37. Kisah Yang Tak Terduga

1.2K 57 2
                                    

"Mengarah ke mana si bangsat itu?" tanya Angga yang berada di sebelah Aldriel. Saat ini mereka di dalam mobil sedang mengikuti mobil Farhan.

"Menurut GPS, dia ke club yang biasa gue nge-dj" jawab Aldriel yang masih fokus dengan jalanan yang lumayan ramai.

"Terus kalo kita udah disana, kita ngapain?" tanya Angga. Aldriel menoleh sebentar, lalu pandangannya mengarah ke depan lagi.

"Dancing lah ngapain lagi" sahut Excel yang duduk di belakang sambil menyelonjorkan kakinya ke samping.

"Nyahut aja lo, gue nggak nanya" jawab Angga sewot sambil melirik ke belakang sebentar.

Excel menoyor kepala Angga dari belakang. "Songong lu, it's oke. Awas aja lo ngajak gue dancing" ucap Excel. Angga berlagak ingin muntah. "Ogah gue mah" jawab Angga.

"Lagian Xel, kita ke sana bukan buat seneng-seneng, tapi mau nyari bukti" ucap Aldriel secara tiba-tiba membuat Excel membenarkan posisi duduknya menghadap k depan.

" Evidence? What for?" tanya Excel. Ia sedikit tertarik dengan arah obrolan mereka.

"Nanti juga lo tau" jawab Aldriel. Excel masih merasa penasaran. "Jadi kayak detektif gitu?" tanya Excel lagi.

Aldriel mengangguk. Lalu Angga menyikut Aldriel dan menoleh ke arah Excel seperti memberi isyarat. Aldriel mengikuti arah pandang Angga lalu mengangguk mengerti. Excel yang merasa di perhatikan memasang wajah jengkel karena merasa ada sesuatu yang mencurigakan.

"Apa kalian liat-liat" ucap Excel sewot. "Kayaknya kita butuh lo deh" jawab Angga. Aldriel hanya mengangguk dan tersenyum licik.

------

Suara dentuman musik memenuhi ruangan. Seperti yang sebelumnya, Aldriel langsung menempati posisi DJ. Namun, sebelum itu, ia merencanakan sesuatu bersama Angga dan Excel.

"Ngga. Lo nanti rekam semuanya ya" suruh Aldriel. Angga mengacungkan jempolnya.

"Woi Xel" panggil Aldriel pada Excel yang sedang meliuk-liukkan badannya mengikuti alunan lagu.

Excel menoleh. "Apaan sepuku gue tersayang, tercinta" ucap Excel Alay. Aldriel meghiraukan ucapan Excel. "Nanti lo pancing aja target kita. Kalo perlu lo nanya apa aja deh yang menyangkut Lensi" suruh Aldriel kepada Excel. Excel mengangguk. "Don't worry baby. Serahkan semuanya sama gue (bhs inggris) pasti semuanya clear" ucap Excel.

"Thank You brother" ucap Aldriel menepuk pundak Excel.

Lalu ia menuju panggung khusus untuk DJ.

"What's up bro" sapa Aldriel sambil ber'tos' ala laki-laki dengan teman DJ-nya. Cowok itu membalas sapaan Aldriel dengan ramah. "Weisss.. Fine fine aja gue bro. How about you" jawab DJ itu.

Aldriel tersenyum ramah. "Fine. Oh ya Ga, sini gue gantiin" ucap Aldriel.

"Pas banget brother. Gue capek alias pegel-pegel" ucap cowok itu, Aga.

"Yaudah sono lu. Nyari cewek sexy. Biar nggak kelihatan jomblo" ucap Aldriel pada Aga.

"Sialan lo. Oh ya bukannya lo ada ujian ya, kenapa lo bisa nyasar sampek sini?" tanya Aga. Aldriel terkekeh. "Lo kayak nggak kenal gue aja Ga. Nggak belajar 1 hari nggak bakal jatuh peringkat gue Ga" jawab Aldriel dengan sombongnya.

"Sombong lu. Yaudah gue kesana ya" ucap Aga dan berlalu dari hadapan Aldriel.

Aldriel mengamati setiap orang yang ada disana dan berusaha menemukan sosok yang ia cari. Hingga pandangannya bertemu dengan orang yang ia cari.

Aldriel memberi isyarat kepada Angga dan Excel yang menatapnya. Aldriel melirik ke arah dimana Farhan berada. Angga dan Excel mengangguk mengerti dan melaksanakan tugasnya. Begitu juga Aldriel. Ia memakai kacamata hitamnya serta bandana yang ia ikat di kepala. Lalu menjalankan tugasnya sebagai DJ.

The Sincerity Of Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang