Tiga puluh tiga - Dufan

1.1K 57 0
                                    

  Ready? Vote duluu yaww:*

"REGANN AWAS TUKANG CENDOLLL!!!" jerit Ara kencang membuat Regan menekan pedal rem secara mendadak,dan alhasil menciptakan banyak bunyi klakson dari belakang sana

"MIKIRIN APA SI?! BAWA MOBIL TUH YANG BENER!!!" omel Ara

"I-iya maaf"

"KENAPA MINTA MAAF SAMA GUE?! TURUN SANA MINTA MAAF SAMA ABANGNYA!!!"

"I-iya iyaa" Regan bergegas turun untuk melihat keadaan si Abang cendol

Dari dalam mobil Ara dapat melihat ada sedikit perdebatan antara Regan dengan warga sekitar yang melihat kejadian tadi

Abang cendolnya? Jongkok di samping gerobaknya dengan wajah pucat bersimbah...keringat

Regan mengeluarkan beberapa lembar uang pecahan 100.000 dari sakunya dan memberikannya pada si Abang cendol,lalu berjalan kembali ke mobil dan duduk di balik kemudi

"Lo nyogok Abang cendol biar gak laporin polisi yaa?!" Tuduh Ara dengan mengacungkan telunjuknya ke wajah Regan

Regan menjerengkan matanya menatap telunjuk Ara,lalu kembali menatap ke arah Ara
"Ya gak lah Ra,itu uang buat dia ke rumah sakit kalo ada apa apa"

"Lagian kalo cuma kaya gitu gak ada sampe ke polisi kok,lagian gak sampe ketabrak juga"

"Ya itu kan berkat gue yang ngasih tau Lo,kalo misalnya gue ga teriak,mungkin Abang beserta gerobaknya udah jadi berkeping keping" ujar Ara tragis

Regan bergidik ngeri mendengar ucapan Ara tadi,lalu kembali menjalankan mobilnya

                                        ***

Di sinilah dia,di balik kaca jendela cafe yang memperlihatkan kegiatan makhluk hidup lainnya,sebenarnya cafe ini cukup ramai

Namun entahlah ia tetap merasa sepi,kosong dan hampa merasa seperti sudah tidak ada lagi warna di dalam kehidupannya setelah 'dia' pergi

Ia merelakan kebahagiaan yang sudah mendekati sempurna, hanya demi kebahagiaan yang luar biasa sempurna namun hanya sesaat. Sungguh tindakan yang sangat bodoh.

Danish razendra fakhry.

Si cowok tampan dengan pandangan memuja yang selalu saja tertuju padanya,tapi ketampanan Danish sudah tidak lagi berpengaruh untuk Ara.

Seandainya waktu dapat di putar kembali
Seandainya semua bisa seperti semula
Seandainya dengan ia meminta maaf semua akan seperti sedia kala

Tapi semua itu hanya sebatas kata seandainya.

Benar kata pepatah,semua akan terasa sangat berharga setelah tiada.

                                       ***
Setelah melewati perjalanan selama 2 jam yang di dominasi suara penyiar radio akhirnya Ara dan Regan sampai di Dufan

"Mau naik apa dulu nih?"tanya Regan setelah memasuki area dufan

"Yang kalem kalem dulu ajaa" ujar Ara riang

Regan tersenyum bahagia,saat melihat senyuman di wajah Ara yang tercipta karenanya

"Gue mau naik kuda kudaan yang ituu"pinta Ara sambil menujuk permainan kuda kudaan yang berputar

"Bocah" cibir Regan

Ara melirik Regan dengan sinis "yaudahh gue naik sendiri ajaa"

Regan terkekeh kecil lalu berlari kecil menghampiri Ara yang sudah sedikit menjauh

[END] My DandelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang