Enam - kemajuan

2.1K 100 0
                                    


Setelah kejadian tadi pagi Ara yang datang ke sekolah bersama Regan dengan berboncengan menggunakan motor Ninja putih milik Regan, seketika berita itu menyebar cepat bagaikan virus ganas yang menyerang cepat dan membuat satu sekolah menjadi heboh.

Saat Ara memasuki kantin berpuluh pasang mata menatap nya dengan berbagai tatapan yang berbeda

Ada yang menatap nya tidak suka,ada yang menatap nya dengan iri, atau juga ada yang menengok pada dirinya kemudian mulai berbisik dengan gerombolan mereka. Tipe manusia gibah.

Dan ara hanya diam menanggapi semua tatapan tatapan itu, berusaha tidak perduli.

"Ra lo sadar gak sih? Dari tadi pas kita jalan di koridor sampe di kantin banyak banget yang ngeliatin," tanya Dira berbisik, saat sudah di meja kantin.

"Bu pesen somay sama es jeruk ya bu," pesan nya pada ibu kantin dan mengacuhkan pertanyaan Dira

Dira yang merasa pertanyaan nya tidak di respon menyenggol nyenggol tangan ara.

"Ra, Araaa ihh lo maa, gue nanya juga," rajuk Dira kesal, sambil memaling kan wajahnya dari Ara.

"Apaaa si diir??," tanya ara dengan nada frustasi

"Kenapa pada ngeliatin kita? apa kadar kecantikan gue nambah ya??," tanya nya heboh dengan tingkat percaya diri tinggi.

"Mana gue tauu, udah ah gue mau makan," sela nya saat makanan sudah di hidangkan di atas meja.

"Lagian gak penting banget ngurusin hidup orang Dir,"

"Lo mah gituuu, gue kan kepoo Raa,"

Dan ara hanya menanggapi nya dengan memutarkan bola matanya malas. Dira selalu seperti itu.

Di lain tempat yaitu di kursi belakang gedung sekolah ada sekumpulan cogan cogan yang sedang bercanda ria dan mengobrol.

"Eh bro barusan gue denger para kaum Hawa lagi ngomongin lo yang tadi pagi nganterin anak kelas sepuluh?"
Tanya Daffa teman dekat regan yang ganteng nya 11/12 sama Vino g. Bastian

"Bener gak tuh berita?? Jangan jangan gosip bin hoax lagi," timpal Ikhram.

"Yaa gue juga gak tau kalo gue tau gue gak akan nyari tau dan gue juga gak akan nanya ke Regan, makanya lo cari tau jadi gue gak usah nyaritau,"

"Alahh bacot lo!! Pusing gue dengernya," emosi ikhram.

"Kalem bang," ujar Daffa menunjukan dua jarinya yang membentuk huruf V.

"Jawab lah gan, kenapa lo malah bengong?," tanya Ariq.

"Iyaa bener gue nganterin dia, trus kenapa? Salah gitu? Gak boleh?," jawab Regan dengan sedikit emosi

"Yaa..gak salah sih, cuma aneh aja lo yang nyamperin cewe duluan biasanya cewe yang nyamperin lo dan selama itu juga lo nolak mereka," jelas Daffa jadi tidak enak.

"Allhamdulilah akhirnya terbukti kalau Regan Gilson Meckenzie gak homo, gua kira lu homo bro," heboh Ariq sambil menepuk pundak Regan dengan kencang dan di balas tatapan tajam dari Regan.

"Eh? Hehe sori bang sori kebablasan gua, viss bangg"kekeh nya sambil menujukan jari nya yang berbentuk V

"Siapa si cewe nya gan?"tanya ikhram kepo.

"Diaa..siapa ya? Gua juga gk tau nama nya"

"Yang pasti dia gemesin kalo lagi ngomel," gumam nya

"Pfttt..huaaahahahahaahahaaa," teman-teman nya tertawa sampai terpingkal pingkal karna baru kali ini mendengar Regan mengakatan kata 'Gemes' terlebih lagi itu di tunjukan untuk seorang perempuan.

"Kenapa?,ada yang salah?," tanya Regan heran.

"Hahaha anjirr, sejakapan lo jadi sweet gitu gan?," tanya ariq di sela tawanya.

"Baru liat gue si Regan ngomong Gemes gitu hahahaa," timpal Daffa masih tertawa.

"Contohin contohin,gimana gemesh nya?," Perintah Ariq pada ikhram

"Gemeshh gemess gemeshh," contoh nya dengan gaya yang di ubah menjadi sedikit alay bin menjijikan.

"Hahahaha," semua nya pun tertawa sampai terpingkal pingkal, tentu nya saja Regan tidak.
Karena dia yang diledek.

"Nganterin doang udah heboh, gue bilang gemes heboh. Nanti kalo gue jadian gimana? Kalian kayang?!," Ujarnya melampiaskan emosi nya yang sedari terpendam karena terus terusan di ledek teman teman nya.

Ia langsung berjalan meninggalkan semua teman teman nya yang masih asik tertawa.

"Lah?? Sejak kapan juga tu anak jadi baperan?," tanya Daffa heran

"Fix dia berubah," jawab Ariq dengan ekspresi dramatis seperti baru saja di tinggal pacar.

"Hahaahaa anjiirr,"

"Ehh udah udah, ayo samperin Regan lo mau kita gak di bolehin main lagi kerumah nya yang udah kaya surga dunia itu,?"

Ajak Daffa pada teman teman nya untuk menyusul Regan yang sudah lebih dulu angkat kaki dari tempat mereka berkumpul.

______________________________________

- Menerima sekua kritik dan saran, jangan lupa selalu tekan bintang setelah membaca -

[END] My DandelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang