Bab 16 - Bagaimana Dari "Siapa-siapa" Menjadi Lebih Berarti

809 37 0
                                    

Bab 16 – Bagaimana Dari “Siapa-siapa” Menjadi Lebih Berarti

(Axelyon)

Status Garis Waktu: Pukul 9.00 pagi

Aku tidak pernah tahu bagaimana rasanya ketakutan sampai rasanya itu akan merenggut napasku. Atau mungkin itu hanya perasaanku yang sudah tertular tenggang rasa yang tinggi. Entahlah.

Aku tidak mengerti.

Mataku melirik pada pintu yang mengunci ruangan di mana Laura berada. Sudah satu jam lamanya setelah para petugas rumah sakit datang dan menangani wanita itu. Dalam lamunanku, benakku bertanya-tanya mengapa aku masih mau-maunya berada di tempat ini.

Di tempat ini, di dunia ini, aku bukan siapa-siapanya Laura. Teman saja bukan, kami baru saja bertemu beberapa hari dan bagi Laura … aku hanya orang asing yang lewat.

“Ya, kau memang bukan siapa-siapanya Laura,” sahut suara tak asing lagi, muncul seenaknya dan sosoknya sudah duduk di sampingku dengan begitu santainya.

Sementara aku, terlalu malas untuk menoleh pada seringai bodohnya itu.

“Hey, seringaiku tidak bodoh!” sahutnya tak terima.

Oh, ya hampir lupa. Dia bisa membaca pikiranku semaunya.

“Kau ini membuatku bingung tahu,” gerutu Q sembari mengeluarkan ponsel miliknya dan tak lama suara game terdengar dari sana. “Aku bahkan mulai bosan mengawasimu. Kau tidak asyik lagi, Lyon.”

“Laura sekarat dan kau bilang itu tidak asyik?” sindirku hampir ingin mengeluarkan suara tawa pura-pura. “Kau pikir hidup orang itu permainan?”

“Kau sendiri juga sedang bermain,” balas Q fokus pada layar ponselnya. “Bermain dengan perasaanmu sendiri, hehehe … sialan! Permainan manusia Mobile Legend ini mau membuatku gila! Argh!”

Kuhela napas dan memijit kembali keningku, dengan berat hati. “Kenapa kau melakukan ini padaku, Q? Apa karena aku orang jahat, huh? Apa karena aku bukan suami yang baik untuk Laura dan kau mau menyiksaku dengan melihat istriku sendiri meninggal, begitu menurutmu?”

“Tidak!” sahut Q nyaring.

“Tidak?”

“Tidak!!” balas Q yang ternyata meneriaki ponselnya sendiri. “Monster ini baru saja menghancurkan armorku!”

Oh, Tuhan bunuh aku sekarang. “Okay, that’s it! Aku harus menyita ponselmu sekarang!” kataku langsung merebut benda itu dari tangan Q yang mengejutkannnya adalah benda nyata yang bisa kusentuh.

Membuatku teringat, aku belum tahu secara benar Q itu makhluk apa. Sedari awal dia hanya memberiku sedikit detail soal apa yang bisa dilakukannya dan hanya itu. Tak ada yang bisa melihat Q, kecuali aku dan itu semakin aneh karena dia sangat senang memainkan game digital buatan manusia, hingga tergila-gila.

“Oy! Kembalikan ponselku! Itu bukan barang yang bisa kau pegang sembarang!” sahut Q akhirnya memperhatikanku.

“Oh, ya? Sekarang ponselmu lebih penting sekarang?!” kataku dan mulai menyadari seandainya ada orang lewat sekarang, aku pasti dikira gila.

“Kembalikan ponselku sekarang Axelyon Alexander!” geram Q.

Aku menggeleng, “Katakan dulu apa tujuanmu melakukan semua hal gila ini padaku! Kenapa kau mempertemukanku dengan Laura setelah aku bahagia dengan kehidupan baruku bersama Cheryl?!”

“Oh, jadi kau bahagia ketika bersama Cheryl?” tanya Q dengan nada mengejek.

Aku bangkit berdiri dari bangku, “Yes, of course! Dia … dia harusnya bersamaku, bukan? Aku sudah memendam perasaanku setelah sekian lama … lalu Nathan datang dan menghancurkan semua harapanku … dan apa yang tersisa untukku adalah istri keras kepala semacam Laura … Tidakkah kau lihat? Aku muak dengan hidupku, Q!”

The Replacing Husband (TAMAT) | 1.3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang