Tujuh Belas - Bk

1.4K 84 3
                                    

Regan berjalan, kembali bergabung dengan teman temannya yang masih berada di kantin menebar banyak pesona pada kaum hawa.

"Udah nyusul masa depannya?," tanya Daffa yang melihat Regan sudah kembali.

"Udah."

"Nasi goreng gue mana??," tanya Regan yang tidak melihat nasi gorengnya di atas meja.

"Di makan sama ikhram." jawab Fajar santai.

"Apaan?? Di makan?? Sama ni banci kaleng?," tanya regan dramatis.

Ikhram menujukan deretan giginya, menyengir kuda pada Regan yang menatapnya kesal.
"Habis lo gak balik balik, gue kira hangus terbakar api cintanya Ara."

"PALA LO MELETAK!!! Gak mau tau balikin nasi goreng gue cepetan!!." Regan mengarahkan kepala Ikhram ke atas piring dan menekan nekan lehernya dengan keras.

"GAN! GAN, LEHER GUE YA TUHAN!! PATAH NIH PATAH DAH LEHER GUE!!."

"Maaf!!! Maaf dedek gak sengaja,"

"Dedek?! NAJIS!!!,"

"Alay lo leak!," sahut Daffa menempeleng kepala Ikhram cukup keras.

Ikhram menatap Daffa malas, "pala gue di fitrahin nih, main tempeleng aja lo!."

"Difitrahin kalo gak berguna juga percuma, otak lo isinya ranjang doang."

"Yeh!! Gak usah sok suci! Lo gak inget kita nonton bareng?," tanya Ikhram dengan senyum menggoda.

"Dih jangan jangan sekalian main bareng!!!," heboh Ariq menatap kedua temannya dengan horror.

"Wah sosis makan sosis Lo!!!," Heboh Regan menimbrung.

"Biar gak ngerusak cewek bro."

"Gak gitu konsepnya Jubaedah!"

"Jangan ajak ajak gue, gue ga ikutan." Ujar Ariq mengangkat tangan tanda menyerah.

'BRAKKK!!!'
Tiba tiba ada yang menggebrak meja dengan begitu kencang hingga Regan,Ikhram,Daffa, dan Fajar terlonjak kaget dan menengok serempak ke sumber gebrakan.

"Ngapain kalian masih di kantin?? Gak denger bel udah bunyi dari 5 menit yang lalu?!"omel bu Hadira

Bu hadira adalah wakil Guru BK yang tugasnya memberi hukuman pada murid yang telat, perusuh, dan murid yang memiliki masalah lainnya dan bu hadira juga mempunyai tugas lain yaitu berpatroli keliling sekolah setelah bel berbunyi untuk membasmi hama murid seperti modelan Regan dkk.

"Lagi ngobrol bu." jawab ikhram santai.

"Ngobrol ada waktunya!! Cepat kalian ikut ibu ke ruang Bk!!"

"Ngapain bu? Saya gak minat ah sama ibu, saya sukanya yang seumuran kalo ibu mah ketuaan." sahut Fajar masih santai.

"Idih!! Kegeeran kamu!! Ibu juga ogah sama murid badung kaya kamu!!" jawab bu hadira tak mau kalah

"Ah masaaaa..yakin buu??" goda Daffa dengan alis yang naik turun.

"Sudah sudah!! Cepat kalian ke ruang BK!!."

"Tuh katanya ogah, tapi tetep ngajak ngajak."

"Regan!!!"

"Apaa buu?? Ibu naksir sama saya?? Maaf bu saya udah naksir Ara, udah gak ada ruang buat ibu." kekeh Regan

"Astagfirullah bisa stres saya ngurusin kaliann!!"

"Ciee stres cieee."ujar ikhram.

"Cieee marahh ciee."lanjut Fajar.

"Ciee frustasi cieee."lanjut Daffa.

"Cieee."kemudian Regan.

"Kok lo cie doang gan?? Lanjutan nya mana??"

"Apalagi? Gak ada stok."

"Ah ga asik lo!!," ujar Daffa seraya menempeleng kepala Regan dengan berani.

"Woy anjing!! Kepala gue!!!," omel Regan seraya menjeplat kepala Daffa dengan karet sehingga karet itu membelit kusut di rambut panjang milik Daffa.

"WOY!! ASTAGA!! RAMBUT GUE!!."

"Sudah!! Sudah!! Nanti tinggal di gunting aja rambutnya, sekarang cepat ke ruang BK!!." Perintah bu Hadira, kali ini Tidka terbantahkan.

"Iyaa buu," pasrah mereka karena sekeras apapun mereka menentang bu hadira dia tidak akan menyerah dalam mencyduk mereka.

Mungkin bu hadira di takdirkan dengan kepribadian strong untuk membasmi hama murid macam Regan,ikhram,Fajar dan Daffa.

Mereka berjalan beriringan dengan di iringi omelan omelan dan ceramahan dari bu hadira.

Setelah sampai di ruang Bk keheningan menyeruak di seluruh ruangan kemudian keheningan di pecahkan dengan gebrakan meja

'BRAKKK!'
Mereka di kagetkan dengan gebrakan meja yang sangat kencang yang berasal dari tangan bu ida yaitu guru utama BK yang terkenal sangar.

"Kalian lagii kalian lagi!! Sampai bosan saya melihat muka kalian!!."

"Maaf Bu, harusnya ibu bersyukur kita bandel tapi good looking!," ujar Ikhram percaya diri, menyisir rambutnya dengan tangan.

"Diam!!"bentak bu ida

Hening.

"Kalian ini kenapa sih?? Suka banget masuk ruang bk??," tanya bu hadira heran.

"Masuk ruang BK ruh ada enak ada gk nya buu," jawab Daffa.

"Enaknya?," tanya Regan menyahut.

"Enaknya adem, cuma ruang BK sama ruang guru yang ada AC nya."

"Gak enaknya?," tanya Regan lagi.

"Yaa gak enaknya kita di suguhin muka beruk marah," kekeh daffa merasa tidak bersalah.

Regan membelakan matanya keget, tidak percaya dengan apa yang Daffa ucapkan. Ia refleks menarik karet di rambut Daffa dengan kesal, sampai si pemilik rambut menjerit sakit.

"YA TUHAN!!! RAMBUT GUEE!." Ringis Daffa menggosok kepalanya berkali kali.

"Lo goblok!! Jawabnya begitu banget!! Nyari masalah lu mah!!." Bisik Regan.

Kedua guru itu menggeleng tidak percaya bisa mendapatkan murid seperti mereka, terlalu bar bar sampai mereka lelah mengurusinya.

"Haduhhh!!! Capee saya ngurusin kalian!!," frustasi bu Ida.

"Kita juga bosen ke ruang BK Mulu,"

"Siapa suruh kalian nyari masalah terus?!"

"Yah ibu gak tau betapa pentingnya murid nakal kaya kita kita gini buat ibu?,"

"Kalian penting?? Mana ada murid seperti kalian penting!!."

"Penting lah buuu! kalo gak ada kita, dan kalo kita gak nakal kerjaan ibu apa coba??," tanya Fajar menantang.

Hening.

"Nah kan diem, kita tuh emang penting cuma agak gak berguna aja."

Guru guru itu sudah bingung harus bagaimana lagi menyikapi mereka para hama murid ini.

Cape, frustasi, lelah mungkin itu tiga kata yang pantas mewakili perasaan bu hadira dan bu ida.

Tersakiti,terintimidasi,potek hati💔 dan itu adalah tiga kata yang pantas mewakili perasaan Autor- ok skip.

______________________________________

- Jangan lupa selalu tekan bintang setelah membaca,menerima semua kritik dan saran -

[END] My DandelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang