Delapan - Kado

1.7K 93 2
                                    

Elan mengendarai motor antik nya menuju pusat perbelanjaan yang menjual banyak barang yang bisa di beli dan di jadikan kado.

Setelah memarkirkan motor nya di parkiran, Elan dan Ara berjalan beriringan memasuki pusat perbelanjaan.

"Mau beli apaan?,"tanya ara

"Apa ya?? Yang menurut lo pantes buat gue kasih ke dia apa?,"

"Cewe kan?,"

"Gak ra!! Wariaa!,"umpat Elan kesal

"Yaa kirain gituu lu suka sesama jenis ka, alias jeruk makan jeruk."kekeh ara meledek kakaknya.

"Aneh aneh aja pertanyaan nya." Ujar Elan menatap datar adiknya.

"Yaudah sii, baperan amat lo gue becanda doang kali,"

"Yaudah, mau beli apa? jangan berdiri di tengah jalan gini apa kaya gak ada tujuan aja sih," protes ara

"Ke toko itu aja." ajak Elan

"Yaudah."

Setelah lama berkeliling, Elan belum juga menemukan barang untuk di jadikan kado dan itu membuat Ara kesal setengah mati.

"Ka? Masih lama?? kaki gue udah perotes capek niiih,"rengek Ara yang mulai bosan menunggu.

"Tunggu bentarr, manja banget si lo."

"Dih?? Manja lo bilang!!? Kita tuh udah muter muter gak jelas selama hampir 2 jam tau gakk??!! Dan selama itu di satu toko doang!!"perotes Ara

"Emang?? Perasaan baru 30 menit,"

"Gigi lo 30 menit!!!!." umpat Ara kesal.

Dan setelah sekian lama berkeliling, akhirnya Elan menemukan barang yang akan si jadikannya kado untuk si 'dia'.

"Dah nih, gue beli ini." ujar Elan sumringah sambil menunjukan sebuah kotak musik antik berwarna coklat muda.

"Yaudah ah, ayo udah cape tau!,"

"Iya iyaa sabar kalii, gue bayar dulu."

Setelah membayar barang yang di beli, Ara dan Elan duduk di tempat duduk yang di sediakan di beberapa titik di dalam pusat perbelanjaan ini untuk mengistirahatkan kaki Ara yang sudah melemah.

"Ka beliin Dum dum thai tea dongg"

"Apaan tu?"

"Ish norak banget sih lo..itu tuh minuman yang lagi buming bangett tauu!,"

"Ohh yaudah, beli nya dimana?,"

"Bener mau beliin?," tanya ara antusias.

"Iyaa mumpung dapet bonus dari atasan gara gara kinerja gua bulan ini bagus,"

"Yaudah ayo!!." Sambarnya dan langsung menarik tangan Elan.

Setelah sampai di kedai itu ara memesan minuman yang sudah lama ia inginkan tapi belum tercapai karena harga nya yang lumayan menguras kantong pelajar seperti diri nya.

"Mbak Dum dum thai tea nya satu ya," pesan nya

"Dua mbak," sahut elan dari belakang.

"Ka, satu cukup kok ngapain beli dua nanti perut gue kembung,"

"Siapa bilang yang satu lagi buat lo? Satu laginya buat gue. pede amat lo." jawab Elan datar.

"Rasa apa mbak? mas?," tanya si mbak mbak penjual nya.

"Saya milo," jawab ara antusias.

"Saya Original aja mba," sahut Elan.

Ara asyik melihat pembuatan minuman itu, terlihat menyenangkan. Menunggu pesanannya jadi tidak membosankan, setelah pesanannya jadi Ara mengambil alih minuman itu dan memberikannya pada Elan.

Baru beberapa kali sedot, minuman milik Ara sudah habis hingga berbunyi 'srotttt' saat ia mencoba mencari tetes terakhir di gelas. Minuman ini di dominasi es, hausnya belum sepenuhnya hilang. Ara menatap Elan dengan wajah yang diimut imutkan, merengek untuk kembali dibelikan minuman itu.

"Yaah abiss," keluh ara.
"Beliin lagi dong kaa," rengek Ara pada kakaknya.

"Itu masih ada Ra, lagian kalo beli lagi duit gue juga gak cukup nih tinggal 15.000, orang tadi gue cuman bawa uang 200.000."

"Yaudah dehh," jawab nya lesu dengan memajukan bibirnya beberapa centi kedepan.

"Nanti yaa kapan kapan gue beliin lagi," jelas Elan sambil mengacak rambut adik nya pelan.

Dan Ara hanya mebalas nya dengan senyuman nya.

"Terus sekarang mau ngapain lagi?," tanya ara yang sudah bosan karena sedari tadi berjalan tanpa tujuan yang jelas.

"Tadi udah janjian sama Anna di sini, tapi kok dia belum dateng ya?," gumam Elan.

"Janjian sama gebetan kakak?," tanya Ara kaget.

"Iyaa, emang kenapa?"

"Ih! Kalo lo janjian sama-- siapa tadi namanya?,"

"Anna." jawab Elan.

"Nah iya itu, kalo lo janjian sama ka anna, ngapain gue ikut?? Jadi nyamuk doang dong??," keluh nya.

"Gak akan dicuekin, Anna juga asik orangnya."

"Hmmm" ara hanya menanggapi nya dengan dehaman.

Ternyata omongan Elan tadi hanya keluar dari mulut namun tidak sesuai kenyataan.

Kakak nya itu tadi bilang dia tidak akan menjadikan ara nyamuk di antara elan dan Anna.

Kenyataan yang di hadapinya sekarang sangat suram. Dia hanya berjalan dengan malas mengikuti kemana mereka berdua pergi, menyaksikan ke'uwu'an mereka membuat status jomblonya semakin terasa.

Ia sungguh bosan, ia benar benar tidak melakukan apapun. Elan juga tidak menengok kebelakang sekalipun, ia berdoa agar Tuhan mengirim seseorang yang ia kenal untuk menyelamatkan nya dari situasi tidak menyenangkan ini.

Setelah mengucapkan doanya, tuhan langsung mengabulkannya. Tuhan sangat menyayangi Ara rupanya. Ia melihat Regan dari kejauhan dan berjalan semakin mendekat.

Regan menggunakan jaket Boomber berwarna biru Dongker dan celana Jeans biru gelap di sertai sepatu kets merek ternama.

Saat ini Regan terlihat begituuu
TAMPAN!!!!

______________________________________

- Menerima semua kritik dan saran, jangan lupa selalu tekan bintang setelah membaca -


[END] My DandelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang