5. Awal Cinta

2.1K 129 21
                                    

"Gue nggak tau kenapa jantung gue berdetak lebih cepat saat gue deket sama lo"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue nggak tau kenapa jantung gue berdetak lebih cepat saat gue deket sama lo"

Aldriel Nathaniel Stainly

*******

"Gue nggak peduli!!" bentak Aldriel yang tak kalah kencang sambil terus menatap mata Devan.

"Sekarang lo pergi dari sini," suruh Alex dengan nada tinggi.

"Lo budeg hah?" ucap Key dengan amarah yang membara.

Devan tersenyum miring "Sampah lo semua," setelah itu berjalan keluar lapangan.

"Riel udah jangan dengerin si bangsat itu," bentak Key ketika melihat Aldriel mulai memberontak dan bersiap menyerang Devan lagi.

"Shitt"

"Mendingan lo ke UKS obatin luka lo," suruh Reno.

Aldriel mengangguk pasrah dan berjalan menuju UKS.

Lensi berjalan di koridor untuk kembali kekelasnya setelah dari toilet. Lensi mengerutkan keningnya ketika melihat Aldriel keluar dari lapangan basket dan berjalan menuju ke arahnya dengan lebam-lebam diwajahnya.

Lensi menghampiri Aldriel yang sudah berbelok menuju UKS.

"Riel" panggil Lensi.

Aldriel menoleh dengan mengangkat sebelah alisnya sebagai isayarat bahwa dia bertanya 'kenapa?'.

"Muka lo kenapa kok lebam-lebam gitu," tanya Lensi sambil memegang luka Aldriel dengan tangannya. Aldriel meringis kesakitan.

"Biasa urusan cowok," jawab Aldriel santai.

"Yaudah sini gue obatin," Lensi menarik Aldriel kedalam UKS dan mendudukkannya di sofa. Sementara Lensi mengambil kotak P3K serta kompres di dalam. Beberapa menit kemudian Lensi datang dan membawa kotak tersebut dan juga kompres lalu duduk di samping Aldriel.

Aldriel hanya diam dan memandang Lensi dengan tatapan yang tidak bisa diartikan ketika Lensi mengobati lukanya.

Keduanya terdiam berusaha menetralkan degup jantung masing-masing. Entah mengapa jantung mereka seakan berdetak lebih cepat ketika tatapan mereka bertemu.

"Woi bengong aja lo, kesambet baru tau rasa lo," teriak Lensi sehingga menyadarkan Aldriel dari lamunannya.

"Thanks," ucap Aldriel sambil tersenyum lebar.

Aldriel memiliki ide untuk menjahili gadis didepannya.

"Eh al. Itu di bahu lo ada apaan?" ucap Aldriel sambil memasang wajah ngeri.

The Sincerity Of Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang