Bab 20 - Bagaimana Dua Surat Menentukan Akhir Cerita Ini

932 33 3
                                    

Bab 20 – Bagaimana Dua Surat Menentukan Akhir Cerita Ini

(Axelyon)

Bukan impianku berada di ujung balkon,yang jauh dari lantai 24, hampir dicekik oleh lelaki yang dulu kuanggap temanku. Aku tidak tahu lagi ke mana hidup sudah membawaku. Aku sudah rusak sejak malam aku mabuk di bar dan bertemu Q. Aku hanya ingin sekali saja mendapat hidup sempurna yang kuinginkan, dan si Nathan ini datang. Sekali lagi dia merebut hal yang menjadi peganganku selama hidup di dunia ini.

Mau sampai kapan aku harus menjadi pemeran sampingan, huh? Aku ingin memiliki ceritaku sendiri! Di mana aku benar-benar bahagia dan bukannya memberikan kebahagiaanku pada orang lain lagi.

“Marah?” tanyaku sembari menyeringai dengan nada seperti anak kecil yang polos.

Aku bisa mendengar suara klakson mobil di bawah gedung rumah sakit ini. Semuanya begitu ramai dan aku yakin jika Nathan mendorongku jatuh dari posisi ini, aku pasti akan meninggal.

Nathan mendorong tubuhnya merapat ke pagar. Memojokkanku lebih jauh. “Apa yang kau mau dari Cheryl, huh?”

Aku hanya mendengus tertawa mendengar pertanyaan konyol itu, “Harusnya itu kalimatku,” katanya. “Kau sendiri kenapa dari dulu … tidak bisa menahan diri untuk segera menjauh dari Cheryl, huh? Sekarang dia istriku, dengar? Dia istriku! Kau yang menjauh darinya! Kau bukan siapa-siapa baginya, paham? Kau tidak akan bisa membuat Cheryl jatuh hati padamu lagi!”

Nathan kembali mendorongku makin ke ujung dan aku sempat tersentak menyadari betapa dekatnya diriku pada maut. Dia benar-benar serius ingin membunuhku di sini rupanya? Dia memang sudah gila!

Sama gilanya denganku!

Nathan yang ini benar-benar menghibur cerita ini lebih baik dari pada yang kubayangkan. Tidak cukup hanya dengan membuat skandal besar tentang perselingkuhannya ke seluruh kota. Sekarang dia mungkin berpikir ingin membunuhku? Benar-benar sesuatu!

“Hey,” panggilku. “Tak akan ada yang berubah bahkan jika kau mau membunuhku di sini! Cheryl akan semakin membencimu dan ….”

“Kenapa kau masih menginginkan Cheryl?” tanya Nathan, memotong ucapanku di antara napasnya yang memburu cepat. “Apa kau tidak marah padanya? Apa sedikitnya kau merasa cemburu dengannya? Apa kau tidak menyadari ada yang salah dengan pernikahanmu sendiri, huh? Tatap mataku Alexander! Katakan kalau kau melakukan ini karena memang tulus memaafkannya! Karena kau tulus masih mencintainya! Katakan padaku! Katakan padaku, Axelyon!”

Mungkin lebih tepatnya aku melakukan ini semua karena aku iri dengan hidupmu, Nathan James Lumbert. Kau adalah bintangnya. Kau adalah sang pemeran utama dan kau mendapat wanitanya. Wanita yang kuinginkan. Lalu kau membuang tunanganmu begitu saja, dan Laura berakhir bersamaku.

Jika bukan karena kau, aku tidak akan pernah menikahi Laura dengan terpaksa!

Kenapa bukan aku yang mendapat hidup sempurna sebagai pemeran utama, huh? Kenapa kau tidak bisa membiarkanku hidup dalam imajinasiku ini?! Kenapa kau harus merenggutnya di saat aku akan kehilangan segalanya?!

“Kenapa aku harus menjawabnya?” tanyaku. “Kau mencintai Cheryl? Meski kau tahu dia istriku, kau masih ingin menaruh hatimu padanya? Apa kau sudah gila?”

“Aku memang mencintainya,” dengus Nathan menatapku begitu tajam seolah ingin menelanku hidup-hidup. “Meski itu menyakitkan. Meski aku harus melewati batas kenormalan, aku akan selalu mencintainya. Aku tidak bisa menghentikannya, paham? Hatiku sudah dibawa pergi sejak wanita itu masuk ke dalam hidupku! Aku mencintainya … Aku bahkan tak bisa membayangkan bagaimana jika aku tidak pernah bertemu wanita itu seumur hidupku. Dia adalah obatku. Dia memperbaikiku. Dia membuatku bahagia dan selama itu hanya dirinya maka itu cukup. Apa kau paham perasaan itu, Tuan Alexander? Perasaan di mana kau tak ingin meninggalkan seseorang yang kau sayangi begitu saja? Perasaan yang selalu mengikutimu bahkan ketika orang itu tak ada di sampingmu? Apa kau pernah merasakannya, Tuan Alexander?”

The Replacing Husband (TAMAT) | 1.3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang