempat kerja lain nggak sih?

Ada si Bud, tapi gue masih mikir-mikir dulu. Gue hanya khawatir aja sama masa depan gue. Gue kan perlu nabung untuk biaya pernikahan.

Gue juga sama mas, sebenarnya gue pengen cari kerja di tempat lain di perusahaan yang lebih besar buat nabung biaya pernikahan gue suatu saat nanti tapi kalau kita resign dari tempat ini kasihan si bos.

Iya juga sih, ya udah deh kita kerja yang benar aja cari proyek sebanyak-banyaknya biar bos kita banyak dapat duit dan kita semua bisa gajian.

Mas, Aira tiap bulan gajian kan?

Iya, kalau Aira nggak dapat gajian tiap bulan gawat bisa-bisa dia pindah kerja di tempat lain. Aira itu aset perusahaan.

Mas kalau Aira dan si bos menikah berdua, pasti otak anak mereka hebat banget ya mas. Otak anak mereka nanti super jenius.

Iya, kalau anak gue nanti gimana ya? Gue kan nggak pintar-pintar banget.

Sama mas, gue juga. Kalau gitu mas, kita cari calon istri yang pintar aja sama kayak Aira dan bos Attila.

Setuju...
Ucap Agus.

Aira tidak sengaja mendengar semua percakapan Budi dan Agus dari balik tembok. Aira tidak menyangka bahwa ketiga pegawai yang lain belum gajian selama 2 bulan.

Sore Harinya...

Amanda, Budi dan Agus sudah pulang kerja. Hanya tinggal Aira dan Attila berada di dalam ruang kerja.

Attila...?

Iya Ai...

Kenapa loe nggak bilang sama gue kalau sebenarnya sekarang loe lagi kesulitan uang? Dananya belum cair kan? Sisa pembayaran proyek waktu itu baru bulan depan kan keluarnya?

Kamu tahu dari mana Ai?

Tadi gue nggak sengaja mendengar pembicaraan mas Agus dan Budi. Mereka bertiga belum gajian 2 bulan kan?

Iya Ai.

Terus gaji yang loe berikan dari gue dari mana uangnya?

Dari gaji aku sebagai dosen di kampus.

Dosen?
Loe jadi dosen di kampus?

Iya Ai.

Sejak kapan?

Sejak 6 bulan yang lalu.

Memangnya loe bisa membagi otak loe jadi 2 gitu?

Insya allah bisa.

Wow hebat banget loe, gue aja kesulitan menyelesaikan S2 gue gara-gara gue udah kerja. Oh iya, ini uang tabungan gue pakai aja. Besok loe bayar gaji mereka 1 bulan dulu. Kasihan mereka bertiga butuh uang bensin, uang makan siang dan uang rokok. Lagian apa loe mau mereka bertiga berhenti kerja gara-gara belum loe gaji selama 2 bulan?

Nggak usah Ai...

My Rival, My Mate (1-28 End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang