Bab 10 – Bagaimana Kegelisahan Ini Menunjukmu Sebagai Sumbernya
(Nathan, 27 tahun)
Aku menatap pada tulisan gerbang besi hitam besar itu, terukir jelas di sana “Harrington High School” dalam ukuran besar. Kudapati diriku sendiri tercenung menatap gerbang itu, teringat dulu semasa muda aku tak terlalu memperhatikan betapa tuanya sekolah ini. Sekarang ketika sudah berumur 27 tahun, pertama kalinya aku merasa begitu gelisah bahkan hanya menatap gerbang sialan itu.
Sebab di balik gerbang ini ada wanita yang hampir menjungkir balikkan duniaku. Wanita yang kucium di malam itu, wanita yang sudah menjadi istri orang lain. Hah … aku hanya ingin minta maaf padanya.
Hanya sebuah maaf dan sebuah perpisahan. Kenapa aku harus merasa seperti ini?
Hah … kalau aku ragu sekarang, maka tak ada yang dimulai. Aku harus memulainya sekarang!
“Permisi,” sahutku pada satpam laki-laki paruh baya yang menjaga di samping gerbang. Sembari memperbaiki posisi maskerku untuk menutupi wajah, aku melanjutkan, “Saya ingin menemui seseorang, boleh minta izin untuk masuk?”
Lelaki itu tersenyum padaku dan bertanya, “Oh, kalau begitu boleh saya tahu Bapak mau menemui siapa?”
“Dia salah satu guru di sini, namanya Cheryl Alexander.”
“Oh! Nyonya Alexander itu? Ah, dia guru matematika itu, ya?”
Aku mengangguk.
Satpam itu kemudian tertawa sendiri, “Duh, dia memang cantik orangnya, Pak. Sayang udah nikah.”
Iya udah tahu, jangan buat aku semakin dongkol di sini!
“Boleh masuk?” kataku tak ingin berbasa-basi dengan lelaki ini sambil membicarakan Cheryl.
“Oh, tidak boleh,” katanya menggeleng.
Keningku mengerut, “Lho, kenapa, Pak? Saya hanya akan menemui guru, masa tidak boleh?”
“Masalahnya Nyonya Cheryl udah berpesan sama saya, katanya tidak bisa menerima tamu laki-laki. Terutama yang wajahnya pakai masker,” jelas lelaki itu membuatku melongo.
Dasar wanita itu, dia bahkan tahu aku akan pakai masker! Padahal aku hanya memakai ini kalau ke luar sendirian, ugh! Wanita itu sudah tahu dari mana coba kebiasaanku yang satu ini?!
“Ya, sudah ….” Kuhela napas dan mulai melepas masker itu dari wajahku, “Kalau Nathan James Lumbert yang minta izin masuk boleh?”
Satpam itu langsung ikut melongo, “Wah, Bapak yang calon walikota itu, ‘kan?! Serius nih ini beneran Bapak?!”
Aku tersenyum mengetahui reputasiku bisa membantuku di saat seperti ini. Sedikit licik sih, tetapi aku harus pakai cara apapun untuk menemui Cheryl lagi. “Jadi sekarang saya boleh masuk?”
“Eh, tunggu, Pak! Saya mau minta tanda tangan dulu! Kejadian langka ini!” Satpam itu kemudian memberiku buku catatan kecil serta sebuah pulpen. “Kalau nggak salah Tuan juga pernah ke sini, ‘kan?”
Aku tersenyum tipis dan mengangguk. Kenangan datang ke sini lagi dan bertemu Cheryl pertama kali terasa sedikit menyakitkan. Pasalnya meski itu kenangan yang sederhana lagi indah, di akhir cerita Cheryl akan selalu memilih suaminya. Wanita itu bahagia dengan rumah tangganya sekarang dan aku hanya orang asing yang menginterupsi.
Cheryl tidak akan memilihku, itulah yang kuyakini. Maka dari itu perasaanku juga harus diakhiri.
“Ini, Pak,” kataku menyodorkan tanda tanganku yang terukir lengkap di buku catatan mungil itu, “sekarang saya boleh masuk, ‘kan?”
KAMU SEDANG MEMBACA
The Replacing Husband (TAMAT) | 1.3
Romance"Aku ingin Nathan dan Cheryl tidak pernah bertemu dan ... dan biarkan aku menjadi suami Cheryl ...." Sebuah Cerita dari Dunia FIRST . . . . . . . Axelyon Alexander tidak puas dengan kehidupan pernikahan miliknya. Istrinya pemarah dan selalu membuat...