My Rival, My Mate (1-28 End)

Part 15

Pak, ada pelamar kerja yang sedang menungu bapak.

Terima kasih mas Budi.

Sama-sama.

Maaf saya terlambat, saya baru habis meeting sama klien.
Ucap Attila.

Kenapa suaranya mirip Attila ya?

Ucap Aira berbicara sendiri di dalam hati. Aira pun langsung berdiri dan melihat calon bosnya.

Loe...?
Ucap Aira kaget.

Kak Aira...?
Ucap Attila juga kaget.

Jadi PT. A&A ini milik loe?

Iya kak.

Kenapa gue harus ketemu sama loe terus sih?

Jodoh kali kak.

Apa loe tahu, sejak pertama kali gue ketemu sama loe hidup gue hancur berantakkan? Gara-gara loe, gue nggak dapat rangking pertama lagi di kelas 3 SMU dulu. Asal loe tahu gue selalu dapat rangking pertama terus sejak kelas 1 SD sampai kelas 2 SMU.

Maaf kak.

Loe juga udah buat gue harus mengulang 1 mata kuliah dan buat gue harus lulus wisuda telat 1 tahun dari target gue.

Tapi kak, tugas kakak waktu itu kan memang salah. Aku udah beritahu kakak berulang-ulang kali, tapi kakak nggak mau dengar. Aku kan juga udah nawarin bantuin sama kakak buat tugas kuliah ulang.

Oke, waktu itu gue memang salah tapi kenapa loe buat gue di pecat kerja di tempat perusahaan yang udah lama gue idam-idamkan sih? Gue susah payah bisa di terima di perusahaan tersebut Attila!!!

Maaf kak, waktu itu aku nggak sengaja ninggalin salah satu barang aku di kantor.

Barang?
Maksud loe apa?

Komik detektif Conan aku ketinggalan. Mas Rangga bilang bu Amelia lihat tulisan di dalam kulit komik detektif Conan aku.

Memangnya loe tulis apa di komik itu? Apa ada hubungannya sama gue?

Iya kak, aku tulis sesuatu tapi rahasia.

Kenapa loe berhenti kerja dari perusahaan? Kenapa loe nggak jadi nikah sama bu Amelia? Loe kan enak bisa jadi suami anaknya big boss. Loe bisa punya jabatan yang lebih tinggi. Loe bisa dapat warisan yang banyak. Loe juga nggak usah capek-capek kerja dan bangun usaha sendiri seperti ini. Lagian bu Amelia cantik dan seumuran sama loe.

Aku hanya ingin menikah sama wanita yang aku cintai. Aku nggak butuh semua kekayaan bu Amelia. Aku bisa cari uang sendiri yang banyak. Lagi pula calon istri aku juga cantik.

Benarkah?
Calon istri loe siapa?
Gue kenal nggak?

Iya, kakak kenal sama calon istri aku.

Memangnya calon istri loe, siapa sih?

Suatu saat nanti aku kenalin sama kakak.

Sampai kapan sih loe, panggil gue kakak terus?
Ucap Aira kesal.

Sampai kak Aira mau kerja di perusahaan ini.

Apa?
Memangnya kalau gue kerja di perusahaan loe, loe mau bayar gaji gue berapa?

Kak Aira maunya berapa?

Apa loe bisa bayar gaji gue sama seperti di perusahaan tempat kita kerja dulu?

Iya kak bisa, asal kakak bisa bantu aku kerja di PT A&A ini.

Kalau gue terima tawaran loe, mulai kapan gue bisa kerja?