34. Kantin

1.2K 57 8
                                    

Bahagia itu ketika lo ada di samping gue dan senyum lo hanya untuk gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bahagia itu ketika lo ada di samping gue dan senyum lo hanya untuk gue

Gue yang selalu mencintai lo

-Aldriel-

********


"Gue....."

Aldriel terus menanti apa yang selanjutnya di katakan Lensi. Rasa penasaran itu semakin memuncak ketika Lensi melanjutkan sedikit ucapannya.

"Gue.. Mau lo......"

"Woii udah akur lo berdua" ucapan Vano membuat ucapan Lensi terpotong.
Sungguh, saat ini Aldriel menyumpah serapah Vano dan ingin memecahkan kepala Vano sekarang juga. Vano datang di saat moment yang tidak pas sama sekali.

Ya, Vano sendirian. Karena semuanya belum selesai ujian. Aldriel memberi Vano kode dengan matanya. Namun Vano tidak mengerti. Aldriel menendang kaki Vano dengan kakinya, membuat Vano melotot kepadanya dan berkata tanpa suara. "Apaan sih" ucap Vano tanpa suara sambil melotot pada Aldriel.

Lensi yang melihat tingkah mereka berdua tersenyum tipis. Setelah ia kembali dengan mantannya, dan selama itu pula  ia tidak pernah bergabung bersama mereka.

"Apa segitu jauhnya gue sama kalian" ucap Lensi dalam hati.

Aldriel masih menendang kaki Vano berkali-kali sambil melirik kepada Lensi. "Apaan sih gak jelas lo" ucap Vano lagi tanpa bersuara. Aldriel memutar kedua bola matanya malas lalu berkata. "Lo ganggu gue bego" bisik Aldriel dengan penuh penekanan. Vano memandang Lensi sekilas, lalu mengangguk.

Vano memukul dahinya dengan telapak tangannya. "Aduhh, gue lupa. Hp gue ketinggalan. Gue ambil bentar ya" ucap Vano bohong. Aldriel memukul dahinya dengan telapak tangannya, mendengar alasan Vano yang, ah sudahlah.

Padahal ponselnya dari tadi ia genggam di atas meja. Lalu saat pergi, ia letakkan di atas meja.

Lensi memandang ponsel Vano yang berada diatas meja, lalu memandang Aldriel dengan menahan tawanya. Aldriel mengedikkan bahunya.

Beberapa menit kemudian, Vano kembali dengan cengiranya. "Hehe.. Hp gue ketinggalan disini ternyata" ucap Vano sambil mengambil ponselnya. Merasa malu, lalu ia berpamitan dengan alasan pergi ke toilet. "Gue ke toilet dulu ya, mules" ucap Vano lalu berjalan ke selatan. Padahal toilet berada di arah utara.

Tiba-tiba langkah Vano terhenti, ia menggaruk rambutnya yang tidak gatal lalu berbalik ke arah utara. Ia berjalan dengan cepat.

Aldriel dan Lensi saling pandang lalu sedetik kemudian tawa mereka pecah.

The Sincerity Of Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang