7. Makhluk Pengganggu

1.8K 118 19
                                    

Suasana kelas begitu tegang. Semua siswa berkutat dengan pikirannya masing-masing. Jam terakhir ini adalah ulangan biologi dadakan dari bu indah.

"Sttt stt Riel woii" suara pelan key membuat aldriel menoleh kesamping.

Aldriel mengangkat sebelah alisnya.

"Nomer 5 gimana?" tanya key dengan suara pelan.

"APA GUE NGGAK DENGER" ucap aldriel dengan suara lantang. Lensi geleng-geleng kepala melihat tingkah cowok disampingnya.

Key menepuk jidatnya.

"Aldriel kenapa kamu teriak-teriak" tanya bu indah.

"Itu tadi lensi nyubit saya" jawab aldriel membuat lensi melotot. Aldriel menatap lensi sambil terkekeh.

"Enggak bu saya nggak ngapa-ngapain" bela lensi.

Bu indah geleng-geleng kepala "Ada ada saja kamu, sudah kerjain tugas kamu"

Lensi mencubit perut sixpack aldriel membuat aldriel meringis lalu terkekeh.

"Itu balasan buat lo karena lo udah fitnah gue seenak jidat lo" ucap lensi sinis lalu mengerjakan tugasnya lagi.

"Itu mulut neng, nyrocos mulu kayak kaleng rombeng" ledek aldriel. Lensi menoleh sekilas lalu melanjutkan tugasnya lagi tanpa memperdulikan aldriel.

Aldriel sudah selesai mengerjakan tugasnya sejak tadi tinggal menunggu sampai waktunya selesai. Dia merasa bosan lalu menoleh kearah lensi yang sedang mengerjakan tugasnya.

Seringai kecil muncul diwajahnya.

Aldriel mencolek dagu lensi lalu ditepis oleh lensi.

Aldriel mencolek dagu lensi lagi dan ditepis oleh lensi lagi tanpa mengalihkan pandangannya dari kertas didepannya.

Aldriel mencolek dagu lensi lagi membuat lensi geram.

"LO BISA DIEM NGGAK SIH" teriak lensi sambil berdiri.

"Lensi ngapain kamu teriak-teriak?" tanya bu indah.

Aldriel menarik tangan lensi untuk kembali duduk di bangkunya. Lalu menepuk-nepuk kepala lensi lembut seperti anak kecil.

"Iya ih dedek lensi nakal banget sih, kan udah kakak bilangin duduk yang manis malah berdiri sambil teriak-teriak, tuh kan dimarahin bu indah" cerocos aldriel yang masih menepuk-nepuk pelan kepala lensi.

Lensi mengerucutkan bibirnya. Aldriel terkekeh lalu menepuk pelan bibir lensi.

"Lucu" batin aldriel

"Kalian berdua sama saja, sudah lanjutkan ulangannya waktu tinggal 5 menit lagi" final bu indah.

Lensi menatap tajam aldriel, sedangkan yang di tatap menyengir tanpa dosa.

Lensi berdecak "Sekali lagi lo gangguin gue, lo" aldriel membekap mulut lensi dengan satu tangannya membuat ucapan lensi terhenti.

Lensi melotot dan berusaha melepaskan bekapan aldriel namun kalah kuat dengan tenaga aldriel.

"Lo lucu kalo marah-marah" ucap aldriel. Lensi memukul-mukul tangan aldriel.

Dan akhirnya usahanya berhasil. Aldriel melepaskan bekapannya.

Lensi berdiri dan mendekatkan wajahnya didepan wajah aldriel dan hanya berjarak beberapa centi.

"Lo. Nyebelin" ucap lensi dengan penekanan disetiap katanya lalu mengambil kertas ulangannya dan kertas ulangan aldriel dan mengumpulkannya kedepan karena waktunya sudah habis.

The Sincerity Of Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang