Enam Belas - sweet Regan

1.4K 85 1
                                    

Pesanannya datang selah sebelumnya ia memesan, Regan memakan nasi gorengnya dengan semangat 45. Perutnya terus berbunyi minta diisi, karena sejak bangun di pagi hari tadi ia belu mengisi perutnya dengan apapun.

Asisten rumah tangga yang di sewa kedua orangtuanya sedang mengambil cuti karena alasan keluarga, sebab itu Regan tidak sarapan hari ini.

Saat sedang asik memakan pesanannya Regan mendengar dengan samar samar derap kaki yang terdengar terburu buru bahkan setengah berlari.

Karena penasaran Regan pun menengokan kepalanya ke sumber suara dan saat melihat orang yang memiliki suara derap kaki tersebut dia langsung tersenyum penuh arti.

Orang itu adalah Aleyza Naiara Putri alias Ara dia berjalan dengan terburu buru karena ia hampir saja telat masuk sekolah sepertinya, karena ini sudah mendekati jam masuk.

Dengan santainya Regan berdiri dan meninggalkan makanannya kemudian berjalan santai menyusul Ara.

"Gan!!," panggil Ikhram yang menyadari Regan beranjak dari duduknya..

"Apaan??," sahut Regan setengah berteriak.

"Mau kemana lo? Makanan lo belom abis juga,"

"Mau nyusul masa depan!!!,"

"Serius setan!!," sahut Ariq tiba tiba.

"Bacot lo!! Nanti gue balik lagi buat ngabisin makanan, jangan kangen sama orang ganteng!," Kekeh Regan sebelum mempercepat jalannya.

"Najis!!."
"Namitt."
"Jemberrrrrr." sahut mereka berurutan.

Dengan santai ia berjalan mendekat ke arah kelas dimana Ara berada, semakin mendekat ia mendengar percakapan 2 arah. Tanpa melihat, Regan yakin salah satu dari orang itu adalah Ara.

"Tapi lo manggil ka Regan tanpa embel embel kak tauuuu!!!,"

Regan mengerutkan dahinya tidak mengerti dengan lontaran pernyataan barusan.

"Yaelah ngapain si manggil dia pake kak segala?? Dia tuh gak pantes di anggap senior apalagi di hormatin gak bangett!!"

Regan tersenyum miring ia tau betul pemilik suara yang satu ini adalah Aleyza Naiara Putri alias Ara. Regan mendengarkan percakapan mereka dalam diam dan tidak di ketahui kedua orang itu.

"Araa!! Dih lo tu ya!! Batu amat si?!"

'Emang batu dia mah!!'sahut Regan dalam hati

"Nih ya gue kasih tau dia tuh nyebelin, nyolot, sombong, angkuh, Gaje, gak punya perasaan, gak punya hati, gak berprikemanusiaan!!." cerocos Ara.

Regan keluar dari tempat persembunyian nya dan berdiri di belakang ara dan dia berdeham dengan cukup keras.

"Ekhem,"

Dira yang mendengar dehaman Regan syok dan memperingati Ara namun ara menanggapinya dengan Cuek bebek.

Regan tersenyum miring melihat Ara yang sama sekali tidak menggubris peringatan dari temannya. Ara terlalu lain dari yang lain, ia terus saja menarik perhatiannya.

Regan membalikan tubuh Ara sehingga menghadap ke arahnya .

"Seneng banget ya?? Jelek jelekin orang di belakang?," tanya Regan menaikan kedua alisnya.

"Masalah buat lo?!," tantang Ara.

'Harus banget apa lo kaya gini?? Bikin otak gue ada muka lo semua tau gak' batin Regan.

"Udah pasti masalah karena yang lo jelek jelekin itu gue," ujar Regan datar.

"Suka suka gue dong!! Mau ngomong tentang lo kek , tentang bu Diah kek, Tentang pak Amin kek, tentang Shawn mendes kek, Jefri nichol kek,..."

Regan hanya diam memperhatikan Ara yang nyerocos panjang lebar sepanjang tol Cipali dan selebar samudra hindia.

"...ong seong woo kek,kang Daniel k__"

Dengan tiba tiba Regan membekap paksa mulut Ara agar berhenti berbicara.

"Udah ngomong nya??," Tanya Regan masih membekap mulut Ara.

"Hmmmm hiim hmmmmm," Ara terus memukul mukul tangan Regan yang membekap mulutnya.

"Ngomong apa si lo? Gue gak ngerti," kekeh Regan masih membekap mulut Ara.

"Iiiiih," Regan terlonjak kaget saat Ara dengan tiba tiba menyentakan tangan nya

"Sesek nafas gue!!!," teriak Ara.

"Trus gue harus bilang wow??," ledek Regan dengan senyum jahil.

"Uhuukk uhukk uhukk" batuk Ara.

"Gak usah akting, akting lo jelek"

'Lo gak bisa boongin gue araa, kali ini lo harus minta maaf sama gue!!' batin Regan

"Uhuukk uhhukk uhuk"Ara kembali terbatuk batuk sampai mengeluarkan air mata dan menumpu tangan nya pada lutut.

Regan yang melihat seketika panik dan khawatir pada Ara.

"Eh lo kenapa?? S-sorry sorry,"

"Uhukk uhhukk uhuk"

"Ehh lo kenapa sii?? Lo gapapa kan?? Ehh jawab dongg," Regan semakin panik saat melihat Ara batuk tidak berhenti.

"Yaudah yaudah lo duduk dulu,"Ara bersikeras untuk tetap berdiri.

"Ayoo dudukk yehh ngeyel banget si lo!!,"

Ara diam

"Duduk atau gue peluk!!"tegas Regan

Ara membelakan matanya tidak percaya dengan apa yang baru saja di katakan Regan.

"Ayoo duduk!! Ohh apa mau gue peluk??" Ujar Regan seraya mendekat ke arah ara

Dengan spontan ara duduk di bangku

"Ra lo kenapa??"tanya dira terdengar panik

Ara mengisyaratkan dira untuk membelikan minuman

"Oh oke oke, lo tunggu sebentarr aja, gue ke kantin dulu buat beli air ya..tunggu lo duduk duluu, kak titip ara ya." ujar Dira kemudian berlalu.

"Pasti." jawab Regan singkat, padat, jelas, dan tegas.

Regan duduk di samping Ara yang terus batuk, Regan mengusap usap punggung ara agar batuk nya mereda.

"Sorry yaa sumpah gue gak bermaksud bikin lo batuk kaya tadi," ujar Regan.

Ara diam

Tidak lama Dira datang dan memberikan air minum itu pada ara dengan sigap Regan mengambil nya dan membantu ara untuk minum

Setelah minum batuknya mulai mereda dan akhirnya berhenti

"Sorry yaa," ujar Regan.

"Iya iyaa," jawab Ara.

"Sumpah gue gak bermaksud bikin lo kaya tadi, lagian gue gak mungkin nyelakain orang yang gue sayang."

Ara kembali terbatuk batuk namun kali ini bukan karena penyakitnya tetapi karena kaget.

"Eh kok lo batuk lagi si??"
Regan kembali mengambil botol minum dan memberikannya pada Ara, ia menolak sodoran air minum dari Regan.

"Maksud nya?," heran Ara.

"Makanya sekali kali lo peka dong sama sekitar lo," ujar Regan.

Ara diam.

"Yaudah kalo gitu gue balik ke temen temen gue dulu ya," pamit Regan dan langsung berlalu pergi.

"Ara ara araaa!!! Itu tadi beneran kak Regan ko dia sweet gituu siiih!!!,"

"Apaan si lo!! Udah ah ayo masuk kelas kalo ketauan bu Indri kita masih di luar kita bisa di pajang di lapangan." ajak Ara langsung berjalan masuk ke kelas.

______________________________________
- Menerima semua kritik dan saran, jangan lupa tekan bintang setelah membaca -

A/n: Kalian bisa mampir ke akun aku dan baca cerita 'A struggle' disana, kisah Nabil si cowok gak pekaan dan Nadila.

[END] My DandelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang