Dua puluh Empat - Dejavu

1.2K 57 2
                                    

Ara berjalan lunglai dengan sisa sisa keberaniannya,bayangkan saja hari sudah semakin gelap dan dia belum juga sampai rumah, ia bingung harus naik apa agar pulang ke rumah dengan selamat sentosa

Saat melihat ke sebrang jalan terlihat sepasang kekasih yang tengah duduk di bangku bawah pohon sambil bercengkrama akrab ia miris mengingat hidupnya,dia mencintai laki laki itu tapi ada sesuatu kejanggalan yang membuatnya memendam perasaannya,andai ia dan laki laki itu bisa bersama ia yakin hal yang sekarang terjadi padanya yaitu berjalan sendirian di jalan yang lenggang dan dengan hati yang juga lenggang tidak akan terjadi.

Seketika ia teringat ia masih mempunyai seorang laki laki yang begitu peduli dan sayang dengannya. ELAN!! Kakaknya itu begitu menyayanginya dan bahkan kelewatan protektiv padanya

Ia merogoh tas kecilnya untuk mengambil ponselnya tetapi gerakan nya terhenti saat mobil sport berwarna hitam berhenti tepat di sampingnya

Dengan cepat ia menolehkan kepalanya kearah mobil tanpa atap itu dan menemukan seorang laki laki tampan menggunakan sweeter coklat dan celana jeans selutut dan menggunakan kacamata hitam juga topi berwarna hitam

Ara mengrinyitkan alisnya bingun,seingatnya ia tidak mempunyai saudara ataupun anggota keluarga inti yang tampannya melegendahh dan mempunyai mobil sport mewah seperti yang sekarang terpampang jelas di hadapannya,tiba tiba laki laki itu turun dan berjalan menghampiri ara dan tersenyum tipis

"Mau gue anter?"tawarnya

"Lo siapa ??"herannya.ini adalah ketiga kalinya ara di tawarkan untuk di antar pulang pertama pastinya oleh Regan,kedua dengan laki laki yang bahkan Ara malas menyebut namanya,dan sekarang ada orang yang tidak dia kenal mengajaknya pulang bersama?!

Helowww gue bukan lo*te kaliiiiii?!! Seenak jidat ngajak gue pulang

"Lo gak inget sama gue?"tanyanya

"Gimana gue bisa ngenalin lo? Sedangkan lo pake topi sama kacamata item kaya gitu"cibir Ara

"Oh iya sorry,lupa"kekehnya

Laki laki itu mengarahkan tangannya untuk membuka topi dan kacamata yang ia kenakan,setelah melepas topi dan kaca matanya barulah terpampang jelas ketampanannya yang melegendahhhh

Ara merasa dejavu saat melihat laki laki itu

"Siapa ya?"tanya ara lagi

"Masih gak inget?"herannya

"Bukann,gue tuh kaya pernah liat lo tapi dimana yaa??"terawang ara

"Di koridor"jawabnya cepat

"Koridor?"heran ara

"Iyaa koridor kelas 10"jelasnya
"Tabrakan"lanjutnya

Ara terdiam beberapa detik untuk mengingat ngingat siapa orang ini dan dimana mereka bertemu dan...Tabrakan? Rasanya dia tidak pernah bertabrakan

Laki laki itu mengangkat alisnya
"Gimana?inget gak?"tanyanya

"Hmm s-sorry bisa lo bantu gue buat nginget,atau lo langsung to the point aja deh"ujar ara mulai frustasi karena tidak kunjung mengingat siapa laki laki di depannya ini

"Oke gue to the point aja ya"
"Nama gue Rafly,kita ketemu di koridor kelas sepuluh pas gue pertama kali masuk sekolah ini dan dengan gak sengaja gua nabrak lo dan bikin lo jatoh"ceritanya panjang lebar

"Inget?"tanyanya

Hening...

"Ooohhhhh,iya iya gue baru inget,lo kakak ganteng yang nabrak gue kan?"heboh ara

[END] My DandelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang