Bab 4 – Bagaimana Malaikat Itu Kini Dimiliki Orang Lain
(Nathan, 27 tahun)
Nama wanita itu Cheryl.
Dia memiliki paras yang cantik, menurutku. Dengan kulit putih merona, senyum yang mengembang di pipinya. Kuingat lagi, kedua pipinya agak tembem, rambut coklat bergelombang terurai indah di punggungnya. Tubuh ramping yang tersembunyi di balik kemeja merahnya, dan oh … jangan lupakan matanya. Tuhan, matanya mengunciku dalam sekejap! Kedua mata dengan warna yang jarang ditemui. Seorang wanita yang memiliki iris biru di mata kanan dan iris hijau di kiri. Entah kenapa melihat mata itu, membuatku sempat tercenung.
Seolah dari kedua matanya, aku tahu dia sedang tersenyum pada dunia yang ia lihat.
Ehem … maksudku hei, aku laki-laki normal berumur 27 tahun dan hidup melajang. Tentu saja aku akan tertarik kalau melihat wanita dengan penampilan menarik. Walau aku bertanya-tanya bagaimana aku bisa memikirkan sosok wanita itu sampai seperti ini.
Seolah dia adalah makhluk mimpi yang baru kutemui kemarin. Aku tidak percaya sempat tertarik dengan pesonanya itu.
Sayangnya sudah menikah. Aku tersenyum masam memandang bayanganku sendiri di cermin wastafel toilet ini. Mana mungkin dia orangnya, aku bergumam lagi. Dia bukan wanita di mimpiku atau bahkan wanita yang mampu menarik hati seorang Nathan James Lumbert.
Jangan konyol. Dia sudah menikah! Dan kujamin suaminya sungguh beruntung.
Kuhela nafas dan segera menyelesaikan mencuci tanganku di wastafel. Meyakinkan diriku sendiri, bahwa ini kenyataan. Dan sayangnya wanita itu tidak ditakdirkan untuk menjadi milikku di kenyataan ini.
Beberapa saat kuhela napas sembari keluar dari toilet untuk menyadari kalau sekarang di luar sedang hujan lebat melalui jendela sekolah. Hujan yang begitu tiba-tiba dan tak pernah disangka. Sama seperti wanita itu.
Hujan, ya? Kupejamkan mata dan berdiri sebentar di dekat jendela. Merasakan bagaimana hujan bernyanyi untukku.
Bau udara basah. Dingin yang menusuk tulang. Kaca jendela yang tampak berembun. Lalu seluruh suara di dunia bungkam dan tenggelam. Rasanya hampir mengingatkanku pada sesuatu.
Maksudku, dalam pikiranku sekarang entah bagaimana terpatri satu kenangan yang aneh. Aku tidak tahu apakah kenangan itu milikku atau bukan, walau kurasa itu memang punyaku.
Itu terjadi saat hujan pula, tetapi aku saat itu masih remaja. Mungkin anak belasan tahun baru masuk SMP. Lalu ada gadis remaja yang duduk sendirian di depan kelasnya. Entah bagaimana aku mempunyai keberanian menghampirinya dan mengatakan kalimat konyol ini:
“Aku … Aku menyukaimu,” kataku.
Aku menyatakan perasaanku diingatan itu. Konyol, bukan? Maksudku, bagaimana mungkin seorang Nathan James Lumbert mengejar seorang wanita? Selama ini aku lah yang selalu dikejar wanita.
Bagaimana mungkin … ada wanita yang membuatku ….
“Anda masih di sini?”
Deg… Deg… Deg…
Kepalaku langsung menoleh ke samping dan mendapati sosok wanita yang membuatku gila beberapa jam yang lalu. Bersama ulasan senyumnya dan pandangannya yang menatapku heran. Untuk sesaat aku kehabisan kata-kata.
“Cheryl?” panggilku begitu saja.
Wanita itu menggeleng dan terkekeh, “Anda tidak sopan sekali. Harusnya anda memanggil saya Nyonya Alexander.” Wanita itu kemudian mengambil tempat berdiri di sampingku. Memandang pada hujan yang sama di balik jendela berembun. “Saya sudah menikah, Pak. Kurasa kepala sekolah sudah menceritakannya, bukan?”
KAMU SEDANG MEMBACA
The Replacing Husband (TAMAT) | 1.3
Romance"Aku ingin Nathan dan Cheryl tidak pernah bertemu dan ... dan biarkan aku menjadi suami Cheryl ...." Sebuah Cerita dari Dunia FIRST . . . . . . . Axelyon Alexander tidak puas dengan kehidupan pernikahan miliknya. Istrinya pemarah dan selalu membuat...