Empat belas - sombong

1.5K 86 2
                                    

Setelah selesai bersiap siap, dan memastikan dirinya sudah rapih. Elan berjalan ke kamar Ara, adiknya itu pasti belum bangun saat ini.
"Ara, bangun Ra udah siang!," Seru Elan juga menggedor pintu kamar Ara.

"Nhgghhh"ara memutar posisi tidurnya dan kembali ke alam mimpi.

"Bundaa ara gak mau bangun nihh," adu Elan pada bunda nya yang sedang sibuk di dapur.

"Cobaa di ketok lagi dong Elan, bilang ini udah siang gitu." saran bunda berteriak dari dapur.

"ARAA!!!!,"
"ARAA BANGUN!! INI UDAH SIANG, GUE JUGA ADA KELAS SEBENTAR LAGI!!!," teriak Elan lebih keras dan terus menggedor pintu kamar Ara menciptakan suara bising.

Karena sangat terganggu, Ara berjalan lunglai ke pintu dan membukanya dengan mata yang masih setengah tertutup.
"Iihh apa sii kaaaa!!," tanya nya dengan suara serak khas orang baru bangun tidur.

"Liat tuh udah jam berapa!!." Tunjuk Elan pada jam dinding yang menempel.

"HAH?! KOK UDAH JAM SEGINI??,"
"LO GAK BANGUNIN GUE YA?! LO MAU GUE TELAT?!," omel Ara seketika segar, rasa kantuknya sudah hilang sekarang.

"Lah?? Gue udah gedor ged__"

"Udah ah gue mau mandi ,udah telat!!." potongnya cepat dan langsung berlari ke kamar mandi.

"Lah? Kok Jadi gue yang salah," gumam Elan bingung, dan berlalu menuju ruang makan.

Setelah menyegarkan diri dengan mandi, kemudian mengenakan seragamnya dengan super super cepat, Ara berlari ke empat dimana bundanya berada.

"Bun ara berangkat yaaa!!," pamitnya sambil menguncir rambutnya dengan gaya kuncir kuda dan mengambil roti bakarnya.

"Araa kalo makan duduk doong!!,"

"Udah telat bunn," shaut Ara dengan suara yang tidak jelas karena mulutnya penuh dengan roti.

"Yaudah bawa bekel aja yaa,"

"Gak usah Bun, kelamaan nanti."
"Ara makan ini aja," Ara mengangkat roti ditangannya yang tersisa setengahnya.

"AYO KAK CEPET!! CEPETAN KENAPA SIH!!!!," kesal Ara terus memukul punggung Elan.

"GAK USAH PUKUL PUKUL! SALAH SENDIRI BANGUN KESIANGAN."

"Yaudah makanya cepetann," rengek Ara.

"Iyaa iyaa!."

Elan mengendarai motornya dengan cepat dan dalam waktu 5 menit elan dan ara sudah sampai di sekolah Ara.
"Makasih ka, assalamualaikum!!" ujarnya cepat dan langsung berlari masuk sebelum gerbang tertutup.

                             ***

Regan sengaja berangkat lebih pagi hari ini, utnuk menanyakan perihal Ara pulang dengan siapa kemarin. Tapi saat ia pergi mencari Ara dikelasnya, Regan tidak menemukan Ara disana. Apa ia tidak masuk hari ini?

Sudah cukup lama Regan menunggu, tapi Ara belum juga tertangkap oleh pasang mata miliknya. Terlalu bosan menunggu seorang diri, Regan memutuskan untuk pergi ke kantin dimana semua temannya berkumpul.

"NASI GORENG PEDES SATU, GAK PAKE LAMA!," teriak Regan memerintah.

"Gak harus teriak kali gan, jalan Dikin kedepan buat pesen baik baik kan bisa." ujar Daffa sedikit geram dengan perlakuan Regan.

"Kok lo gak suka gitu? Bokap gue donatur disini, bebas dong gue mau kaya gimana?," ujar Regan penuh dengan keangkuhan.

"Ok." Daffa mengangkan kes tangannya tanda menyerah.

"Gak usah nyoba ngatur, biarin aja lah." timpal Ikhram.

"Gan gimana?," tanya Ariq merubah topik pembicaraan.

"Apanya yang gimana?," tanya Regan heran.

"Kapan ya? Lo pernah bilang kalo lagi suka sama cewek, lancar?," tanya Ariq.

"Judes." jawab Regan singkat

"Maksud nya?," tanya Daffa tidak mengerti.

"Dia judes, susah buat ngedeketin nya, " jelas Regan.

"Yaudah, ganti yang lain. Banyak yang ngantri di belakang lo."

"Gak bisa lah, ga segampang itu. Gue sukanya dia, ya gue harus dapet dia."

"Ya buat apa gitu, lo capek kejar cewek itu padahal banyak cewek lain yang ngantri."

"Karena Regan buka playboy kaya loo!!," seru ikhram Dan daffa berbarengan.

"Itu namanya menikmati masa muda bro, gak akan ngerti ko pada mah."

Memang diantara semuanya, Ariqlah yang paling playboy, yang paling sering mengganti pacar dalam sekejap. Dan itu ia sebut menikmati masa muda katanya.

"Playboy ya playboy aja,"

"Iri bilang bos!!," sarkas Ariq melimpat tangannya di depan dada.

Daffa hanya menanggapi nya dengan senyuman miringnya.

______________________________________

- Menerima semua kritik dan saran, jangan lupa tekan bintang setelah membaca -

[END] My DandelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang